
Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Terzebutlah, disebuah negeri yang rajanya tukang bohong, gemar ingkar dan khianat, membuat program kesehatan bagi masyarakat. Sang Raja ini, ingin meyakinkan rakyat yang selama ini telah marah berulangkali di bohongi, agar memberikan kepercayaan kepada pemimpinnya.
Agar rakyat sehat, raja tukang boong ini meminta rakyat untuk minum ramuan dukun sihir. Dukun yang oleh segenap rakyat dikenal jorok, bahkan wabah yang menjangkau negeri tersebut berasal dari tempat praktik si dukun jorok.
Dukun jorok yang kebiasaannya makan kelelawar mentah, ikan mentah, ular mentah, kodok mentah, biawak mentah, kura kura mentah, dan semua makanan jorok lainnya. Dukun inilah, yang menyediakan ramuan untuk diminum seluruh rakyat.
Bukan tanpa harga, si dukun jorok ini menetapkan harga. Raja mengambil pajak tinggi, untuk memborong 3 juta dosis ramuan si dukun jorok. Bahkan, terakhir akan mendatangkan 426 juta dosis ramuan si dukun jorok.
Konon, para hulubalang, petinggi istana, oligarki kerajaan minta jatah keuntungan dari ramuan jorok. Jika hanya 3 juta dosis, belum merata keuntungan mereka.
Rakyat marah, ogah meminum ramuan si dukun jorok meskipun diberikan secara gratis. Walaupun hakekatnya tidak gratis juga, mengingat saat memborong ramuan si dukun jorok ini, raja membayarnya dengan uang pajak rakyat.
Penolakan terhadap ramuan jorok ini meluas. Seluruh elemen rakyat, ogah tambah parah atau justru terkena penyakit meminum ramuan dari si dukun jorok. Semua yang punya kemampuan tentang ramuan, tentang si dukun jorok, dan terutama pengetahuan si Raja boong menolak ramuan si dukun jorok.
Agar rakyat percaya, si raja tukang bohong meminum ramuan si dukun jorok, disaksikan seluruh khalayak. Raja ingin meyakinkan, ramuan si dukun jorok ini aman.
Semua media diundang, untuk menyaksikan raja bohong minum ramuan si dukun jorok. Seolah raja ingin berkata : "wahai rakyat percayalah, ramuan ini aman. Saya saja meminumnya...".
Tapi rakyat sudah tak percaya pada si Raja tukang kibul ini. Memang yang diminum raja ramuan di dukun jorok? Bagaimana, kalau yang diminum itu adalah Juice Alpukat yang dilabeli ramuan si dukun jorok? Apa dan siapa yang menjamin, ramuan raja sama dengan ramuan yang diedarkan kepada rakyat?
Walaupun itu ramuan dukun jorok, yang benar benar diminum raja, rakyat juga tak mau mengikuti ulah si raja tukang bohong. Rakyat, lebih baik sehat alamiah ketimbang minum ramuan si dukun jorok seperti yang diminum si raja tukang kibul.
Jadi, percuma saja raja kibul mau meyakinkan rakyat. Karena selama ini kerjaannya tukang kibul. Hingga dia berlaku jujur pun, rakyat tak akan percaya.
Raja kibul, tukang bohong, raja zalim. Minum saja 3 juta dosis ramuan si dukun jorok. Ambil semua keuntungan import ramuan di dukun jorok. Rakyat, tak Sudi ditipu apalagi diminta minum ramuan si dukun jorok. [].
0 Komentar