
Oleh: Ummu Zaid
Penulis Lepas
Tindakan Zionis Israel yang dilakukan terhadap warga Gaza, seperti pengusiran dan pengosongan Gaza, semakin massif. Seperti yang diungkapkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mereka akan merebut Gaza dengan cara apa pun dengan membuat narasi bahwa basis Hamas ada di Gaza. Sementara itu, sejalan dengan ucapan Perdana Menteri Netanyahu, juru bicara militer Israel, Achkay Adraee, mengatakan bahwa warga Gaza yang mau mengungsi dijamin akan mendapat makanan, perawatan medis, dan tempat berlindung. Zionis Israel sangat berani dan terang-terangan melakukan ini karena dukungan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap Israel agar segera mengambil alih Gaza sangat kuat.
Sungguh nyata penderitaan warga Gaza di tengah genosida yang dilakukan Israel dengan restu Amerika, sehingga kehidupan mereka penuh dengan krisis air bersih, makanan, obat-obatan, dokter, paramedis, dan tempat berlindung yang sangat sulit mereka temukan. Namun, kesabaran dan keteguhan mereka telah menuai simpati umat manusia di seluruh dunia. Maka terbentuklah Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa misi kemanusiaan sekaligus pesan politik untuk menantang blokade Israel atas Jalur Gaza. GSF diikuti oleh relawan dari 44 negara dan menaiki 50 kapal dari berbagai lintas agama. Dorongan GSF terhadap warga Gaza adalah untuk menolong mereka dari kelaparan, penyakit, dan krisis keamanan.
Apa yang dilakukan GSF adalah simbol perlawanan atas diamnya penguasa negara mereka yang tidak pernah menunjukkan aksi nyata, seperti mengirim tentara atau memutus hubungan kerja sama dengan Israel dan Amerika. Namun, yang dilakukan hanya memberikan kecaman-kecaman dan pencitraan yang tidak akan membuat Israel takut dan berhenti melakukan genosida.
Ditambah lagi dengan pengkhianatan penguasa negeri-negeri Islam terhadap saudaranya seiman, dengan membiarkan wilayah udaranya digunakan Israel untuk meluncurkan rudal, bom, dan drone guna menghabisi warga Gaza. Bahkan, penguasa negeri Islam ada yang sudah melakukan normalisasi dengan Israel. Penguasa pengkhianat tidak bisa diharapkan membantu Palestina terbebas dari penjajahan Israel, termasuk misi kemanusiaan seperti GSF yang belum cukup untuk menghentikan kejahatan Zionis dan membebaskan Gaza.
Hanya solusi Islam yang sesuai dengan perintah Allah ﷻ yang dapat membebaskan Palestina melalui jihad fisabilillah, bahkan menyatukan negeri-negeri Islam dalam satu kesatuan, suatu kewajiban umat Islam. Khilafah akan menjadi harapan umat karena di bawah komando seorang Khalifah, pasukan Islam akan dikirim untuk berperang dan menumpas Zionis Israel dan sekutunya.
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوصٌ
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (QS. As-Saff: 4)
Umat Islam jangan berhenti untuk speak up terhadap kedzaliman penguasa dan meningkatkan tuntutan agar pemimpin negeri-negeri Islam segera mengirimkan bantuan militer untuk mengusir Israel dari Palestina.
وَلَا تَرْكَنُوٓا۟ إِلَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ فَتَمَسَّكُمُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِنْ أَوْلِيَآءَ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
"Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka. Tidak ada bagimu seorang penolong pun selain Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan." (QS. Al-Hud: 113)
0 Komentar