
Oleh: Cici Herdiana
Muslimah Peduli Umat
Beberapa hari terakhir, “All Eyes on Rafah” menggema di dunia maya. Seruan tersebut bermula dari agresi militer Zionis yang membabi buta melakukan serangan udara pada Ahad (26-5-2024), mengakibatkan terbakarnya 14 tenda pengungsi di distrik Tel Al-Sultan, Kota Rafah. Akibat serangan tersebut, 45 orang tewas dan 249 lainnya terluka.
Tidak cukup sampai disitu dua hari kemudian mereka menembaki kamp pengungsi Al Mawasi, di sebelah barat Rafah, hingga menewaskan sedikitnya 21 orang, dan 12 orang perempuan.
Meski dunia menghujat, mengecam, mengutuk, dan menuntut agar entitas Yahudi penjajah diseret ke pengadilan internasional mereka tidak bergeming sedikitpun Bahkan, mereka kembali melancarkan serangan pada Kamis (30-5-2024) yang menewaskan 12 orang.
Sungguh sangat ngeri melihat kebiadaban dan kebengisan Zionis sejak 7 Oktober 2023. Sudah lebih dari delapan bulan Gaza dibombardir, 36.171 warga Palestina tewas dan 81.420 lainnya terluka akibat dari kejahatan dan kebiadaban zionis
Duka Palestina, Duka Kita Semua
Rafah, kota yang diklaim sebagai zona paling aman dari serangan militer Zionis, tidak luput dari serangan juga. Tidak puas membombadir Gaza di wilayah utara, entitas Yahudi mulai menyasar jalur Gaza paling Selatan, yakni Kota Rafah yang menjadi pengungsian terakhir warga Gaza, tidak ada lagi tempat aman bagi warga Palestina, termasuk anak-anak dan kaum perempuannya. Gaza menjadi kota mati.
Inilah target Zionis yang sesungguhnya. mereka hanya untuk membumihanguskan seluruh wilayah Gaza agar mudah menguasainya dengan menyerang warga sipil dan anak-anak.
Gelombang aksi pro Palestina di berbagai belahan dunia makin meluas. Para mahasiswa dan akademisi turun ke jalan menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina. Mulai dari AS, Eropa, hingga Asia. Mereka menyeru dan menuntut agar pemerintah dunia mengambil tindakan tegas atas kebiadaban dan kebengisan militer Zionis di Gaza.
Duka Palestina adalah duka kita, buka mata dan pikiran seorang muslim, berpihak pada Palestina adalah kewajiban dan tuntutan akidah Islam. Panggilan akidah jadikan pendorong bagi setiap muslim dalam menyuarakan dan membela Palestina. Memahami Solusi Hakiki untuk Palestina.
Ada sisi positif yang harus kita jadikan peluang dalam membentuk kesadaran Islam dari Aksi pembelaan untuk Palestina.
Pertama, isu Palestina adalah masalah global yang dapat menyatukan pemikiran dan perasaaan umat Islam, kecuali bagi mereka yang iman dan rasa kemanusiaannya sudah mati. Bersatunya umat dalam persatuan akidah Islam adalah kunci bangkitnya peradaban dan kejayaan Islam, sekaligus kebangkitan dan kesadaran umat akan pentingnya seorang khalifah bagi umat Islam sedunia.
Kedua, 75 tahun penjajahan Yahudi atas Palestina bukti bahwa sekat negara bangsa adalah penghalang terbesar bagi penguasa negeri-negeri muslim mengirimkan tentara militernya memerangi entitas Yahudi. Nasionalisme jugalah yang membuat negara Khilafah Utsmaniah mudah dirongrong dan berpecah belah menjadi lebih dari 50 negeri muslim. Mustafa Kemal sebagai agen Inggris, telah menginisiasi berdirinya negara sekuler Turki hingga Khilafah dihancurkan pada 1924.
Ketiadaan Khilafah menjadi awal mula malapetaka Palestina. Migrasi besar-besaran bangsa Yahudi dari Eropa, pengusiran, pencaplokan, hingga penjajahan tanah Palestina terjadi. Fakta inilah yang harus disampaikan di tengah-tengah umat.
Palestina hidup damai ketika Khilafah ada, dan keterpurukan melanda saat Khilafah tidak lagi menjadi perisai bagi Kaum muslim. Tanpa Khilafah Palestina akan tetap terjajah sebab pokok persoalan utama Palestina adalah berdirinya entitas Yahudi di tanah Palestina.
Ketiga, satu-satunya solusi hakiki bagi Palestina adalah tegaknya Khilafah dan hadirnya seorang khalifah yang akan mengusir dan memerangi Yahudi. Umat tidak perlu berharap pada resolusi PBB karena resolusi itu faktanya tidak berguna.
Solusi bagi Palestina bukan pula dengan solusi dua negara, sebab mengakui berdirinya “Negara” Zionis di tanah kaum muslim sama dengan mengkhianati perjuangan Rasulullah ﷺ, para sahabat, dan para syuhada yang telah membebaskan Al-Aqsha dengan nyawa dan darah mereka.
Oleh karena itu, seruan membela Palestina tidak boleh berhenti hanya pada aspek bantuan kemanusiaan saja, akan tetapi Khilafah adalah solusi tunngal dalam menghapus sekat-sekat negara bangsa, persatuan kaum muslim akan terwujud dan penjajah Yahudi akan mudah diperangi dengan jihad fi sabilillah.
Upaya untuk membangun kesadaran umat bahwa Khilafah adalah solusi hakiki bagi Palestina dan negeri-negeri muslim lainnya adalah melalui dakwah.
Wallahualam bisawab
0 Komentar