
Oleh: Muslihah
Sahabat Surga Cinta Qur'an
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قُمِ الَّيْلَ اِلَّا قَلِيْلًا
"Bangunlah (untuk sholat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil," (QS. Al-Muzzammil 73: Ayat 2)
Ayat ini turun di awal kenabian, menjadi perintah untuk menegakkan shalat malam, sebelum ada kewajiban shalat lima waktu. Dalam banyak buku tafsir dijelaskan bahwa frasa قليلا (qalila) berarti sedikit waktu di malam hari.
نِّصْفَهٗۤ اَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًا
"(yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu," (QS. Al-Muzzammil 73: Ayat 3)
Ayat ini menegaskan makna قليلا pada ayat 2.
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰ نَ تَرْتِيْلًا
"atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (QS. Al-Muzzammil 73: Ayat 4)
Demikianlah Allah ﷻ memerintahkan agar Rasulullah ﷺ mendirikan shalat malam dan membaca Al Qur'an. Perintah membaca Al Qur'an dengan perlahan agar bisa memperoleh makna yang terkandung di dalamnya.
Sebagai orang yang lahir jauh dari masa Rasulullah ﷺ, terlebih jauh pula dengan tempat diutusnya beliau, kaum muslim di belahan bumi Indonesia sangat wajar jika tidak memahami bahasa Al Qur'an. Itu sebabnya di komunitas Sahabat Surga Cinta Al-Qur'an dituntut membaca dengan artinya. Hal ini dimaksudkan agar peserta komunitas secara perlahan memahami isinya. Bila perlu membuka tafsir dari ayat-ayat yang dibaca, minimal ayat pilihan.
Bicara tentang bahasa Al-Qur'an, mengingatkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu secara marfu’, yang menyatakan, “Cintailah arab karena 3 hal, (1) karena saya orang Arab, (2) karena Al-Quran berbahasa Arab, dan (3) bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab.” Hadis ini diriwayatkan at-Thabrani dalam al-Ausath, al-Hakim dalam al-Mustadrak dan Baihaqi dalam Syuabul Iman.
Wajar jika kemudian sebagian ulama menganggap mempelajari bahasa Arab merupakan salah satu kewajiban kaum muslim. Alasannya, banyak ibadah makhdah yang wajib ditunaikan dengan berbahasa Arab. Misalnya shalat dan membaca Al Quran.
Jumhur ulama sepakat bahwa menunaikan shalat mulai dari niat sampai salam, harus dalam bahasa Arab. Artinya shalat tidak sah ditunaikan kecuali menggunakan bahasa Arab. Pun demikian dengan tilawah Al-Qur'an. Seseorang akan tetap mendapat pahala setiap hurufnya, ketika tilawah Al-Qur'an dalam bahasa Arab, meskipun tak tahu maknanya.
اِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا
"Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu." (QS. Al-Muzzammil 73: Ayat 5)
Makna قولا ثقيلا (qaulan tsaqila) adalah Al Qur'an. Sebab di sana terkandung banyak hukum terkait hudud dan lain sebagainya. Kalau mau teliti, isi Al Quran memang tak hanya sekedar norma beragama, apalagi cuma berisi imbauan. Akan tetapi, selain kisah manusia di masa lalu sebagai pelajaran untuk umat Nabi Muhammad ﷺ, juga pedoman hidup, petunjuk menjalankan kehidupan secara sempurna.
Sebagian ulama menafsirkan bahwa dengan istikamah shalat malam akan memiliki ucapan yang berat. Artinya dengan bahasa dan isi yang sama, seruan yang disampaikan oleh orang yang memiliki ilmu namun tidak bangun malam hanya akan didengar telinga lalu terabaikan bagai bulu kering tertiup angin. Sedangkan ketika disampaikan oleh orang yang kontinu shalat malam, setiap katanya akan mampu menembus dan membekas di hati mereka yang di seru kepada Allah ﷻ. Oleh sebab itu sebagai pengemban dakwah hendaklah melazimkan qiyamullail.
Dalam Al-Qur'an terdapat perintah melakukan amar makruf nahi mungkar (QS Ali Imran ayat 104, 110 dan 114, QS Al A'raf 157, QS At Taubah ayat 71 dan 112, QS Al Hajj ayat 41 dan QS Lukman ayat 17). Perintah saling mengingatkan (QS Al Asr ayat 3, QS Al Balad ayat 17). Berkaitan dengan politik (QS Al Maidah ayat 44-51) Mengenai hukum positif (QS An Nur ayat 2, Al Maidah ayat 38, dan masih banyak lagi.
Intinya Al Qur'an itu pedoman hidup lengkap mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Tak perlu mencari di luar Islam. Semua problematika akan terurai, dan ditemukan solusinya. Jika kita tak tahu, bukan berarti tidak ada dalam agama yang dibawa oleh Baginda Nabi Muhammad ﷺ. Wallahualam.
0 Komentar