
Oleh: Diaz
Jurnalis Lepas
Sebelumnya Israel berhasil membunuh 118 warga Palestina dan melukai lebih dari 750 lainnya pada Kamis pagi tanggal 29 Februari 2024 dengan jebakan titik kumpul bantuan untuk warga Palestina.
Kini, kelaparan di Gaza semakin meluas setelah Menteri Pertahanan Yoav Gallant memberikan keputusan untuk mencegah masuknya bantuan berupa air, makanan dan bahan bakar ke jalur Gaza. Keputusan tersebut merupakan salah satu mekanisme Israel dengan menggunakan kelaparan sebagai senjata untuk genosida dan menekan penduduk Palestina di jalur Gaza.
Jika ada yang menganggap kelaparan di Gaza sebagai bencana kemanusiaan dan ekonomi, hal itu adalah perbuatan sesat dan menyesatkan yang termasuk kedalam tindakan konspirasi terhadap rakyat Gaza. Karena faktanya, kelaparan di Gaza terjadi bukan karena bencana alam, melainkan sebuah desain yang direncanakan secara sistematis.
Kelaparan di jalur Gaza merupakan sebuah mekanisme dalam melakukan normalisasi dan stabilisasi entitas Yahudi Israel di tanah Palestina dan dunia internasional, dengan adanya kelaparan di jalur Gaza, Israel berharap opini masyarakat Palestina akan mengarah pada solusi yang ditawarkan Amerika Srikat (AS) sebagaimana yang di ungkap Presiden AS, Joe Biden, tahun lalu.
"Solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk memastikan keamanan jangka panjang bagi rakyat Israel dan Palestina. Meskipun saat ini mungkin terlihat bahwa masa depan itu tidak pernah lebih jauh lagi, krisis ini telah membuatnya menjadi lebih penting dari sebelumnya," ungkap Biden dalam artikel yang diterbitkan di The Washington Post, dilansir AFP, Minggu (19/11/2023).
Demikianlah kolaborasi antara AS dan Israel yang berusaha mendorong rencana mereka untuk mengukuhkan negara Israel di tanah Palestina yang mereka rampas agar terlihat alamiah. Pertanyaanya kemanakah negeri mayoritas muslim lainnya? Semua kaum muslimin dipaksa sibuk atas permasalahan internal negara mereka masing-masing dan di sekat dengan batas nasionalisme sehingga tidak bisa menyatu dan hanya bisa mengecam.
Keterpecahan kaum muslimin adalah bukti nyata dari masalah akibat tidak adanya Khilafah sebagai entitas yang menyatukan seluruh kaum muslimin dunia. Khilafah adalah sebuah negara dengan ideologi Islam yang dihancurkan bertahap selama ratusan tahun oleh para musuh Islam dan terwujud pada 3 Maret 1924 oleh antek Inggris Mustafa Kemal Atatürk.
Sudah satu abad lamanya kaum muslim hidup tanpa Khilafah dan penderitaan menyertain umat muslim dunia dengan tidak bisa terlaksananya syariat Islam dalam segala aspek kehidupan, padahal penerapan syariat Islam tersebut hukumnya wajib. Sudah saatnya umat Islam sadar akan kewajibannya dan ikut memperjuangkan tegaknya agama Allah ï·» di muka bumi dengan menjalankan syariat Islam secara total dalam kehidupan, dan hal tersebut tidak akan dapat terwujud tanpa adanya Khilafah.
Walahuallam.
0 Komentar