MEMBEBASKAN PALESTINA BUKAN SEKADAR MIMPI, TETAPI JANJI ALLAH YANG AKAN TERWUJUD BERSAMA KHILAFAH


Oleh: Nur Indayati
Penulis Lepas

Masalah Palestina sebenarnya bukan hanya persoalan bangsa Palestina sendiri, melainkan persoalan untuk seluruh umat Islam sedunia yang saat ini terpecah-pecah menjadi lebih dari 50 negara. Seluruh umat Islam mempunyai kewajiban yang sama untuk menolong saudaranya yang saat ini ditindas oleh orang Yahudi yaitu dengan cara mengusir penjajah Yahudi dari tanah Palestina. Pertolongan tersebut dilakukan dengan memobilisasi tentara yang siap melawan tentara Israel.

Namun faktanya, negeri-negeri Islam saat ini tidak secara resmi mengirim pasukan ke sana. Sejarah justru menunjukkan bahwa hanya satu entitas yang mampu memobilisasi kekuatan militer untuk membebaskan Palestina, yakni Daulah Islam (Khilafah), satu-satunya negara dengan kekuatan politik adidaya dalam pandangan Islam.

Hal ini telah terbukti pada masa pemerintahan Khilafah Umar bin Khattab, yang berhasil membebaskan Palestina, dan juga pada masa Salahuddin Al-Ayyubi, yang dengan sistem Khilafah mampu merebut kembali tanah suci tersebut. Karena itu, tugas kita hari ini adalah terus berdakwah dan berjuang agar Khilafah kembali tegak di muka bumi.

Meski begitu, tidak dapat dimungkiri demo besar-besaran yang dilakukan oleh rakyat di berbagai belahan dunia itu setidaknya bisa menciptakan opini bahwa rakyat tidak suka atas genosida yang terjadi di Gaza.


Gaza, Kalian Tidak Sendiri

Ada sekitar 44 negara resmi bergabung dalam sebuah misi kemanusiaan yang disebut dengan Global Sumud Flotilla. Tujuannya adalah untuk membentuk solidaritas internasional terhadap adanya krisis kemanusiaan akibat blokade dan konflik yang berkepanjangan di Gaza, Palestina.

Global Sumud Flotilla adalah bentuk perlawanan damai atas blokade laut ilegal yang menghalangi setiap bantuan yang masuk ke Gaza. Kapal ini tidak hanya membawa bantuan fisik, tetapi juga membawa pesan kemanusiaan bahwa Gaza, Palestina, tidak sendiri. Dunia akan terus bersama dengan mereka dan dunia tidak akan tinggal diam.

Sebagaimana kita ketahui, blokade di Gaza telah berlangsung beberapa tahun lamanya yang mengakibatkan jutaan warga sipil kekurangan obat, makanan, serta kebutuhan dasar lainnya yang mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan bagi warga Gaza.

Ditambah lagi, saat ini pemerintah Israel mengeluarkan ultimatum agar seluruh penduduk Gaza meninggalkan wilayah tersebut. Mereka yang tidak keluar atau mengungsi dari Gaza akan dicap sebagai teroris sebagaimana Hamas.


Dunia Tidak Tinggal Diam

Sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, hingga September 2025, negara Palestina diakui sebagai sebuah negara yang berdaulat oleh 157 negara anggota PBB yang artinya mewakili 81% dari komunitas internasional.

Tidak hanya itu, beberapa negara memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, seperti negara Bolivia, Kolombia, Chile, Bahrain, Afrika Selatan, Yordania, Turki, dan Honduras.

Aksi solidaritas long march terus terjadi di berbagai negara, baik Eropa, Afrika, dan Asia, yang semuanya bersuara agar menghentikan genosida di Gaza, Palestina. Bahkan, semboyan yang mereka suarakan adalah free free Palestine.. Free free Palestine.

Dari sini bisa kita lihat bahwa sebenarnya Palestina tidak benar-benar sendiri, tapi banyak negara dan penduduknya yang masih peduli terhadap apa yang menimpa saudara kita di Gaza, Palestina. Walaupun saat ini bantuan apa pun sulit untuk masuk ke Gaza, tetapi setidaknya rakyat Palestina tahu bahwa dunia bersama mereka.


