
Oleh : Nasrudin Joha
Aktivis dan Pengamat Politik
"Saya menyesalkan dan tidak setuju dengan berbagai pernyataannya, tetapi saya juga mengajak masyarakat untuk tidak terlalu serius menanggapinya." Ucap PDT Gomar Gultom, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), 20 April 2021.
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) melalui presidennya Pastor Gomar Gultom kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dia meminta publik untuk tidak menganggap serius penghinaan Kunyuk Jozeph Paul Zang terhadap Islam dan Nabi Muhammad.
Ini kali kedua presiden PGI mencampuri urusan umat Islam. Sebelumnya, PGI seenaknya mengomentari ajaran agama Islam dalam kurikulum Kementerian Agama. Bahkan, ia menyurati Menteri Agama memintanya mengkaji ulang ajaran Islam dari Alkitab.
Kini, PGI ingin pura-pura bijak mengimbau masyarakat agar tidak menganggap serius aksi Kunyuk Jozeph Paul Zang. Padahal, bagi umat Islam, apa yang dilakukan Kunyuk Jozeph Paul Zang adalah perkara yang serius.
Kunyuk Jozeph Paul Zang menghina Islam, mencemooh Nabi Muhammad, dan meremehkan ajaran Islam tentang puasa di bulan Ramadhan. Bahkan, Kunyuk Jozeph Paul Zang mengaku sebagai nabi ke-26. Sayangnya, pelecehan ini dilakukan selama Ramadhan, ketika umat Islam menjalankan ibadah puasa.
Kami umat Islam tidak pernah mempertanyakan identitas Kunyuk Jozeph Paul Zang yang dilaporkan oleh pendeta tersebut. Tidak masalah apakah Anda terdaftar sebagai pendeta atau tidak.
Kami mempertanyakan Kunyuk Jozeph Paul Zang karena dia menghina Islam, mengolok-olok Rasulullah Muhammad ď·ş, dan menghina ajaran Islam tentang puasa di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, sebaiknya PGI tidak berkomentar atau menyarankan kaum muslim untuk tidak menganggap serius masalah ini. Bagi kami umat Islam, ini adalah masalah yang serius bahkan sangat serius. Ini perkara antara kami kaum Muslim dan Kunyuk Jozeph Paul Zang yang menghina Islam, mengolok-olok Nabi Muhammad ď·ş, dan meremehkan ajaran Islam tentang puasa.
Jika tidak bisa berempati, lebih baik diam. Karena apa yang dikatakan PGI sebenarnya meremehkan urusan kami. Padahal, bagi kami, ini masalah serius, mendesak, menyangkut martabat dan kewibawaan agama Islam.
Jangan merusak kerukunan dan mengobrak-abrik toleransi dengan menyepelekan hal-hal yang menghina Islam. Jika itu agama lain, kami tidak akan ikut campur. Tapi karena Kunyuk Jozeph Paul Zang menghina Islam, kami akan membuat perhitungan.
Sebaiknya PGI fokus mengurus urusan internal umat Kristiani. Anda tidak perlu campur tangan dengan urusan umat Muslim.
Cara menghargai kami umat muslim adalah dengan memahami perasaan satu sama lain dan berempati, serta tidak meredam semangat dan amarah kami karena Islam dihina. Kalau tidak bisa berkomentar cerdas, lebih baik PGI diam saja.
Kunyuk Jozeph Paul Zang tidak ada di Indonesia. Tapi Muslim juga tidak hanya di Indonesia. Kami akan mengejar Kunyuk Jozeph Paul Zang ke lubang semut.
0 Komentar