
Oleh: Eulis Anih
Muslimah Peduli Umat
Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat jumlah kenaikan kasus HIV/AIDS di Kota Batam mencapai 446 orang pada 2022. Yang mencengangkan, dari temuan Dinkes itu disebutkan, kasus kenaikan didominasi oleh orang dengan penyimpangan perilaku pasangan sejenis (LGBT).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmardjadi mengatakan, frekuensi peningkatan kasus HIV/AIDS karena pasangan sejenis bukan hanya terjadi di Batam, tapi juga Indonesia secara nasional bahkan di negara lain.
Dari 446 kasus positif HIV/AIDS di Batam, di antaranya meliputi 333 pria dan 113 perempuan, terdiri dari 2.594 orang yang dites. Sedangkan meninggal dunia sebanyak 57 orang dari total 8.800 orang terindikasi positif HIV/AIDS.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari mengatakan, penularan tertinggi di kalangan pasangan laki-laki dengan usia produktif 25-49 tahun, melalui penggunaan jarum suntik.
"Tahun ini ada sekitar empat ratusan lebih penderita HIV/AIDS, kalau kita akumulasi dari tahun 1992 hingga 2022, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 8.800 orang," ujar Imelda.
Imelda menjelaskan, data yang masuk ke Dinas Kesehatan Kota Batam merupakan hasil kolaborasi dari sejumlah LSM dan aktivis HIV/AIDS yang turun langsung ke lapangan.
Mengapa perilaku penyimpangan seksual begitu subur di negeri kita? Tiada lain karena dampak diterapkannya sistem sekulerisme, yaitu memisahkan agama dari kehidupan, di mana dalam sistem ini manusia diberi kebebasan berperilaku atas nama Hak Asasi Manusia (HAM), sehingga pelaku kemaksiatan seperti penyimpangan seksual (LGBT) merasa aman-aman saja.
Jika mayoritas kasus HIV/AIDS disebabkan oleh perilaku seks bebas terutama oleh pasangan sesama jenis, lihatlah bahwa islam telah menyediakan aturan mengenai haramnya hubungan sesama jenis, islam mengharamkan seks bebas dengan lawan jenis, islam bahkan telah menutup pintu-pintu menuju liberalisasi seksual(zina), seperti pergaulan bebas (dengan lawan jenis maupun sejenis), bercampur baur dengan lawan jenis (ikhtilat), dan berdua-duaan antara lawan jenis tanpa di sertai mahram (khalwat).
Allah ﷻ berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra [17]:32).
ٱلزَّانِيَةُ وَٱلزَّانِى فَٱجْلِدُوا۟ كُلَّ وَٰحِدٍ مِّنْهُمَا مِا۟ئَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِى دِينِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَآئِفَةٌ مِّنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ
"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka di saksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman." (QS. An -Nur [24]:2).
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي عَمَلُ قَوْمِ لُوطٍ
"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas umatku adalah perbuatan kaum Luth alaihis salam (homoseksual)." (HR. Tirmidzi no. 1457)
Jika aturan islam di terapkan di muka bumi, maka perilaku seks bebas dapat di hentikan, kasus HIV/Aids tidak lagi menjadi fenomena gunung es, jelas hanya islam satu-satunya sistem yang haq, yang mampu memecahkan segala problematika kehidupan.
Wallahu'alam bissawab.
0 Komentar