HUAWEI TANTANG DOMINASI WINDOWS DAN ANDROID LEWAT HARMONY OS NEXT


Oleh: Oktavia
Jurnalis Lepas

Di tengah memanasnya persaingan teknologi antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Huawei kembali menjadi sorotan dunia dengan peluncuran sistem operasi terbarunya, Harmony OS Next. Yang membuat gebrakan ini istimewa adalah klaim bahwa sistem ini tidak lagi menggunakan satu baris kode pun dari Android, menjadikannya sepenuhnya dibangun dari nol dengan kode lokal buatan Huawei sendiri.

Langkah ini merupakan lompatan besar bagi perusahaan teknologi asal Shenzhen itu. Jika sebelumnya Harmony OS masih mengandalkan Android Open Source Project (AOSP) sebagai fondasi, kini Huawei membuktikan bahwa mereka mampu berdiri mandiri di atas kaki sendiri, dalam arti harfiah dan teknologis. Harmony OS Next hadir dengan kernel mikro buatan Huawei yang diklaim lebih efisien dan aman dibandingkan kernel monolitik yang umum digunakan di sistem operasi konvensional.

Dalam konteks geopolitik dan industri, peluncuran ini bukan sekadar inovasi produk, tetapi juga pernyataan strategis: Tiongkok tidak ingin lagi terlalu bergantung pada teknologi Amerika Serikat. Setelah bertahun-tahun menghadapi pembatasan ekspor teknologi dan tekanan diplomatik, Huawei tampaknya memilih untuk membangun “rumah” sendiri ketimbang terus menyewa.

Salah satu target utama Huawei melalui Harmony OS Next adalah menggoyang dominasi Microsoft Windows di pasar PC domestik. Perlu diketahui, Tiongkok merupakan salah satu pasar komputer pribadi terbesar di dunia, dengan tingkat kepemilikan PC mencapai sekitar 40 unit per 100 rumah tangga. Saat ini, mayoritas perangkat tersebut masih mengandalkan Windows. Namun dengan dukungan pemerintah, pasar yang besar, serta ekosistem perangkat buatan sendiri, Huawei berpeluang menggerus pangsa pasar raksasa asal Redmond tersebut.

Huawei tak hanya mengandalkan sistem operasi baru. Mereka juga mengembangkan Arc Compiler dan framework antarmuka RQI (Reliable Quick Interface) yang dirancang khusus untuk meningkatkan kinerja aplikasi dan tampilan antarmuka pada Harmony OS Next. Kinerja aplikasi diklaim 30% lebih cepat dibandingkan versi sebelumnya, menjanjikan pengalaman pengguna yang lebih halus di seluruh lini perangkat Huawei.

Namun, tantangan yang dihadapi tidak kecil. Dominasi Windows dan Android telah dibangun selama puluhan tahun dengan dukungan ekosistem aplikasi yang luas dan pengguna yang loyal. Huawei harus mampu menarik pengembang aplikasi untuk membangun ekosistem yang kompetitif. AppGallery, toko aplikasi Huawei, menjadi pusat dari upaya ini yang berperan sebagai “pasar baru” yang ingin dihuni oleh sebanyak mungkin pengembang, baik lokal maupun internasional.

Selain itu, Harmony OS Next hadir di saat Tiongkok baru saja mengguncang dunia dengan pencapaian teknologi lainnya: peluncuran jaringan internet 10G pertama di dunia, yang dilakukan di Kota Xiong’an, Provinsi Hebei pada 20 April lalu. Kerja sama antara Huawei dan China Unicom ini berhasil mencatat kecepatan unduh hingga 9.834 Mbps, unggahan 1.008 Mbps, dan latensi serendah 3 milidetik. Teknologi ini memanfaatkan jaringan 50G PON (Passive Optical Network) dan akan menjadi tulang punggung bagi berbagai layanan seperti komputasi awan, realitas virtual, streaming 8K, dan rumah pintar.

Melalui kombinasi antara sistem operasi lokal yang mandiri dan infrastruktur jaringan supercepat, Tiongkok mengukuhkan ambisinya sebagai kekuatan teknologi global yang tidak lagi bergantung pada ekosistem Barat. Di saat banyak negara masih berjuang mengadopsi 5G, Tiongkok telah menatap jauh ke depan dengan 10G dan sistem operasi buatan sendiri.

Reaksi Amerika Serikat terhadap perkembangan ini patut dinantikan. Bukan tidak mungkin kehadiran Harmony OS Next akan dianggap sebagai ancaman terhadap dominasi digital yang selama ini dipegang oleh perusahaan-perusahaan Amerika seperti Microsoft dan Google. Terlebih, munculnya pemain baru seperti Huawei berpotensi memecah pangsa pasar global, sebagaimana yang telah terjadi di sektor media sosial dengan kehadiran TikTok.

Apakah Harmony OS Next akan berhasil menjadi penguasa baru di pasar PC dan perangkat pintar, ataukah hanya menjadi alternatif regional di tengah dominasi global raksasa lama? Satu hal yang pasti: peta persaingan teknologi global kini sedang berubah. Dan Huawei berada di garis depan perubahan tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar