BERHITUNG BEKAL AKHIRAT


Oleh: Lia Herasusanti
Sahabat Surga Cinta Qur'an

وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al Hajj: 47)

Berdasarkan ayat di atas, bahwa satu hari di akhirat = 1000 tahun di dunia, sekarang mari kita hitung.1000 tahun dunia = 1 hari akhirat.1000 tahun dunia = 24 jam akhirat. Satu tahun dunia = 24/1000 = 0,024 jam akhirat. Jadi bila umur manusia rata-rata 63 tahun, maka menurut waktu akhirat adalah 63×0,024 = 1,5 jam akhirat.

Untuk saya, pembahasan tentang hal ini sangat berkesan. Sudah sering membaca sebelumnya, tapi entah kenapa, saat penyampaian dalam bentuk percakapan dalam kelas launching literasi 25 SSCQ sepekan yang lalu terasa sekali tamparannya.

Walaupun saya tak bisa ikut utuh saat kelas berlangsung karena gangguan satu dan lain hal, namun saat saya sudah bisa menyimaknya, saya teruskan beberapa pesan dari Mbak Lilik ke grup keluarga. Saya ingin anak-anak ikut membaca isi kelas malam itu. Dan tentu saja, mengajak mereka memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk persiapan menuju kehidupan akhirat kelak.

Ada beberapa amal yang bisa dilakukan, agar hidup di dunia yang singkat ini bisa membuahkan pahala yang berlipat-lipat, diantaranya:
 
  • Lailatul-qadri khairum min alfi syahr(in)
Artinya: Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.
 
  • Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173.)

  • Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh.” (HR Muslim).

Jika Lailatul Qadar dan sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi butuh waktu khusus dan tempat khusus, maka sedekah jariyah, mendidik anak-anak agar menjadi anak yang sholih-sholihah, serta aktifitas menebar ilmu yang bermanfaat adalah jalan ninja yang bisa dilakukan kapan saja. Terutama aktifitas menebar ilmu yang bermanfaat. Baik dengan lisan maupun tulisan. Dan media sosial bisa menjadi alat penyebar kebaikan yang sangat efektif.

Rasanya, tak ada alasan lagi untuk menunda menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Jika malas menyerang, ingatlah, kita butuh bekal banyak untuk bisa melalui waktu panjang di akhirat kelak. Lebih baik bersusah payah saat ini, daripada kepayahan di akhirat nanti.

Yuk semangat yuk!

Posting Komentar

0 Komentar