POTRET BURAM GAGALNYA SISTEM KAPITALISME DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN


Oleh: Oktiana
Aktivis Dakwah

Masih hangat diperbincangkan, kasus seorang anak yang tubuhnya dipenuhi cacing sempat mengejutkan publik. Banyak yang tidak percaya bahwa di zaman modern seperti sekarang, masih ada penderitaan ekstrem yang menimpa rakyat kecil di negeri ini.

Raya adalah balita berusia 4 tahun asal Pandangeyan, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Raya adalah anak dari Bapak Udin (32) dan Ibu Endah (38). Raya menghembuskan napas terakhir pada tanggal 22 Juli 2025 akibat infeksi ribuan cacing yang ada di dalam tubuh mungilnya. (CNN Indonesia, 21/08/2025)

Sebelumnya, Raya sempat dievakuasi oleh Rumah Teduh ke rumah sakit. Namun, proses evakuasi terhambat karena masalah administrasi. Raya tidak memiliki identitas yang jelas, tidak ada BPJS dan kartu keluarga. Sehingga, untuk perawatan medis menjadi rumit, dan tagihan dari rumah sakit terus membengkak hingga puluhan juta rupiah.

Ternyata, Raya hidup di lingkungan yang sangat tidak layak dan salah satu orang tuanya diduga mengalami gangguan jiwa. Rumah yang mereka huni berbentuk rumah panggung, dan di bawah rumahnya dijadikan kandang ayam yang menjadi pemicu utama penyebab infeksi cacing. Selama masa perawatan, tim medis berulang kali mengeluarkan cacing dari tubuh mungil Raya. Cacing sepanjang 15 cm keluar dari hidung, telinga, bahkan sampai anus dan kemaluan. Cacing yang keluar dari anus kurang lebih 1 kg, terdapat dalam pampers yang dipakainya.

Sungguh miris dan tragis, dengan adanya kasus ini, seharusnya menjadi bahan renungan untuk melakukan perubahan nyata, agar kasus serupa tidak terjadi lagi.


Gagalnya Sistem Kapitalisme

Adanya kasus Raya menjadi bukti bahwa pelayanan kesehatan di negeri ini belum mampu menjangkau seluruh masyarakat. Sistem yang seharusnya menjamin hak kesehatan dan hidup justru malah abai. Kasus Raya bukan hanya sekadar penyakit biasa, namun karena adanya pengabaian dari berbagai sisi.

Meskipun pemerintah telah membuat program BPJS Kesehatan, nyatanya masih banyak masyarakat kecil yang belum mendapatkan pelayanan yang cepat, murah, dan berkualitas. Penyakit cacingan erat dengan kemiskinan dan lingkungan yang tidak sehat. Adanya kasus Raya pun menjadi perhatian atau bukti bahwa kebijakan ekonomi dan sosial yang ada tidak berpihak pada rakyat kecil. Ini terjadi karena kita sedang berada di sistem kapitalis.

Penerapan sistem kapitalis membawa dampak buruk bagi negeri. Dalam sistem kapitalis, kesehatan bukanlah hak rakyat, melainkan hanya dijadikan alat untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. Pada akhirnya, hanya orang-orang yang mempunyai uang, koneksi, dan dokumen lengkaplah yang bisa mendapatkan layanan yang memuaskan, sementara rakyat kecil dipinggirkan. Tragedi Raya menjadi bukti betapa buramnya layanan kesehatan di sistem kapitalisme ini.

Dengan adanya kasus ini, menunjukkan bagaimana rakyat kecil menghadapi masalah kesehatannya seorang diri, tanpa ada kepedulian yang nyata dari negara. Dalam sistem kapitalisme juga telah melahirkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin memperburuk keadaan. Alih-alih menghadirkan sistem kesehatan yang menyeluruh, ternyata kebalikannya: pengobatan mahal, pelayanan yang kurang memadai, sehingga rakyat terabaikan. Selama sistem kapitalisme masih dipakai, tragedi serupa akan terus berulang. Lalu, bagaimana solusinya?


Kesehatan dalam Sistem Islam

Islam menganggap kesehatan sebagai hak dasar setiap manusia dan tanggung jawab utama negara, terutama bagi mereka yang lemah, miskin, dan tidak berdaya. Dalam Islam, negara tidak akan membiarkan warganya kesulitan mendapatkan pengobatan hanya karena masalah administrasi atau kekurangan biaya.

Sistem Islam menganggap bahwa melayani rakyat adalah sebuah amanah, bukan menjadikannya sebagai ladang bisnis. Seperti sabda Rasulullah ﷺ:

اَلْإِمَامُ عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
"Imam atau pemimpin adalah ra'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab terhadap urusan mereka." (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menegaskan bahwa pemimpin negara wajib menjamin kebutuhan dasar rakyatnya, termasuk kesehatan, tanpa memandang status sosial dan ekonominya. Selain itu, Islam tidak akan membiarkan saudara Muslimnya kesulitan, karena Islam mengibaratkan bahwa kaum Muslim adalah satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka anggota tubuh yang lainnya akan merasakan sakitnya.

Saat ini, umat membutuhkan sistem yang bisa menjamin kesehatan dan kesejahteraan mereka, yaitu sistem Islam yang berasal dari Allah ﷻ dan sudah terbukti baik. Sistem ini telah diterapkan selama 13 abad. Islam sangat menghargai kesehatan umatnya dan memastikan tenaga medis memiliki keahlian yang tinggi serta berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Ini mendorong mereka untuk memberikan pelayanan terbaik tanpa memandang status sosial atau ekonomi seseorang. Mereka akan memahami bahwa pekerjaan yang mereka lakukan adalah bentuk ketaatan kepada Allah ﷻ, yang kelak akan diminta pertanggungjawaban di akhirat.

Adapun dana yang diambil untuk kesehatan berasal dari Kas Baitul Mal yang bersumber dari harta kepemilikan umum. Dengan dana inilah negara mampu memberikan fasilitas yang terbaik untuk melindungi kesehatan para tenaga kesehatan, sehingga mereka mampu bekerja dengan baik tanpa memikirkan segala sesuatunya, karena negara sudah menanggung semuanya.

Dalam Islam, kesehatan merupakan tanggung jawab negara untuk rakyat. Ketika rakyat butuh, negara harus sigap membantunya, bukan seperti di sistem kapitalisme yang hanya fokus terhadap keuntungan semata. Kesehatan dijadikan ladang untuk mencari keuntungan. Dengan adanya kasus ini, sudah seharusnya umat sadar dan menjadikannya momentum bagi negara-negara dunia, khususnya negara yang mayoritas Islam seperti negeri ini, untuk segera kembali mengadopsi sistem Islam.

Hanya sistem Islamlah yang dapat memberikan jaminan kesehatan, kesejahteraan, dan keselamatan bagi kehidupan manusia. Karena Islam diturunkan oleh Allah ﷻ beserta dengan solusinya, segala macam permasalahan dalam hidup dapat diselesaikan dengan solusi Islam dan pastinya akan membawa rahmat bagi alam semesta.

Wallahu a'lam bishawab.

Posting Komentar

0 Komentar