RAMADHAN MOMENTUM HIJRAH MENUJU TAKWA


Oleh: Diaz
Penulis Lepas

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriah, bulan Ramadhan sering disebut sebagai Syayidul suhul atau rajanya bulan. Khusus di bulan Ramadhan amal kebaikan umat muslim akan dibalas dengan berkah pahala yang berlipat ganda dan pada bulan Ramadhan juga bulan diturunkannya Al-Qur'an. Sebagaimana firman-NYA:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185)

Dalam sejarahnya, Ramadhan sering dijadikan momentum meraih kemenangan dalam peperangan dan pertempuran ketika melawan musuh-musuh Islam seperti yang terjadi dalam perang Badar Al Kubra, perang Khandaq, Fathu Makkah, perang Ain Jalut dan perang Tabuk.

Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini juga dikenal sejak dahulu sebagai bulan keseriusan dan kerja keras, bukan bulan tanpa aktivitas dan bermalas-malasan! Hanya pada era sekarang saja Ramadhan dijadikan bulan menurunnya aktivitas dan meningkatnya rasa malas dengan ragam alasan, salah satunya lemas karena sedang berpuasa.

Hilangnya keistimewaan Ramadhan sebagai bulan keseriusan dan kerja keras dalam meraih takwa adalah ketika kaum muslimin mulai meninggalkan Islam sebagai aturan kehidupan. Takwa sendiri adalah kosakata dalam bahasa arab yang berasal dari kata تقوى yang memiliki makna memelihara atau menjaga diri dengan melaksanakan perintah Allah ﷻ dan menjauhi larangan-Nya.

Saat ini kaum muslimin memang menjalankan aturan Islam dalam ibadah individu, namun di sisi lain meningalkan aturan yang mengatur interaksi sosial, jual-beli, hukum peradilan dan hukum syariah Islam lainnya. Kondisi tersebut bukanlah takwa karena umat Islam masih memilih dan memilah hukum Islam sesuai keinginan bukan karena kewajiban.

Menjadikan Ramadhan sebagai momentum hijrah menuju takwa adalah sebuah refleksi penyadaran diri, bahwa kita saat ini hidup jauh dari kehidupan Islam, dan sudah saatnya kembali kepada Islam dengan menjalankan syariat Islam secara komprehensif dalam setiap lini kehidupan. Dan sejatinya kehidupan Islami tersebut tidak akan pernah terwujud tanpa hadirnya Daulah Islamiyah (Khilafah) sebagai negara pelaksana syariat.

Maka sudah saatnya kaum muslimin sadar akan agamanya dan kembali mewujudkan kembali kehidupan Islam dengan menjalankan semua syariat Islam secara kaffah (menyeluruh), dan hal tersebut dimulai dari menambah wawasan kita terhadap pentingnya penerapan syariah Islam dan belajar lebih dalam tentang sejarah perjuangan dakwah Rasulullah ﷺ.

Walahuallam.

Posting Komentar

0 Komentar