
Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Bismillah,
Allah SWT Maha berkehendak dan Maha kuasa, diberikannya kekuasaan pada orang yang dihendaki. Dicabutnya kekuasaan dari orang yang dikehendaki. Dimuliakan dan direndahkan, siapapun yang dikehendaki-Nya.
Sungguh, kekuasaan adalah mahkota kebajikan. Dengan kekuasaan, semua kemaslahatan baik dunia dan agama bisa diwujudkan. Dengan kekuasaan pula, ketaatan paripurna bisa diwujudkan.
Namun, kekuasaan juga menjadi pangkal musibah dan petaka. Ketika kekuasaan tidak dipegang oleh ahlinya, saat kekuasaan dikendalikan orang bodoh (jahil), pemimpin Ruwaibidoh, pemimpin yang tak paham syariat dan tak paham menjalankan tugas mengurusi kepentingan umat.
Sungguh, diantara kunci kekuasaan itu, yang menyebabkan kebajikan atau kerusakan, ada pada militer. Militer, secara fakta adalah penjaga kekuasaan. Tak ada satupun kekuasaan tegak berdiri, tanpa dukungan dan penjagaan militer.
Rakyat boleh bergerak, politisi bisa berteriak, tapi jika kunci kekuasaan -yakni militer- tetap menjaga kekuasaan, menggembok rapat dari semua tuntutan, maka rakyat dan siapapun yang berteriak tentang perubahan tak bisa apa-apa.
Wahai Prajurit, Wahai Perwira dan Jenderal Militer,
Ketahuilah!
Kalian, baik sebagian bahkan keseluruhannya, bertanggungjawab penuh atas baik dan buruknya negeri ini. Penjagaan yang kalian berikan atas kekuasaan, atau pencabutan loyalitas dan mengalihkan penjagaan pada entitas politik yang lain, sangat menentukan baik dan buruknya negeri ini.
Tak ada rezim tiran bisa bertahan, tanpa dukungan militer. Tak ada gerakan rakyat berhasil mencapai tujuan, tanpa dukungan militer. Militer, adalah palang pintu utama yang menjadi penentu 'restu' perubahan.
Jika militer menghendaki perubahan, mudah saja militer melepaskan loyalitas pada rezim zalim, baik dengan terbuka atau dalam diam. Jika militer menghendaki perubahan, mudah saja militer memberikan loyalitas kepada umat, baik dengan terbuka atau dalam diam.
Sebaiknya, loyalitas dan penjagaan militer pada rezim zalim akan terus melanggengkan kezaliman. Dan dalam kondisi ini, siapapun yang ada di tubuh militer, berkontribusi pada kezaliman, dan mendapatkan dosa dari Allah SWT, sesuai dengan kadarnya.
Wahai Prajurit, Wahai Perwira dan Jenderal Militer,
Sesungguhnya, yang dibutuhkan bagi Kalian, sebelum terbuka melepaskan kezaliman pada rezim, dimana kalian telah lama menahan kedongkolan atasnya, adalah dengan meneliti pergerakan ditengah Umat, mana yang layak mendapatkan dukungan dan penjagaan, stelah kalian melepaskan loyalitas dan penjagaan pada rezim zalim. Periksa dan teliti lah, gerakan yang benar-benar berjuang untuk umat, untuk kemaslahatan dunia dan agama kalian.
Sesungguhnya, saat ini, ditengah kalian, saudara-saudara kalian, sedang berjuang bersungguh sungguh untuk menegakkan hukum Allah SWT, hukum yang akan memberikan kemaslahatan dunia dan akhirat, bagi kalian juga bagi rakyat yang kalian berjanji berkhidmat kepadanya. Perjuangan, yang tidak dimaksudkan untuk mencari sekerat tulang dunia yang tidak mengenyangkan. Perjuangan, yang akan mengantarkan negeri ini pada tujuan negeri yang baldatun, Thoyyibatun, wa rabbun Ghafur.
Mereka sedang memperjuangkan Nubuwah Khilafah, yakni janji Agung yang pernah di sabda kan oleh Kanjeng Nabi Muhammad Saw, sebuah sistem pemerintahan Islam, yang akan menerapkan syariat Islam secara Kaffah, serta mengemban dakwah Islam keseluruh penjuru alam. Satu sistem Negara, yang akan membebaskan negeri ini dari penjajahan, dan menyatukan seluruh negeri kaum muslimin di dunia.
Wahai Prajurit, Wahai Perwira dan Jenderal Militer,
Jadilah kaum Anshor yang menolong kaum Muhajirin. Jadilah, Sa'ad bin Mu'adz era kini, yang memberikan perlindungan dan pertolongan bagi tegaknya Daulah Islam, Daulah Khilafah yang telah dijanjikan.
Raihlah kemuliaan, dengan menjadi penolong agama Allah SWT. Jadilah sejarah, yang memberikan andil bagi tegaknya daulah Khilafah.
Dahulu, Daulah Islam di Madinah tegak atas dukungan dan penjagaan militer Madinah, yang di Komandani oleh Jenderal Sa'ad Bin Mu'adz. Tanpa Dukungan dan Penjagaan Jenderal Sa'ad Bin Mu'adz, mustahil Daulah Islam tegak di Madinah.
Karena itu,
Wahai Prajurit, Wahai Perwira dan Jenderal Militer,
Berikanlah dukungan, penjagaan dan pembelaan pada perjuangan penegakkan khilafah. Berikanlah dukungan, penjagaan dan pembelaan pada perjuangan penegakkan khilafah, baik terbuka maupun tertutup, hingga saat yang ditentukan Allah SWT tiba, dimana kalian mendampingi Khalifah yang telah dibaiat, untuk diperkenalkan kepada umat, kepada seluruh kaum muslimin, kepada dunia.
Hasbunallah, Wani'mal wakil, Ni'mal Maula wa Numan Nashir. [].

0 Komentar