Boikot di Gaza dan Boikot di Zaman Rasulullah

Jika kita menengok kepada masa Rasulullah ﷺ di mana Rasulullah bersama Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib pernah diboikot oleh orang-orang kafir Quraisy di lembah Syi'ib selama kurang lebih 3 tahun.

Pada saat itu, orang-orang kafir Quraisy melarang siapa pun untuk bergaul, berjual beli, menikah, bertransaksi apa pun dengan Rasulullah dan dua Bani ini. Hal ini dilakukan oleh kafir Quraisy agar Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib menyerahkan Rasulullah.

Mengenai permulaan boikot ini, kafir Quraisy menuliskan pernyataan itu dan menempelkannya di dinding Ka'bah. Ternyata, tidak semua orang pada saat itu setuju dengan tindakan kafir Quraisy. Banyak yang menaruh rasa iba dan kepedulian terhadap kondisi yang dialami oleh Rasulullah dan dua Bani tersebut.

Mereka adalah orang-orang yang tidak setuju dengan boikot yang dilakukan oleh kafir Quraisy, seperti Hisyam bin Amr bin Haris, Zuhair bin Abu Umayyah, Muth'im bin Adi, Zam'ah bin Aswad, serta Bahrī bin Hisyam bin Haris. Mereka berusaha secara sembunyi-sembunyi mengirimkan bantuan makanan dan kebutuhan pokok lainnya kepada Rasulullah serta Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib. Walaupun tidak dipungkiri, akibat boikot ini banyak di antara mereka yang sakit dan wafat.

Jadi, kalau kita ambil pelajaran dari peristiwa boikot yang dialami oleh Rasulullah serta para sahabat dan genosida di Gaza, Palestina, maka sebenarnya masih banyak orang yang peduli dengan penderitaan yang dialami oleh mereka, baik atas nama keimanan maupun atas nama kemanusiaan.


Palestina pasti Merdeka dan Israel akan Kalah

Allah ﷻ berfirman:

فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ اُوْلٰىهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَّنَآ اُولِيْ بَأْسٍ شَدِيْدٍ فَجَاسُوْا خِلٰلَ الدِّيَارِۗ وَكَانَ وَعْدًا مَّفْعُوْلًا
"Apabila datang saat (kerusakan) yang pertama dari keduanya, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Itulah janji yang pasti terlaksana." (QS. Al-Isra': 5).

Dalam surah Al-Isra' ayat 5 ini disebutkan sebagai janji kemenangan Palestina di dalam Al-Qur'an.

Para ulama memang berbeda-beda pendapat tentang siapa yang dimaksud sebagai hamba-hamba Allah yang membinasakan Bani Israil tersebut. Menurut Syekh Mutawali as-Sya'rawi, bagi Bani Israil adalah kedatangan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ.

Palestina disebutkan Rasulullah sebagai Syam yang akan menjadi tempat tegaknya khilafah dan tempat terbaik bagi umat Islam di akhir zaman.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu 'anhu. Dalam riwayat ini, Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلَّا مَا أَصَابَهُمْ مِنْ لَأْوَاءَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَٰلِكَ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَأَيْنَ هُمْ؟ قَالَ: فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ.
"Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berada di atas kebenaran, mengalahkan musuh-musuhnya, dan orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka kecuali sedikit musibah semata. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah." "Wahai Rasulullah, di manakah kelompok tersebut?" tanya para sahabat. Rasulullah menjawab, "Mereka berada di Baitul Maqdis dan serambi Baitul Maqdis."

Hadis di atas menjelaskan, Baitul Maqdis dan serambinya tidak akan pernah lepas dari peperangan. Bagi penduduk Palestina, itu hanya ujian atau musibah yang sangat kecil.

Sehebat apa pun Zionis menggempur Palestina, tidak akan menyurutkan hati mereka dalam membela Palestina. Biasanya, jika Israel merasa kalah, maka dia akan meminta dibuatkan perjanjian damai, tapi faktanya Israel sendirilah yang selalu melanggarnya.


