
Oleh: Muhar
Jurnalis Lepas
Narator Tinta Media mengkritik penanganan bencana oleh negara di Indonesia yang dinilai hanya bersifat seremonial.
Kritik tersebut disampaikan melalui video berjudul “Banjir Sumatera, Kejahatan Kapitalisme yang Dilegalkan Negara” di kanal YouTube Tinta Media Studios, Selasa (9/12/2025).
“Setiap bencana datang, negara hanya hadir dengan dapur umum, tenda darurat, dan kunjungan pejabat yang mengenakan rompi,” ujar Narator.
Setelah itu, lanjutnya, kebijakan kapitalisme yang merugikan rakyat kembali normal dan berlangsung seperti biasa.
“Izin jalan lagi, hutan ditebang lagi, sungai dipersempit lagi, dan banjir tinggal menunggu waktunya (lagi),” sesalnya.
Ia menilai bahwa perubahan sistem diperlukan sebagai solusi mendasar. “Karena itu, kita butuh ganti sistem. Di sinilah sistem Islam hadir dengan solusi yang menyentuh akar masalah,” tegasnya.
Narator juga memperingatkan bahwa ancaman bencana akan terus berulang selama sistem kapitalisme dan oligarki masih menguasai negara.
“Selama kapitalisme menancap, selama oligarki mengatur negara, dan selama hutan diperlakukan sebagai barang dagangan, maka banjir dan kematian hanya soal waktu,” tandasnya.

0 Komentar