Oleh: Nasrudin Joha
Sastrawan Politik
Kemarin pagi Jumat, 15 Oltober 2021, Ahmad Dhani vokalis Dewa 19 mengedarkan artikel yang sudah lama ia tulis. Artikel berjudul "KHILAFAH TIDAK ADA DALAM SYARIAT ISLAM?" berisi banyak komentar menghina dari orang-orang yang mengejek Khilafah dan menyampaikan ekspresi yang dilebih-lebihkan tentang karakter Khilafah di kehidupan nyata.
Misalnya pertanyaan besar khilafah yang faktanya dan terbukti telah ada selama 1000 tahun sejak zaman Abu Bakar RA, Umar RA, Ustman RA, Ali RA, Sholahuddin Al Ayyubi, Muhammad al Fatih dll. Kehebatan karakter Khilafah itu nyata, tidak seperti Avengers Barat yang hanya fiksi dan rekayasa.
Sebut saja Umar bin Khattab RA, yang membuat sungai Nil mengalir tanpa hambatan dan tidak pernah kering hanya dengan secarik kertas.
Dari: Hamba Allah, Amirul Mukminin Umar
Lalu ia pergi ke Sungai Nil di Mesir dan melemparkan secarik surat kepada sungai Nil agar terus mengalir disaat kekeringan.
"Amma ba'du. Jika kamu mengalir karena kehendakmu sendiri, maka kamu tidak perlu mengalir. Jika Allah Yang Maha Esa yang membuatmu mengalir, maka kami mohon kepada Allah ﷻ untuk mengalirkanmu."
Gubernur Mesir, Amu ibn Ash, kemudian membuang surat Khalifah Umar Ra ke sungai Nil. Saat itu, orang Mesir sedang bersiap untuk meninggalkan Mesir karena Sungai Nil mengering.
Namun pada Sabtu pagi, Allah ﷻ menaikkan air Sungai Nil menjadi enam belas hasta dan mengakhiri tradisi orang Mesir mengirimkan tumbal ke Sungai Nil hingga hari ini.
Misalnya kisah penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih. Al Fatih memerintahkan marinir untuk memimpin kapalnya melintasi hutan belantara ke Borporus, benteng terlemah Konstantinopel.
Tujuh puluh kapal berlayar melewati perbukitan dalam kegelapan. Dalam waktu kurang dari satu malam, pasukan berhasil memanjat gunung dan membawa kapal mereka lewat.
Begitu banyak kisah heroik dalam Islam dan semua tokoh tersebut hadir dalam sistem Islam di bingkai Khilafah. Para tokoh Islam itu bersinar dan diakui dunia karena semuanya berasal dalam bingkai Khilafah, bukan republik atau demokrasi.
Kembali ke tulisan Ahmad Dhani, salah satu legenda yang dikutip dalam tulisannya adalah kutipan berikut:
"Khilafah itu untuk umat Islam yang unggul secara spiritual"
Betul, sebelumnya para tokoh Khilafah semuanya muslim dengan mentalitas luar biasa. Tidak ada yang memiliki mentalitas orang daratan.
Lihat kisah saat Perang Qadisiyah berlangsung, Sa'ad bin Abi Waqqash memerintahkan Rib'i bin Amir raḍhiallahu 'anhu untuk melawan panglima perang Persia yaitu Rustum.
Rustum bertanya kepada Rib'i tentang tujuan kedatangan tentara Islam di wilayahnya. Rabi menjawab dengan lantang, dan jawabannya dicatat dengan tinta emas oleh sejarah. Rib'i bin Amira berkata:
“Kami datang untuk membebaskan umat manusia dari penghambaan terhadap sesama manusia menuju penghambaan hanya kepada Allah saja, dari dunia yang sempit menuju dunia luas, dan dari kesewenang-wenangan agama (yang salah) menuju keadilan Islam (yang benar)”
Kata-kata ini hanya muncul dari seorang yang superior bukan inferior. Jadi mengapa umat Islam begitu unggul di masa lalu? Apa rahasia di balik kehebatan mereka?
Jawabannya, karena mereka memegang teguh akidah Islam. Mereka hanya percaya pada kebenaran Islam. Mereka yakin dengan janji Allah ﷻ dan kabar gembira Rasulullah ﷺ.
Salah satu alasan pasukan Muhammad Al Fatih begitu gigih menaklukkan Konstantinopel adalah karena mereka sangat percaya dengan apa yang disampaikan Nabi Muhammad ﷺ tentang penaklukan Konstantinopel.
Dari Abdullah bin Bisyr Al Ghonawi, ia berkata: Bapakku telah menceritakan kepadaku: Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
لَتُفتَحنَّ القُسطنطينيةُ ولنِعمَ الأميرُ أميرُها ولنعم الجيشُ ذلك الجيشُ
“Sesungguhnya akan dibuka kota Konstantinopel, sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu.” (HR. Imam Ahmad 4/235, Bukhori dalam Tarikh Shoghir hal. 139, Thobroni dalam Al Kabir 1/119/2, Hakim 4/4/422, Ibnu Asakir 16/223)
Bahkan hari ini, umat Islam akan bangkit kembali dan berjaya jika mereka kembali ke jalan yang membuat pendahulu mereka bangkit dan berjaya. Yaitu percaya pada Islam dan percaya pada kembalinya Khilafah Islamiyah.
Umat Islam harus berpegang teguh pada ajaran Islam, menempuh jalan kebangkitan Islam dan mengembalikan sistem Khilafah di tengah-tengah ummat. Hanya dengan cara ini superioritas umat Islam dapat dipulihkan di hadapan semua manusia dan bangsa di dunia.
“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang zhalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya (no. 18430), Abu Dawud al-Thayalisi dalam Musnad-nya (no. 439); Al-Bazzar dalam Sunan-nya (no. 2796)).
0 Komentar