Palestina Tempat Khilafah Akhir Zaman Tegak

Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa Khilafah akhir zaman akan tegak di Palestina. Abdullah bin Hawalah Al-Azdi berkata:

يَا ابْنَ حَوَالَةَ، إِذَا رَأَيْتَ الْخِلَافَةَ قَدْ نَزَلَتِ الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ فَقَدْ دَنَتِ الزَّلَازِلُ وَالْبَلَايَا وَالْأُمُورُ الْعِظَامُ، وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ إِلَى النَّاسِ مِنْ يَدَيَّ هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ
"Wahai anak Hawalah, jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di bumi Al-Maqdis (Baitul Maqdis, Palestina), maka itu pertanda telah dekatnya berbagai goncangan, kegundah-gulitaan, dan peristiwa-peristiwa besar. Bagi umat manusia, kiamat lebih dekat kepada mereka daripada dekatnya telapak tanganku kepada kepalamu ini." (HR: Abu Daud no. 2535)

Mengenai wilayah Asqalan yang dikuasai Israel, Ibnu Abbas mengatakan, Rasulullah ﷺ bersabda:

أَوَّلُ هَذَا الْأَمْرِ نُبُوَّةٌ وَرَحْمَةٌ، ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَىٰ مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ وَرَحْمَةٌ، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا وَرَحْمَةٌ، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبَرِيَّةً وَرَحْمَةٌ، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضَّةً وَرَحْمَةٌ، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبَرِيَّةً وَرَحْمَةٌ، ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَىٰ مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ وَرَحْمَةٌ، ثُمَّ سَكَتَ
"Permulaan dari perkara Islam ini adalah kenabian dan rahmat. Kemudian tegaknya khilafah dan rahmat. Kemudian berdiri kerajaan dan rahmat. Kemudian berlaku pemerintahan (kerajaan kecil-kecil) dan rahmat. Lalu orang-orang memperebutkan kekuasaan seperti kuda-kuda yang berebut makanan. Maka (pada saat seperti itu), hendaklah kalian berjihad. Sesungguhnya jihad yang paling utama adalah ribath, dan sebaik-baik ribath kalian adalah di Asqalan." (HR. Thabrani)


Pentingnya Opini yang Benar tentang Gaza Palestina

Opini umum yang tercipta di dunia saat ini adalah bahwa Israel adalah penjajah yang sebenarnya yang dibenci oleh rakyat seluruh dunia. Demikian juga Sumud global flotilla adalah bentuk perlawanan damai terhadap blokade laut ilegal yang menghalangi masuknya dana kemanusiaan ke Gaza Palestina.

Saat ini, peran media sosial juga sangat membantu sehingga apa yang terjadi di Gaza, Palestina, bisa didengar oleh semua orang. Maka, tidak heran Israel sampai membayar Google dan Twitter agar tidak menyebarkan berita genosida di Gaza dengan dana sampai miliaran US Dollar.

Walaupun saat ini Palestina belum merdeka, bukan berarti apa yang sudah kita lakukan sia-sia.

Setiap jatuhnya peluh, setiap langkah yang tertunda, serta doa yang terucap di tengah malam, semuanya sudah dicatat oleh Allah. Maka, ketika sejarah menoleh ke masa ini, dunia akan tahu bahwa ternyata ada generasi yang tidak diam melihat saudaranya dijajah. Bahwa pernah ada sekelompok manusia yang berlayar dalam Sumud global flotilla membawa cinta. Walaupun tentara Zionis menghentikan kapal mereka, tapi mereka tetap sampai ke belahan penjuru dunia. Fisik bisa jadi belum sampai ke Gaza, tapi visi telah menyebar ke seluruh dunia bahwa Palestina harus merdeka. Allahu Akbar.


Referensi:
  • Muhammad Husein Gaza Official on YouTube
  • Wandahamidah Official on YouTube
  • Sirah Nabawiyah
  • @mkmthing on YouTube

Posting Komentar

0 Komentar