
Oleh: Muhar
Jurnalis Lepas
Memperingati momentum hijrah dan tahun baru Islam, Himpunan Pengamat Sosial Islam (HIPOSIS) menghadirkan acara Diskusi Tokoh Tangsel: Dialog Muharram 1445 H, Saatnya Hijrah Kaffah, di Resto Kampung Anggrek, Tangerang Selatan (Minggu, 30/7/2023)
"Hadirnya forum ini dalam rangka dialog dan tukar pikiran," ujar Nara Sumber dari Aktivis Muslim dan Praktisi Pendidikan Tangerang Selatan Ustadz Gustar Umam, Lc.
Ia mengungkapkan, faktanya ada ditengah masyarakat yang yakin dengan Islam dalam ritual namun menolak penerapan Syariah (Islam Kaffah) dikarenakan adanya pemahaman sekulerisme (pemisahan agama dalam mengatur kehidupan manusia termasuk dalam bernegara).
"Sebelumnya kita sepakat ingin berubah (menuju Islam Kaffah), namun mengumpulkan dalam satu lembaga itu mustahil, tetapi kita bisa menyatukan visi dan misi," ungkapnya.
Menurutnya, umat Islam susah bersatu gara-gara sekulerisme, sehingga Islam dikenal hanya agama ritual saja.
Padahal lanjutnya, selain ibadah, Allah ï·» juga menurunkan berbagai aturan atau sistem kehidupan (Syariah Islam). "Dan itu wajib diterapkan," ucapnya.
Di bidang pendidikan, untuk menghasilkan perubahan sistem ke arah Islam, ia pun menuturkan, agar pendidikan ditengah umat Islam tidak hanya berakhir di level teori, melainkan meningkat pada level aksi dakwah.
Karena menurutnya, untuk menjalankan Syariah secara Kaffah diperlukan adanya sistem Khilafah Islamiyah.
"Namun umat berbeda menyikapinya, ada yang menunggu, tapi ada juga yang memperjuangkannya." tuturnya.
Nara Sumber lain dari Praktisi Bisnis Ustadz Ir. Ahmad Mukti AlMansur, MM. juga mengemukakan, fenomena hijrah atau semangat perubahan ke arah yang islami saat ini terjadi begitu luar biasa, terutama di level pengusaha sangat banyak sebenarnya yang ingin hijrah.
"Saat ini arah perubahan itu terjadi, tapi yang berbeda itu didesain (dirancang) atau tidak, karena perubahan itu tidak cukup pada level individu," imbuhnya.
Pengamat PolitikTangsel Ustadz Drs. Muhammad al-Fakar pun turut menegaskan bahwa umat Islam membutuhkan hijrah sistem.
"Karena kondisi saat ini begitu karut-marut, dan memang membutuhkan perubahan," pungkasnya menyemangati ratusan para tokoh yang hadir secara offline dan para pemirsa yang turut menyaksikan acara tersebut secara virtual (online).
0 Komentar