ADANYA PENGAKUAN KEMERDEKAAN PALESTINA, TAK MENGHENTIKAN KEKEJAMAN PENJAJAH ISRAEL


Oleh: Muhar
Jurnalis

Adanya pengakuan dari negara-negara di dunia terhadap kemerdekaan Palestina, tidak menghentikan kekejaman penjajah Israel.

Hal tersebut dinyatakan Pengamat Hubungan Internasional dari Geopolitical Institute, Hasbi Aswar, Ph.D., dalam program Kabar Petang: Inggris Mau Akui Palestina? Terlambat! Kalian Biang Luka Itu! di kanal YouTube Khilafah News, pada Jumat, 01 Agustus 2025.

Jadi saat ini, itu sebenarnya yang mengakui Palestina itu sudah lebih dari 140 negara ya. Semua dunia Islam saya kira juga mengakui, baik yang di Timur Tengah, di Asia Tenggara, di Afrika, Asia Selatan. Saya kira semua mengakui Palestina sebagai negara merdeka atau sebagai entitas merdeka gitu,” ungkap Hasbi.

Ia mengemukakan, kedutaan-kedutaan besar (kedubes) Palestina juga kini ada di mana-mana, termasuk di Indonesia.

Nah, tapi pertanyaan selanjutnya adalah apakah itu berdampak terhadap kondisi Palestina? Apakah itu mencegah Israel dan menghentikan Israel untuk melakukan kekejaman, penjajahan, blokade, ekspansi, pengusiran terhadap warga Palestina baik di Gaza maupun di Barat? Nah, nyatanya kan tidak seperti itu, gitu,” terang Hasbi.

Jadi, ketika ada tambahan-tambahan pengakuan baru seperti Prancis dan juga Inggris yang sudah menyampaikan, itu hanya menambah urutan nama saja secara normatif di atas kertas bahwa ada pengakuan terhadap Palestina.

Dan ini kan juga mengikuti beberapa negara di Eropa juga, kan, ada Irlandia termasuk juga Norwegia, gitu,” imbuhnya.

Artinya, kata Hasbi, ini hanya berdampak minim atau normatif dan moral saja bahwa banyak negara yang mengakui Palestina, tetapi tidak berdampak secara nyata untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap Palestina.

Karena kalau kita bicara tentang dampak nyata, maka perbuatannya harus perbuatan yang nyata,” pungkasnya.


Kekejaman Israel Terus Berlangsung

Diketahui, kekejaman penjajah Israel di Gaza hingga kini terus berlangsung. Selain melakukan pembantaian, mereka terus memporak-porandakan wilayah Gaza dengan kekuatan militer.

Kini mereka juga menciptakan kelaparan bagi warga Gaza. Entitas Yahudi itu memblokade seluruh bantuan logistik berisi bahan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan hidup yang akan masuk ke Gaza.

Blokade pangan oleh Zionis Yahudi itu menyebabkan malnutrisi hingga kematian di tengah-tengah penduduk Gaza. Banyak foto dan video yang memperlihatkan penduduk Gaza, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, mengalami malnutrisi dan kurus kering. Lebih dari 40 persen kelompok ibu hamil dan menyusui mengalami malnutrisi berat. Kematian juga menyebar luas.

Hingga tulisan ini dibuat, jumlah total kematian sejak Oktober 2023 tercatat 60.000 jiwa. Sementara itu, melansir Anadolu, Sabtu, 02 Agustus 2025), kematian akibat kelaparan berjumlah 169 orang, termasuk 93 anak-anak.

Posting Komentar

0 Komentar