79 TAHUN MERDEKA KONDISI PENDIDIKAN INDONESIA MASIH HADAPI KESENJANGAN BESAR


Oleh: Rika Dwi Ningsih
Jurnalis Lepas

Pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan besar meskipun telah 79 tahun merdeka. Pengamat Pendidikan Maya Puspitasari, Ph.D., menyoroti kesenjangan kualitas pendidikan yang signifikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, yang hingga kini belum berhasil diatasi secara optimal.

"Sejak kemerdekaan, terlepas dari berbagai perubahan kurikulum yang telah dilakukan, pendidikan di Indonesia masih dihadapkan pada tantangan besar. Kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih signifikan," ujarnya dikutip dari media-umat.info, Selasa (11/8/2024).

Maya Puspitasari menjelaskan bahwa perbedaan kualitas pendidikan antara perkotaan dan pedesaan atau daerah tertinggal dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang tersedia. Sementara sekolah di perkotaan umumnya memiliki fasilitas yang lengkap dan modern, di banyak daerah pedesaan masih terdapat sekolah yang beroperasi di bangunan yang tidak layak. Akses menuju sekolah juga menjadi tantangan tersendiri bagi siswa di daerah terpencil, di mana mereka sering kali harus menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki.

"Masalah utama yang dihadapi pendidikan Indonesia saat ini adalah keberhasilan siswa, guru, atau sekolah sering kali diukur dari hasil ujian atau tes yang menghasilkan nilai numerik. Ini yang menjadi indikator bagus atau tidaknya sebuah sekolah," lanjutnya.

Ia menekankan bahwa sistem pendidikan yang terlalu berfokus pada nilai dapat mengarahkan pembelajaran menjadi proses yang berorientasi pada hafalan dan keterampilan untuk menjawab soal ujian. Hal ini mengakibatkan metode pengajaran yang lebih banyak menggunakan latihan soal daripada eksplorasi, diskusi, dan pemecahan masalah mendalam, sehingga siswa lebih cenderung dipersiapkan sebagai 'robot' yang diharapkan memiliki jawaban seragam.

"Dalam jangka panjang, sistem yang terlalu fokus pada nilai bisa menghasilkan lulusan yang kurang siap menghadapi tantangan dunia nyata. Mereka mungkin memiliki pengetahuan teori yang luas, tetapi kurang mampu berpikir kritis, berinovasi, atau berkolaborasi dengan orang lain," tambah Maya.


Pendidikan dalam Perspektif Islam

Maya juga menekankan pentingnya pendidikan dalam Islam, di mana pendidikan dianggap sebagai elemen fundamental yang diperlukan setiap individu untuk menjalani kehidupan yang benar dan bermakna. Pendidikan dalam Islam tidak hanya melibatkan pengetahuan duniawi, tetapi juga pemahaman ajaran agama dan pelaksanaan ibadah sesuai syariah.

Menurut Maya, menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, sebagaimana dinyatakan dalam hadits Nabi Muhammad ï·º yang berbunyi: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." Kewajiban ini, menurutnya, berlaku bagi semua orang tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau status sosial.

"Negara memiliki peran krusial dalam memberikan pendidikan yang layak bagi setiap warganya. Negara harus menjamin akses yang merata dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil dan kurang mampu," jelasnya.

Maya menegaskan bahwa negara juga bertanggung jawab dalam menyusun kebijakan yang memastikan kurikulum relevan dengan kebutuhan zaman dan mampu membentuk individu yang kompeten serta berkarakter. Selain itu, negara harus memastikan bahwa tenaga pendidik mendapatkan pelatihan memadai dan fasilitas pendidikan tersedia dalam kondisi baik.

Dengan tantangan dan tanggung jawab yang besar ini, Maya Puspitasari mengingatkan pentingnya reformasi pendidikan yang berfokus pada pengurangan kesenjangan dan peningkatan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, dimana hal tersebut hanya dapat terlaksana dengan penerapan aturan Islam secara menyeluruh.

Posting Komentar

0 Komentar