Oleh: Nasrudin Joha
Pengamat Politik
Jujur atau polos, artis Krisdayanti yang kini menjadi anggota DPR RI dari fraksi PDIP membeberkan gaji dan tunjangan yang diterimanya selama menjabat sebagai anggota DPR RI.
Menurut artis yang dipanggil KD ini, ia mengaku setiap bulan menerima gaji pada tanggal 1 Rp. 16 juta, sedangkan uang saku dikeluarkan pada tanggal 5 sebesar Rp. 59 juta. Tidak cukup disitu, ada dana Aspirasi sebesar Rp.450 juta 5 kali setahun dan dana untuk dapil Rp. 140 juta 8 kali setahun.
Pengakuan ini sejalan dengan temuan KPK bahwa banyak pendapatan pejabat yang meningkat meski di masa pandemi. Menurut catatan KPK, jumlah pejabat negara yang asetnya bertambah mencapai 70,3%.
Jokowi terakhir melaporkan harta kekayaan ke KPK pada 12 Maret 2021. Total nilai asetnya adalah Rp. 63.616.935.818 yang mengalami peningkatan signifikan dari laporan sebelumnya Rp. 54.718.200.893. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan pada 24 Maret 2021, total aset Luhut mencapai Rp 677.440.505,710. Dalam laporan tertanggal 27 Maret 2021, Menhan Prabowo memiliki total aset senilai Rp , Prabowo memiliki nilai total aset sebesar Rs 2.005.956.560.835.
Laporan Harta Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 18 Maret 2021 ini memiliki total aset sebesar Rp2.428.784.082.979 dibandingkan dengan laporan aset sebelumnya sebesar Rp1.947.253.281.442 pada 16 Januari 2020.
Ironisnya, peningkatan resmi aset faktual dan pengakuan KD sangat kontras dengan kehidupan masyarakat yang sulit di bawah tekanan pandemi.
Di Indonesia, kasus kemiskinan meningkat akibat pandemi, Lembaga Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mengatakan krisis di bidang kesehatan akibat pandemi Covid-19 juga berdampak pada situasi sosial ekonomi masyarakat, termasuk dampak terhadap kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia.
Hal ini terlihat dari peningkatan angka kemiskinan pada September 2020 dibandingkan Maret 2020. Tidak ada yang lebih jelas dari ini dalam 10 tahun terakhir.
Bahkan akibat pandemi, seorang pria Ponorogo ditemukan gantung diri di rumahnya setelah istri dan saudara perempuannya meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.
Sama halnya di Mojokerto sebelumnya, di mana seorang suami lompat ke sumur karena putus asa dan meninggal karena depresi setelah istrinya juga meninggal karena virus tersebut.
Saya tidak tahu apakah wabah itu bencana atau berkah. Rakyat melihat wabah besar adalah bencana. Tetapi jika melihat gaji pejabat, mungkin wabah juga membawa berkah.
0 Komentar