
Oleh : Doni Riw
Mari kita kembali ke 2019 saat pilihan lurah begitu meriah.
Setelah sekian lama umat merasakan kepahitan di bawah 01, maka 2019 adalah harapan mendapatkan pemimpin baru yang lebih baik.
Umat mendukung 02. Sepasang calon pemimpin yang dianggap bisa membawa umat untuk bangkit. Haru-biru, puja-puji, berhamburan untuk 02.
Optimisme untuk menang begitu tinggi. Data menunjukkan 02 unggul. Tapi apa daya, 01lah yang menang. Apapun jalannya.
Akhirnya umat harus kembali rela tenggelam dalam kepahitan yang cukup lama.
Andai waktu itu 02 menang, apakah hari ini umat akan menjadi lebih baik?
Pertanyaan itu terjawab oleh fakta hari ini.
Fakta hari ini menunjukkan bahwa 02 berjuang bukan dalam rangka ikhlas menyelamatkan umat dari kediktatoran 01.
Bergabungnya 02 ke dalam pasukan 01 adalah tanda bahwa mereka berjuang untuk kepentingan. Bukan untuk umat.
Itulah Demokrasi; Tidak ada musuh atau kawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi.
Fakta ini hendaknya membuat umat sadar, bahwa Demokrasi bukanlah jalan kebangkitan bagi umat.
Demokrasi lahir bukan dari aqidah Islam. Mustahil menjadi jalan kebangkitan umat.
Semua ini hendaknya menjadikan umat sadar, bahwa yang diperlukan adalah kembali kepada aqidah Islam secara sempurna, dari kehudupan pribadi hingg negara.
Semoga kepahitan yang Allah timpakan ini menjadi wasilah kesadaran bagi umat, untuk kembali kepada Islam.
Jangan sampai kepahitan ini sia-sia. Sudah pahit, tak sadar juga.
Jogja 231220
0 Komentar