
Oleh: Mutiara Putri A. P.
Penulis Lepas
Selama lebih dari tujuh dekade, warga Palestina terus menghadapi penjajahan dan penindasan yang senantiasa digencarkan oleh Zionis secara massif. Serangan udara tanpa henti diluncurkan hingga menghancurkan rumah-rumah dan fasilitas umum. Hal tersebut juga menyebabkan kelangkaan bahan pangan, air bersih, dan obat-obatan. Ribuan warga, termasuk perempuan dan anak-anak telah gugur akibat genosida yang dilakukan oleh Zionis. Meskipun dihadapkan pada situasi kelaparan, pembantaian, dan kehilangan para pemimpin perjuangan yang telah syahid, warga Palestina tetap teguh mempertahankan tanah mereka. Keteguhan inilah yang telah mengguncang keberanian Zionis. Hal tersebut membuktikan bahwa kekuatan sejati tidak terletak pada persenjataan, tetapi pada keteguhan iman dan semangat perjuangan.
Gencatan senjata yang telah diumumkan bukanlah hasil tekanan politik internasional, bukan pula karena belas kasihan Zionis. Sebaliknya, keputusan tersebut diambil karena rezim Zionis menyadari bahwa mereka tidak mampu menaklukkan rakyat Palestina, meskipun telah menggunakan kekuatan militer yang jauh lebih unggul. Hanya dalam beberapa jam setelah perjanjian gencatan senjata disepakati, Zionis kembali menunjukkan sifat aslinya dengan melanjutkan genosida terhadap warga Palestina. Ini adalah bukti nyata bahwa penjajah tidak pernah berniat menghentikan agresinya dan gencatan senjata bukanlah solusi hakiki dalam upaya pembebasan Palestina.
Satu-satunya solusi hakiki untuk pembebasan Palestina adalah perjuangan yang berlandaskan keimanan, yaitu melalui Jihad dan tegaknya Khilafah. Jihad adalah kewajiban yang tidak dapat ditawar karena solusi itulah penjajahan dapat dihentikan. Tidak ada penjajahan yang runtuh tanpa perlawanan yang sungguh-sungguh. Selama penjajahan masih berlangsung dan sekulerisme masih menguasai dunia Islam, penderitaan warga Palestina tidak akan berakhir. Oleh karena itu, tegaknya Khilafah sebagai sistem kepemimpinan Islam adalah kebutuhan untuk mengembalikan kejayaan umat dan membebaskan Palestina dari cengkeraman Zionis.
Sudah saatnya umat Islam bangkit dan mengambil peran dalam perjuangan mewujudkan solusi hakiki, bukan sekadar menjadi penonton atas penderitaan yang dialami saudara-saudara kita di Palestina. Tidak ada ruang untuk bersikap pasif dan berharap pada diplomasi yang sudah terbukti gagal. Perjuangan harus terus dilanjutkan dengan strategi yang benar dan dipimpin oleh pemimpin yang benar-benar memperjuangkan kepentingan umat.
0 Komentar