PELAJARAN DARI IBLIS


Oleh: Muslihah
Sahabat Surga Cinta Qur'an

Inilah salah salah satu ayat yang ku baca saat tadarus malam ini. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
Ù‚َا Ù„َ Ù…َا Ù…َÙ†َعَÙƒَ اَ Ù„َّا تَسْجُدَ اِذْ اَÙ…َرْتُÙƒَ ۗ Ù‚َا Ù„َ اَÙ†َاۡ Ø®َÙŠْرٌ Ù…ِّÙ†ْÙ‡ُ ۚ Ø®َÙ„َÙ‚ْتَÙ†ِÙŠْ Ù…ِÙ†ْ Ù†َّا رٍ ÙˆَّØ®َÙ„َÙ‚ْتَÙ‡ٗ Ù…ِÙ†ْ Ø·ِÙŠْÙ†ٍ
"(Allah) berfirman, 'Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?' (Iblis) menjawab, 'Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.'" (QS. Al-A'raf 7: Ayat 12)

Pada dasarnya iblis diusir dari surga bukan sekedar karena kesombongan. Akan tetapi, lebih dari itu tersebab tidak taat pada perintah Allah ï·». Sejatinya perintah Allah ï·» itu harus dijunjung tinggi di atas segalanya. Sejatinya jika Iblis meletakkan kedudukannya sebagai makhluk, seyogyanya patuh pada Sang Pencipta.

Sayangnya, didasari kesombongan, merasa lebih baik dari makhluk yang lain, nafsunya mendorong agar ia memilih durhaka dari pada taat. Padahal dengan demikian masa depannya dipertaruhkan. Ia lebih memilih neraka Jahanam sebagai tempat terakhir daripada harus bersujud kepada Adam. Padahal sujudnya bukan berarti menyembah manusia pertama itu, tetapi sebagai bukti ketaatan kepada Allah Al-Khaliq Al-Mudabbir.

Dari hal itu selayaknya manusia yang terlahir dan hidup di masa kini bisa mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi sejak awal penciptaan manusia (Adam). Baru saja ia hadir di antara makhluk Allah, Iblis telah iri dengki kemudian memusuhi. Maka hal ini akan terus berulang hingga hari kiamat.

Allah ï·» mengutus rasul-Nya di setiap pergantian umat. Mulai dari Nabi Adam, Idris, Nuh dan seterusnya hingga Nabi Akhiruzzaman Muhammad ï·º. Saat ini bumi semakin tua. Jarak antara masa kini dengan Rasul terakhir hampir mencapai 15 abad. Bisa dimaknai jika kiamat semakin dekat. Meski sejarah keberadaan manusia sudah sangat panjang, sayangnya sedikit saja yang mau mengambil pelajaran dari sejarah awal diciptakan manusia. Bagaimana sampai iblis bersumpah akan menyesatkan manusia sebanyak-banyaknya agar menjadi temannya di neraka.

Manusia yang cerdas tentu akan mematuhi perintah Allah ï·». Dengan ikhlas mendirikan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, zakat dan tilawah Al Qur'an Lebih dari itu, ia pun membaca terjemah Al-Qur'an, mengkajinya selanjutnya mengamalkan isinya. Sebab ialah kitab suci sesungguhnya, peta petunjuk perjalanan dalam hidup.

Sayangnya hanya sedikit manusia yang mampu berfikir benar, yang mendahukan ketaatan daripada kemaksiatan. Aku pernah membaca bahwa ketika Allah ï·» sedang murka terhadap segolongan umat, maka akan dibiarkan mereka merasakan kenikmatan terhadap perbuatan maksiat. Sebaliknya iman, ibadah dan ketaatan terhadap hukum Allah ï·» adalah nikmat yang tiada banding.

Berbicara ketaatan kepada Allah ï·» atas semua syariatNya. Balasan Allah ï·» yang paling manis dari sebuah ketaatan bukanlah dibukakan rizki duniawi yang melimpah, melainkan dimudahkan oleh-Nya melakukan ketaatan ketaatan berikutnya.

Demikian pula balasan paling pahit dari sebuah kemaksiatan bukanlah Allah ï·» sempitkan urusan dunia kita, melainkan dilepaskan oleh-Nya penjagaan atas kita Dari tipu daya setan hingga sengaja atau tidak bermaksiat terus menerus.

Pintu kesulitan adalah kemaksiatan (At Thaha 124) Sedangkan pintu kemudahan adalah ketaatan pada syariat-Nya.

Meski bukan makhluk yang sempurna, semestinya memastikan tidak ada kemaksiatan yang sengaja kita lakukan. Tidak ada hak orang lain yang diambil.

Insyaallah, Yang Maha Kuasa akan mudahkan semua urusan. Semoga renungan malam ini barakah manfaat bagi semuanya.

Posting Komentar

0 Komentar