BERAS OH BERAS


Oleh: Lia Herasusanti
Sahabat Surga Cinta Qur'an

"Dua hari ga pernah masak saya, makannya daun singkong," begitu ucap Nenek Nursi sambil menyuap sayur daun singkong yang sedang dipegangnya. Ya, Nenek Nursi adalah gambaran kondisi rakyat kecil saat ini. Ketika harga beras melambung tak terbeli, maka mereka terpaksa memenuhi kebutuhan perutnya dengan makanan ala kadarnya. Zalim! Benar-benar kezaliman yang nyata.

Entah apa yang menyebabkan langkanya beras di pasaran. Apakah karena dampak cuaca atau adanya permainan mafia beras yang memanfaatkan situasi politik untuk mencari keuntungan. Namun yang jelas, apapun kondisinya, penguasa bertanggung jawab atas kondisi ini.

Namun sulit untuk berharap tanggungjawab pada penguasa dalam sistem kapitalis sekuler saat ini. Penguasa yang kadang berperan sebagai pengusaha, bersikap bukan sebagai pelayan umat, tapi justru ikut mencari keuntungan dalam situasi seperti ini.

Berbeda dengan sistem Islam. Dalam sistem Islam, penguasa adalah pelayan umat. Segala upaya dilakukan untuk melayani rakyat dengan pelayanan terbaik. Karena mereka sadar, pertanggungjawabannya bukan hanya di dunia, tapi sampai akhirat.

Penguasa dalam sistem Islam akan menjaga ketersediaan beras dari mulai hulu hingga hilir. Dari mulai pengadaan lahan, pupuk, bibit, pengolahan, distribusi hingga penjualannya di pasaran, akan dijaga dari kondisi-kondisi yang bisa mengakibatkan mahalnya harga beras akibat hilangnya ketersediaan beras di pasaran.

Memang butuh kesadaran umat untuk bisa kembali diatur dengan aturan Islam. Bukan semata-mata karena keinginan segala sesuatunya menjadi murah dan mudah, tapi harus didasari oleh pemahaman, bahwa sistem ini memang sistem yang diwajibkan oleh Allah ﷻ. Serta keyakinan bahwa setiap ketaatan pada Allah ﷻ, pasti akan membawa pada kebaikan sementara penolakan dan penyimpangan dari hukum Allah akan membawa kesengsaraan seperti yang kita alami saat ini.

Dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 5 menerangkan:

أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.

Posting Komentar

0 Komentar