FOKUSKAN JUANGMU UNTUK KHILAFAH


Oleh: Nasrudin Joha
Sastrawan Politik

Sepertinya pemahaman masyarakat tentang masalah yang dihadapi negara ini tidak lengkap. Masih banyak orang yang menganggap masalahnya hanya di soal siapa yang memimpin, bukan sistemnya.

Oleh karena itu, masih banyak yang menaruh harapannya pada angka ketimbang sistem Islam yang menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat. Kekecewaan Ummat Islam terhadap citra Prabowo Subianto tidak lantas menyimpulkan bahwa calon pemimpin manapun dari sistem politik demokrasi sekuler akan tetap berakhir pada kekecewaan karena tokohnya tidak pernah setia pada Islam.

Dari pengamatan penulis yang berkeliling kota demi kota untuk mengikuti berbagai diskusi, terlihat jelas bahwa mereka kecewa dengan Pilpres 2019, apalagi dengan citra calon pemimpin yang mengaku macan tapi sebenarnya dia hanya seekor kucing. Tapi itu tidak meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menyadari fakta bahwa sumber masalah kekecewaan tersebut sebenarnya terletak pada sistem demokrasi.

Masih ada yang bermimpi menemukan pemimpin ideal di Pilpres 2024. Masih ada upaya untuk menghadirkan narasi masa depan berdasarkan angka jumlah suara daripada Islam.

Atas dasar itu, penulis mengingatkan kepada semua orang yang demikian untuk kembali kepada Islam dan hanya berharap kepada Islam. Tidak ada akhir yang baik tanpa Islam.

Oleh karena itu, arah perjuangan harus menuju tujuan penerapan syariat, siapa pun yang akan memimpin di masa depan. Arah penegakan syariat harus tegas mengarah ke Khilafah, agar Umat tidak tertipu oleh politisi dan parpol yang menjajakan Islam sebagai bahan pencitraan, padahal tujuannya bukan untuk menegakkan syariat, tapi hanya untuk memuaskan dahaga kekuasaan.

Ketika penerapan syariat Islam menjadi tujuan, maka visi Khilafah menjadi jelas, begitu pula posisinya pada hukum Syariah dan Islam. Jadi, visi khilafah tidak hanya mengarahkan perjuangan ke arah calon legislatif atau calon presiden. Karena seharusnya, Khilafah diposisikan sebagai sebuah solusi agar syariat Islam dapat ditegakkan secara sempurna.

Fokus perjuangannya adalah khilafah, artinya ummat tidak perlu membuang-buang energi mendukung beberapa calon cawapres. Fokus saja memperjuangkan Khilafah, artinya tidak membuang-buang energi mendukung politisi atau partai tertentu.

Fokus memperjuangkan Khilafah dengan benar-benar mengeluarkan energi semaksimal mungkin untuk memberi pemahaman akan urgensi dan kewajiban bagi ummat terhadap penegakan Khilafah. Jelaskan cara melakukannya, dan teruslah berusaha melakukannya.

Jadi isu-isu yang tidak terkait dengan tujuan Khilafah dikesampingkan begitu saja. Suara seruan Khilafah harus ditingkatkan, baik di ruang media sosial maupun di dunia nyata.

Fokuslah berjuang untuk Khilafah dengan sungguh-sungguh dan mendedikasikan diri untuk menjemput pertolongan Allah ﷻ untuk menjadi 'Anshorullah' abad ini dan mewujudkan berita gembira yang disampaikan Nabi Muhammad ﷺ tentang kembalinya Khilafah.

Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda:

«تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً عَاضّاً فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ» ثُمَّ سَكَتَ
“Di tengah kalian ada masa kenabian, yang akan tetap ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian dan akan tetap ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada kekuasaan yang mengigit (mulkan ‘âdhdhan) dan akan ada tetap sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. kemudian akan ada kekuasaan yang memaksa (mulkan jabriyyatan) dan akan tetap ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian”, kemudian Beliau diam.

Posting Komentar

0 Komentar