
Oleh: Rikeu Syifa M
Penulis Lepas
Jumat (14/11) Sejumlah 15 anak SMP di Surabaya dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. Hal itu terungkap saat Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Jawa Timur melakukan tes urine secara acak di Jalan Kunti, Kecamatan Semampir, Surabaya. Jalan Kunti selama ini dijuluki sebagai Kampung Narkoba di Surabaya. Di sana, berjajar bedeng-bedeng kecil yang terbuat dari kayu dengan atap terpal, yang diduga sering digunakan untuk transaksi narkoba hingga pesta sabu. (CNN Indonesia, 14/112025)
Dari fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa kerusakan moral dan kebebasan dalam berperilaku semakin memburuk, terutama di kalangan anak muda zaman sekarang. Hal ini tidak terlepas dari penerapan sistem kapitalisme-sekularisme, yaitu sistem yang memisahkan urusan agama dari kehidupan. Pengaruh sekularisme membuat banyak anak muda lebih fokus pada kehidupan duniawi dan mengabaikan syariat Islam yang telah ditetapkan.
Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi dan media sosial yang sangat cepat, hal-hal yang merusak pemikiran generasi muda dapat dengan mudah tersebar dan diakses. Ketika anak-anak kurang mendapatkan pengawasan dari orang tua saat menggunakan gawai atau media sosial, mereka akan lebih mudah terpengaruh oleh nilai-nilai yang tidak sesuai dengan syariat.
Dalam sistem kapitalis, peredaran narkoba yang sistematis dan merajalela memang menjadi masalah besar. Kurangnya pengawasan serta lemahnya penegakan hukum, ditambah adanya praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, semakin membuat sindikat narkoba bebas beroperasi tanpa hambatan. Pejabat yang korup dapat menerima suap untuk meloloskan pengiriman narkoba melintasi wilayah hukum atau melindungi para pengedar. Kondisi ini tentu memperbesar volume perdagangan narkoba dan membuat ketersediaannya semakin luas di tengah masyarakat.
Jika tempat atau wilayah dengan aktivitas narkoba yang tinggi dibiarkan tanpa intervensi yang berarti, hal itu akan menimbulkan kerusakan besar bagi anak muda dan masyarakat. Keberadaan narkoba yang merajalela akan memudahkan generasi muda untuk mengakses, mencoba, hingga akhirnya kecanduan.
Islam Solusi Tuntas
Maka dari seluruh permasalahan di atas, jelas bahwa sistem kapitalis-sekularisme ini membawa kerusakan yang mendalam, terutama dalam hal moral generasi muda. Banyak di antara mereka tidak lagi mempelajari ilmu agama dengan baik, sehingga ketika merasa kosong secara spiritual, mereka mencari kesenangan di jalur yang salah dan tidak sesuai dengan syariat Islam.
Karena itu, kita harus kembali menyeru pada tegaknya aturan Islam dalam kehidupan. Dengan penerapan aturan Islam, negara akan menyediakan pendidikan berbasis aqidah yang kuat sehingga para remaja memiliki benteng moral yang kokoh dan tidak mudah terpengaruh arus kebebasan yang merusak. Dalam sistem Islam, nilai akhlak dan aqidah ditanamkan dengan serius sesuai syariat Allah, sehingga akan lahir generasi yang kuat, beriman, dan berakhlak mulia.
Selain itu, dalam sistem Islam, negara juga menjaga masyarakat dari hal-hal yang merusak secara ketat. Hukum ditegakkan dengan tegas, tidak hanya menghukum pengguna, tetapi juga memutus seluruh mata rantai yang memungkinkan narkoba beredar. Amar makruf nahi mungkar diterapkan secara nyata, bukan sekadar slogan, karena kemungkaran tidak boleh dibiarkan tumbuh dan merusak umat.
Oleh sebab itu, kaum Muslim harus kembali menyadari pentingnya penegakan syariat Islam di dunia ini. Sebab, tidak ada solusi yang benar-benar tuntas bagi setiap persoalan kecuali dengan sistem Islam yang sempurna, yang aturannya bersumber langsung dari Allah ï·».
Wallahu’alam bishawab.

0 Komentar