PENYERANGAN TERHADAP ULAMA TERULANG KEMBALI


Oleh: Emmy Emmalya

Penyerang terhadap para ulama, dai terjadi lagi, peristiwa ini sering terjadi dan penyelesaian kasusnya tak pernah tuntas.

Hingga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas mengaku bosan menanggapi adanya usaha pembunuhan terhadap para ulama. Karena akhirnya pelaku sering dikatakan orang gila dan tak perlu tindakannya diproses hukum (Republika.co.id, 22/9/21).

KH Anwar tetap mempertanyakan, apakah betul para pelaku itu sakit jiwa sehingga tidak bisa diproses hukum. Tentu yang tahu pelaku gila tidaknya hanya polisi, masyarakat tentu tidak akan pernah mengetahuinya.

Dari adanya ketidakseriusan aparat dalam menindak kasus penyerangan terhadap ini maka wajar jika masyarakat mulai berkurang kepercayaannya terhadap aparat penegak hukum.

Mestinya ada transparansi dari pihak aparat terkait permasalahan ini agar tidak menimbulkan kecurigaan di kalangan masyarakat terhadap kinerja aparat.

Para ulama dan dai adalah pewaris para nabi, dari merekalah kita mendapat petunjuk tentang kebenaran Islam. Mereka adalah penerus kabar gembira dari para rosul. Sebagaimana firman Allah dalam Qur'an An-Nisa' 4:165 :

رُسُÙ„ًا Ù…ُّبَØ´ِّرِÙŠْÙ†َ ÙˆَÙ…ُÙ†ْذِرِÙŠْÙ†َ Ù„ِئَÙ„َّا ÙŠَÙƒُÙˆْÙ†َ Ù„ِلنَّا سِ عَÙ„َÙ‰ اللّٰÙ‡ِ Ø­ُجَّØ©ٌۢ بَعْدَ الرُّسُÙ„ِ ۗ ÙˆَÙƒَا Ù†َ اللّٰÙ‡ُ عَزِÙŠْزًا Ø­َÙƒِÙŠْÙ…ًا
"Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 165)

Posting Komentar

0 Komentar