KERUSAKAN GENERASI MAKIN NGERI, ISLAM MENJADI SOLUSI


Oleh: Yanti Susanti
Muslimah Peduli Umat

Kehidupan remaja di lingkungan masyarakat saat ini begitu bebas dan kerap melakukan tindak pidana kriminal. Hal itu membuat warga merasa resah dan menimbulkan rasa takut yang mendalam. Seperti aksi tawuran, pencurian, pemerkosaan, pembunuhan, dan kekerasan.

Tentunya, kita sebagai orang tua merasa sedih dengan keadaan saat ini dan khawatir akan kondisi generasi yang akan datang.

Usia muda yang semestinya menjadi masa cemerlang dalam kepribadian, akhlak, prestasi, dan kebaikan justru sangat bertentangan dengan realita yang ada.

Sebagai contoh, telah terjadi pencurian sepeda motor yang dilakukan oleh seorang pelajar SMP. Menurut pengakuannya, ia telah beberapa kali melakukan hal itu. Dan ternyata, di balik siswa tersebut terdapat sindikat yang mengendalikan aksi pencurian itu. Mereka merekrut anak-anak dan remaja berusia antara 12 sampai 18 tahun. Sungguh sangat mengerikan, di usia yang masih bisa dikatakan anak-anak, mereka sudah berani melakukan tindak kriminal.

Tindak kriminal yang dilakukan anak-anak dan remaja tidak hanya terjadi sekali ini saja, bahkan sudah berulang kali. Bukan hanya di satu tempat, tetapi hal demikian sudah terjadi di banyak wilayah.

Hal ini terjadi karena sistem sekularisme masih mendominasi kehidupan dan menjadi akar kerusakan generasi. Di mana agama Islam dijauhkan dari kehidupan.

Sistem kehidupan sekuler melahirkan pola hidup hedonistik, permisif, dan liberal (bebas). Standar hidup tidak lagi berpegang pada Islam, tetapi lebih mengarah pada keberhasilan yang bersifat materi. Akibatnya, generasi semakin jauh dari nilai-nilai ketaatan kepada Allah ï·».

Pada era keterbukaan informasi, terutama di media sosial, generasi semakin tidak terkendali. Mereka dengan mudah mengakses apa pun yang mereka inginkan, terutama suguhan tontonan yang berbalut maksiat. Ditambah lagi budaya dan pemikiran asing yang menjadi tren dan kiblat kehidupan remaja.

Jika generasi rusak, peradaban manusia pun pasti akan rusak. Oleh karena itu, generasi unggul hanya bisa terwujud jika sistem pendidikannya berbasis akidah Islam yang terbukti sukses membangun manusia unggul dalam pola pikir dan pola sikap yang Islami.

Di sinilah peran orang tua sangat penting, disusul oleh masyarakat, dan yang terpenting adalah peran serta negara yang berkewajiban mewujudkan generasi berkepribadian mulia, yaitu dengan:
  • Pertama, menerapkan sistem pendidikan berbasis akidah Islam.
  • Kedua, negara memberikan akses pendidikan secara gratis.
  • Ketiga, menciptakan suasana lingkungan dan masyarakat yang kondusif.
  • Keempat, menegakkan sanksi bagi pelaku kejahatan.

Mewujudkan generasi unggul membutuhkan sistem yang mendukung, yaitu aturan Islam. Tanpa sistem ini, segala upaya yang dilakukan akan terhambat dan sulit melahirkan generasi yang berkualitas.

Dengan penerapan aturan Islam secara kaffah, umat akan terselamatkan dari berbagai tindakan yang merugikan, termasuk tindak kriminal.

Semua itu hanya akan terwujud dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah yang dipimpin oleh seorang khalifah.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Posting Komentar

0 Komentar