
Oleh: Ummu Zaid
Penulis Lepas
Ada balita usia 4 tahun bernama Raya. Balita tersebut meninggal karena terinfeksi banyak sekali cacing. Setelah ditelusuri, kondisi rumah Raya sangat tidak layak. Ditambah ayah Raya sakit-sakitan, ibunya diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), sehingga pendampingan dan pengasuhan kepada Raya sangat kurang. Keadaan kian sulit karena minimnya dukungan dari keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar. Pemerintah daerah setempat sepertinya tidak mengetahui kondisi Raya, baru merespons setelah kasusnya viral. (Kompas, 20/08/2025)
Kasus Raya adalah potret buruk layanan kesehatan di negeri ini karena tidak semua rakyat, bahkan anak-anak, mendapatkan akses layanan yang merata dan cepat.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa mekanisme layanan kesehatan hari ini masih sebatas formalitas. Rumitnya prosedur membuat layanan kesehatan sulit dijangkau semua orang. Perlindungan negara untuk rakyat miskin dan lemah tidak mendapat kemudahan akses layanan kesehatan yang berkualitas. Rakyat miskin dan lemah dibiarkan hidup sulit, dengan tempat tinggal serta kondisi lingkungannya tidak sehat.
Penerapan sistem kapitalisme menambah dampak terhadap rakyat kecil yang dibiarkan sengsara tanpa ada rasa peduli pada kehidupan mereka, salah satunya di bidang akses layanan kesehatan. Hal ini berbeda dengan mereka yang memiliki privilese, mereka akan mudah mendapatkan akses layanan yang baik, berkualitas, dan lengkap.
Berbeda dengan kapitalisme, Islam akan menjamin dan memberikan perlindungan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat, baik kaya maupun miskin, karena kesehatan adalah tanggung jawab negara. Negara hadir untuk menyejahterakan sekaligus menyantuni golongan lemah.
Kepedulian hubungan sosial di masyarakat dalam Islam akan terbangun dengan saling membantu, berempati, mudah menolong, dan peka. Jika ada salah satu yang terkena kesulitan, akan segera dibantu untuk diselesaikan.
ÙˆَتَعَاوَÙ†ُÙˆْا عَÙ„َÙ‰ الْبِرِّ ÙˆَالتَّÙ‚ْÙˆٰÙ‰ۖ ÙˆَÙ„َا تَعَاوَÙ†ُÙˆْا عَÙ„َÙ‰ الْاِØ«ْÙ…ِ ÙˆَالْعُدْÙˆَانِ ۖÙˆَاتَّÙ‚ُوا اللّٰÙ‡َ ۗاِÙ†َّ اللّٰÙ‡َ Ø´َدِÙŠْدُ الْعِÙ‚َابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2)
Dahulu negara khilafah telah berhasil menyediakan layanan kesehatan terbaik: lengkap, gratis, dan mudah diakses, baik oleh si miskin maupun si kaya, sebagaimana pernah terbukti pada masa kejayaan Islam. Saat itu, rumah sakit bukan hanya gratis bagi semua warga, termasuk nonmuslim, tetapi juga dilengkapi ruang perawatan yang terpisah sesuai jenis penyakit dan jenis kelamin.
Bahkan rumah sakit jiwa pun menempatkan pasien dengan penuh penghormatan, memberikan terapi dan perawatan manusiawi, bukan hukuman atau pengucilan seperti yang terjadi di Eropa. Inilah bukti nyata bahwa ketika umat Islam menerapkan aturan Allah ï·» secara menyeluruh, rahmat dan kemaslahatan akan dirasakan oleh seluruh manusia tanpa terkecuali.
0 Komentar