SELAMAT JALAN BANG NADJAMUDDIN RAMLY


Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik

Dalam satu GWA, penulis satu group dengan beliau. Beberapa kali, kami berdiskusi ringan di GWA. Dalam sebuah agenda, penulis berkesempatan bersama beliau dalam satu forum dalam diskusi online. Beliau adalah tokoh yang memiliki alur pemikiran sistematis, konsisten dan terbuka dalam berargumentasi.

Beliau, malam ini (Sabtu, 20/2) dikabarkan telah berpulang ke Rahmatullah. Beliau, menemui janji dari Rab nya, Rab semesta alam yang menjanjikan kematian kepada setiap makhluk yang memiliki kehidupan.

Almarhum termasuk yang 'gemar' membaca artikel yang penulis tulis. Almarhum, sempat dalam satu forum meminta penulis mengirimkan ulang artikel kritik terhadap Abdullah Mahmud Hendropriyono. Tak lama, almarhum juga mengedarkan artikel tersebut.

Yang paling berkesan dari beliau, adalah saat beliau menasehati Banser Bangil yang 'kurang adab' memperlakukan Ulama yang dituduh terkait HTI. Beliau mengingatkan, agar tak ada elemen sipil yang mengambil alih peran aparat penegak hukum.

Akhirnya beliau pulang, tidak terlalu cepat, tidak pula terlambat. Tetapi, tepat pada saat ajal tiba, sebagaimana telah di catat di Lauhul Mahfudz. Kebajikan beliau, tidak menunda datangnya ajal, sebagaimana banyak tokoh zalim di negeri ini, yang tak juga kunjung segera menemui ajalnya. Semua ada waktu dan saatnya.

Hikmah yang dapat dipetik, bagi kita yang masih hidup dan berjuang, tak perlu risau dengan datangnya ajal. Tapi risaulah atas amal. Sudah kah kita mengambil pilihan hidup sebagai orang yang cerdas? Dengan mempersiapkan amal untuk datangnya ajal, yang pantas datang kapan pun saatnya.

Jadi, tak perlu hiraukan ancaman dan kebengisan rezim zalim. Kejahatan rezim tak akan mempercepat datangnya ajal, sebagaimana tunduk kepadanya juga tak melanggengkan hidup. Remeh sekali hidup kita jika masih bisa ditakut takuti rezim yang zalim.

Hanya Allah SWT yang menggenggam nyawa, penjamin rezeki, tempat berlindung terbaik. Kita, hanya perlu memastikan amal terbaik agar siap meninggalkan dunia, dan kembali ke kampung asal kita, di Surga.

Karena itu, tidak boleh ada alasan melemah dalam berjuang, takut pada rezim zalim. Sepanjang nyawa masih dikandung badan, manfaatkanlah untuk maksimal berjuang.

Kepada Bang Nadjamuddin Ramlie, penulis ucapkan selamat jalan. Selamat, telah mengakhiri legacy hidup dengan Khusnul Khatimah, insyaAllah. Betapa banyak, para tokoh dan ulama di usia senjanya, justru menjauh dan berpaling dari syariat Islam.

Semoga kelak, kita dikumpulkan di surga Nya, bersama Rasulullah Saw, para sahabat, tabiin, tabiit tabiin, serta segenap pejuang Islam yang istiqamah berada di jalur perjuangan Islam. Semoga, akan banyak Najamudin Ramly Najamudin Ramly lainnya, yang melanjutkan perjuangan Islam. [].

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ ، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ ، وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّار

Posting Komentar

0 Komentar