
Oleh: Eulis Anih
Pemerhati umat
Dilansir dari Tribun news, sebanyak lima asisten rumah tangga (ART) di Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi korban penganiayaan yang di lakukan oleh majikan.
Kasus penganiayaan terungkap setelah korban melarikan diri dari rumah majikan pada senin (12/2/2024) sekitar pukul 02.30 WIB.
Korban kemudian ditemukan oleh tetangga dalam kondisi penuh luka-luka di tubuhnya.
Seorang tetangga Vina (39), mengaku sempat memberi pertolongan kepada para ART yang berasal dari Brebes, Jawa Tengah.
Vina menjelaskan para ART kabur dengan cara memanjat pagar karena sering disiksa dan dipaksa kerja hingga dini hari. "Saya tanya sistem kerja seperti apa, kata dia (korban) kerja dari pagi kadang sampai jam 02.00 WIB, bahkan sampai jam 04 WIB." Ungkapnya, Senin (12/2/2024).
Begitu miris apa yang dialami oleh ART di Jaktim tersebut. Pertanyaannya, mengapa mereka memilih menjadi ART? Kemungkinan mereka terpaksa dan tidak ada pilihan lain dari selain pekerjaan itu, biasanya karena tekanan kemiskinan maupun rendahnya pendidikan, jikalau mereka punya modal usaha, tentu mereka lebih memilih wirausaha.
Demikian halnya jika mereka berpendidikan, tentu mereka memiliki harapan besar untuk bisa memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Kemungkinan lain, karena terjerat utang ribawi, jadi mereka terpaksa untuk menjadi ART bahkan berani sampai menjadi TKW ke Luar Negeri.
ART bukanlah hamba sahaya, seorang hamba sahaya sekalipun tetap berhak medapat perlakuan layak dari majikanya, karena dirinya seorang manusia, pembeda antara manusia semata, bukanlah karena kedudukanya, melainkan karena ketakwaanya di hadapan Allah. Allah ï·» berfirman:
... اِÙ†َّ اَÙƒْرَÙ…َÙƒُÙ…ْ عِÙ†ْدَ اللّٰÙ‡ِ اَتْÙ‚ٰىكُÙ…ْ ...
"... Sesunggunya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa..."(Qs.Al-Hujurat:13).
Perlakuan tersebut tidak layak dari seorang majikan kepda hamba sahaya, ini mencerminkan gambaran hidup di masa jahiliyah. Hal ini sebagaimana yang pernah terjadi pada Bilal ra, saat masih menjadi budak dari salah satu pembesar kafir Quraisy, Umayyah bin Khalaf, Bilal mendapat siksaan berat dari majikanya saat dirinya dulu diketahui masuk islam, ini jelas perilaku yang jauh dari takwa, selanjunya Bilalpun di merdekakan oleh Abu Bakar ra, dengan harga mahal sejumlah permintaan majikanya.
Untuk tindakan seperti ini, Khilafah berperan mewujudkan perlindungan hakiki bagi warga negaranya dari berbagai tindak kejahatan, dan akan memberikan sanksi yang tegas. Sistem sanksi Islam yang di terapkan akan berfungsi sebagai zawajir (pencegah) dan jawabir (penebus).
Agar orang lain yang bukan pelanggar hukum tercegah dari melakukan tindakan kriminal yang sama, sistem sanksi Islam diberlakukan kepada pelanggar hukum, selain untuk menjadi contoh bagi masyarakat yang ingin berbuat tindakan yang sama, sanksi tersebut juga berfungsi menebus dosa pelaku tersebut. Wallahua'lam bissawab.

0 Komentar