104 TAHUN UMAT TANPA KHILAFAH, DERITA PALESTINA SALAH SATU DAMPAKNYA


Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik

Dalam hitungan masehi, khilafah telah runtuh sejak 100 tahun lalu, yakni tepatnya sejak 3 Maret 1924 M. Namun, dalam hitungan penanggalan Hijriyah (hijrah), Khilafah runtuh sudah 104 tahun lalu, yakni tepatnya sejak 27 Rajab 1342 H.

Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh umat Islam untuk menerapkan hukum Islam dan mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru alam. Khilafah pertama adalah kekhilafahan yang dipimpin Khalifah Abu Bakar RA, yang melanjutkan Daulah Islam yang diwariskan Rasulullah ï·º.

Khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki, adalah Khilafah terakhir kaum muslimin. Sejak keruntuhan Khilafah Turki Utsmani pada 3 Maret 1924 M (27 Rajab 1342 H), kaum muslimin tidak memiliki Ra'in (pemimpin) dan Junnah (pelindung). Kaum muslimin terpecah belah menjadi lebih dari 50 negara, ada yang berbentuk Republik, Kerajaan, Keamiran/emirat, dan bentuk lainnya.

Setelah kaum muslimin terpecah belah, para penjajah yakni Amerika dan Inggris, juga Perancis, dengan ideologi kapitalismenya, merampas wilayah Daulah Khilafah. Inggris dan Perancis, membagi wilayah Khilafah sebagai Ghanimah (harta rampasan perang), pasca Khilafah runtuh dengan membuat perjanjian Sykes Picot.

Setelah Inggris melemah, Amerika mengambil alih kendali dunia dari Inggris dan Perancis, kemudian jajahan Inggris dan Perancis bekas Daulah Khilafah menjadi wilayah jajahan Amerika. Semua penguasa yang ada di negeri Islam, menjadi antek Amerika, pengabdi dan melindungi kepentingan Amerika.

Saat ini, ketika Amerika mulai melemah, China muncul sebagai kekuatan ekonomi baru dunia, China juga berusaha merebut wilayah jajahan Amerika, yakni negeri Islam yang kaya akan sumber daya alam, sebagai wilayah jajahan China. China, mengambil alih kekuasaan antek Amerika, diganti penguasa baru yang mengabdi pada kepentingan China, seperti yang terjadi di Indonesia.


Bagaimana dengan nasib umat Islam pasca Khilafah runtuh?

Seluruh negeri Islam, yang dulu dilayani dan dilindungi oleh Khilafah, menjadi seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Mereka, tak lagi punya pelayan dan penjaga kepentingan mereka. Syariat Islam dicampakan, sekulerisme diterapkan, dan tak ada lagi yang menjaga diri, harta, dan kehormatan umat Islam.

Palestina, menjadi bukti kongkrit kerusakan umat Islam pasca Khilafah runtuh. Setelah Khilafah runtuh pada tahun 1924 M, tak berselang lama berdiri entitas najis zionis yahudi pada tahun 1949 M di bumi Palestina. Sejak saat itu, penderitaan pada Palestina ditimpakan oleh zionis yahudi, hingga saat ini.

Seluruh penguasa negara Arab yang menjadi antek barat (Arab Saudi, Mesir, Lebanon hingga Turki) tidak melakukan tindakan apapun kecuali hanya mengeluarkan kutukan dan kecaman, atau sesekali melakukan konferensi bersama. Kaum muslimin di Palestina, juga di Uighur, di Nyamar, di India, di Kashmir, dan berbagai wilayah lainnya menjadi laksana makanan diatas nampan yang diperebutkan oleh orang kafir.

Semua penderitaan umat Islam, hanya mungkin diakhiri saat umat ini kembali memiliki Khilafah, kembali memiliki Rain dan Junnah. Sudah saatnya, umat Islam mencampakan sekulerisme demokrasi dan fokus berjuang untuk menegakan Khilafah. Allahu Akbar!

Posting Komentar

0 Komentar