
Oleh: Lia Herasusanti
Sahabat Surga Cinta Qur'an
Saat ini, ketika kita mengajak untuk menerapkan aturan Islam, banyak dari kaum muslimin sendiri yang menolak. Alasannya, karena kita beragam. Tidak semua orang beragama Islam, maka aturan yang dipakai harus kesepakatan semua agama. Maka wajarlah jika dibuat aturan manusia berdasarkan kesepakatan tersebut.
Wajar jika pendapat seperti ini diungkapkan orang non-Muslim. Namun jika pendapat itu diungkapkan oleh muslim, tentu saja ini aneh. Karena seorang muslim yang minimal sholat lima kali sehari, selalu meminta petunjuk jalan yang lurus pada Allah ﷻ. Dan petunjuk itu ada di Al-Qur'an. Lalu bagaimana bisa mereka tak menerima firman Allah ﷻ dalam Al-Qur'an surat Al Maidah ayat 48 ini?
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.
Ayat diatas sangat gamblang memerintahkan kaum muslimin untuk memutuskan perkara diantara manusia dengan petunjuk Allah ﷻ. Dan tidak boleh mengikuti hawa nafsu manusia dengan meninggalkan kebenaran Al-Qur'an.
Saat ini kaum Muslimin masih terjebak pada ide Demokrasi. Termakan manisnya slogan 'dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.' padahal sejatinya, 'dari oligarki, oleh oligarki, untuk oligarki.' Oligarki lah yang mengendalikan pembuatan aturan di negeri ini. Aturan yang hanya menguntungkan kelompok mereka, dan menyengsarakan rakyat. Sudahlah kaum muslimin sengsara di dunia, parahnya lagi, sengsara pula di akhirat.
Seandainya saja seluruh kaum muslimin hanya mau tunduk diatur dengan petunjuk Allah ﷻ, niscaya penerapan Islam kaffah bisa segera terwujud. Namun rupanya Allah ﷻ masih memberi kesempatan kita untuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya lewat dakwah untuk membangkitkan pemikiran umat ini.
Karenanya, ayo tetap semangat berdakwah. Kita manfaatkan kesempatan yang masih Allah ﷻ berikan.
Allahu Akbar!
0 Komentar