AS JADIKAN BEASISWA ALAT 'SOFT POWER' UNTUK SEBAR NILAI LIBERAL

 


Oleh: Muhar
Jurnalis Lepas

Program beasiswa Fulbright yang ditawarkan Amerika Serikat (AS) bukan sekadar bantuan pendidikan, tetapi strategi ideologis dan alat 'soft power' (kekuatan lunak) untuk menyebarkan nilai-nilai liberal.

Hal tersebut ditegaskan dalam program Kaffah Perspective: Bedah Buletin Kaffah Edisi 414 bertajuk Bahaya Terselubung di Balik Kerjasama Pendidikan dengan Amerika, yang tayang di kanal YouTube Dakwah Tangsel, Ahad, 12 Oktober 2025.

Narasumber mengungkapkan, kerja sama pendidikan yang dilakukan Amerika Serikat melalui program beasiswa dan pertukaran akademik bukan langkah netral.

Artinya, program ini adalah strategi untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi liberal dan meluaskan pengaruh budaya peradaban Barat di dunia Islam,” ungkapnya.

Salah satu bentuk kerja sama tersebut, lanjutnya, adalah pemberian beasiswa Fulbright kepada santri, mahasiswa, dan dosen di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Melalui beasiswa itu, mereka dapat menempuh studi di berbagai universitas di Amerika Serikat.

Sekilas, ini adalah sesuatu yang mulia. Tetapi jangan lupa bahwa di balik itu pasti ada misi dari negara Barat terbesar, negara ideologis terbesar yang dasar ideologinya adalah kapitalisme,” tegas Narasumber.

Ia membeberkan bahwa program beasiswa dan kerja sama akademik tersebut merupakan bagian dari strategi besar Amerika Serikat untuk memperluas dominasi ideologinya di negeri-negeri Muslim.

Program ini hanyalah salah satu strategi besar, grand strategy negara kapitalis Amerika Serikat agar semakin mencengkeramkan pengaruhnya di dunia Islam, terutama di Indonesia,” katanya.

Ia menyatakan Indonesia menjadi sasaran penting karena merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

Jangan lupa, Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia. Jika Indonesia bisa diinfiltrasi dengan pemikiran-pemikiran Barat, maka otomatis penjajahan pemikiran dan budaya akan semakin mencengkeram di negeri ini,” terangnya.

Kepada umat Islam, khususnya kalangan akademisi dan pengelola lembaga pendidikan Islam, Narasumber pun berpesan agar lebih waspada terhadap program kerja sama internasional yang membawa agenda ideologis Barat.

Posting Komentar

0 Komentar