
Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Apa alasannya? Maksudnya, apa alasan saya menolak legalisasi miras di Indonesia?
Jawabnya :
Pertama, karena saya muslim. Dalam Islam, miras atau khamr hukumnya haram. Dalilnya Al Qur'an dan as Sunnah.
Dalam Al Qur'an, disebutkan :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! *Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan*. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung." [QS : Almaidah, ayat 90]
Dalam hadits, ditegaskan :
Dari Anas bin Malik, dia berkata;
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat sepuluh golongan dengan sebab khamr: orang yang memerasnya, orang yang minta diperaskan, orang yang meminumnya, orang yang membawanya, orang yang minta di antarkan, orang yang menuangkannya, orang yang menjualnya, orang yang makan hasil penjualannya, orang yang membelinya, dan orang yang minta dibelikan." [HR. Tirmidzi, no. 1295; Syaikh al-Albani menilai hadits ini Hasan Shahîh”].
Kedua, karena keuntungan dari miras tak sebanding dengan kerugian yang ditimbulkannya. Belum lama ini, ada kasus anggota polisi menembak mati 3 orang, satu anggota TNI dan dua warga sipil. Dikabarkan, anggota polisi tersebut menembak dalam kondisi mabuk miras.
Pendapatan dari jualan miras itu dalam tagihan, cuma Rp 3.335.000. ini yang menjadi mula cek cok selain mabuknya. Jadi, keuntungannya tidak sebanding dengan nyawa tiga manusia.
Dalam Islam, nila materiil 1 nyawa diyatnya 1000 Dinar. Satu Dinar setara dengan 4,25 gram emas. Itu artinya, diyat satu nyawa setara dengan 4.250 gram emas. Jika satu gram emas Rp. 500.000,- maka diyat satu nyawa nilainya sebesar Rp. 2.125.000.000,- (dua milyar seratus dua puluh lima juta rupiah).
Dalam kasus pembunuhan oleh anggota polisi, ada tiga nyawa yang mati. Kerugiannya berarti 3 kali Rp. 2.125.000.000,_ totalnya sebesar Rp. 6.375.000.000,- (enam miliar tiga ratus tujuh puluh lima juta rupiah). Angka kerugian ini jauh lebih besar ketimbang keuntungan dari penjualan miras yang hanya Rp 3.335.000,- (tiga juta tiga ratus tiga puluh lima ribu rupiah).
Ketiga, secara medis dan ilmu kesehatan, miras dampaknya buruk bagi kesehatan. Telah banyak orang meninggal karena penyakit yang diawali karena kebiasaan menenggak miras.
Miras dapat menimbulkan efek samping ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara mengawur, atau kehilangan konsentrasi.
Efek samping lain miras dapat mempengaruhi elastisitas dinding arteri (kekakuan arteri) dan usia prematur arteri, sehingga mengganggu aliran darah. Selain itu, laki-laki sangat berisiko mengalami percepatan kekakuan arteri dibandingkan dengan peminum moderat yang berada di awal usia tua. Dan risiko ini tidak ditemukan pada wanita peminum, berdasarkan penelitian terhadap 3869 orang dimana 73 persen pesertanya adalah pria. Efek samping minum alkohol yang berlebihan juga akan meningkatkan risiko ketergantungan alkohol, faktor risiko kardiovaskular termasuk tekanan darah tinggi, obesitas, stroke, beberapa jenis kanker, bunuh diri dan beberapa diantaranya mengalami kecelakaan.
Keempat, bangsa akan menjadi lemah, mudah diserang dan dikuasai musuh. Saat negara diserang musuh, bukannya melawan tapi rakyat malah mabok.
Musuh juga tak perlu menyerang menggunakan senjata canggih. Cukup sebotol miras, rakyat teler dan kemudian kekayaan bangsa ini dikuasai dan dijarah asing.
Kelima, miras dapat menghilangkan generasi (lost geberation). Generasi pemabok bukanlah harapan bangsa, masa depan suatu bangsa akan suram (Madesu) jika generasi mudanya pemabok.
Dan masih banyak lagi. Jadi, silahkan kutip alasan saya menolak miras. Indonesia, bukan tempat mabok mabokan, Indonesia adalah bagian dari bumi Allah SWT. Tempat bagi manusia untuk taat dan beribadah kepada Allah SWT. [].

0 Komentar