AYAH YANG HARUSNYA MELINDUNGI, JUSTRU MALAH MERUSAK


Oleh: Serli Agustina
Penulis Lepas

Sebagai pasangan yang di karunia anak patutlah bersyukur dan berbahagia karena tidak semua pasangan bisa mendapatkan anak. Seorang anak adalah amanah yang Allah berikan kepada pasangan suami istri bersamaan itu anak juga sebagai ujian dan tanggung jawab terbesar dalam kehidupan suami istri.

Selain bertanggung jawab adapun hak dari seorang anak untuk mendapatkan kasih sayang yang tak terhingga, tidak hanya kasih sayang tapi juga perlindungan dari orang tua baik sang ibu maupun sang ayah. Terlebih dari seorang Ayah karena Ayah adalah pemimpin rumah tangga.

Adapun sikap dan perilaku orang tua sangatlah berperan dan berpengaruh dalam tumbuh kembang anak-anak. Kehidupan yang layak sangatlah langka untuk didapatkan anak-anak di zaman kapitalisasi ini, tidak hanya itu perkembangan anak saat ini sangatlah miris, selain krisis ekonomi anak-anak juga kerap kali mendapatkan orang tua yang lepas tanggung jawab bahkan melakukan hal yang tidak senonoh seperti pelecehan seksual bahkan hingga ada yang diperkosa oleh Ayahnya sendiri. Na'udzhubillah mindzallik.

Di kutip dari CNN Indonesia - Petugas pemadam kebakaran (damkar) di Jakarta Timur berinisial SN yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak kandungnya berusia lima tahun terancam dipecat (Kamis 21 Maret 2024). Berita seorang Ayah sekaligus petugas damkar yang mencabuli anaknya sendiri sedang hangat diperbincangkan warga net saat ini. Sangat pilu dan memiris hati, anak sekecil itu menjadi korban kehausan birahi Ayahnya sendiri.

Pemberitaan tentang anak-anak yang mendapatkan perilaku tidak senonoh dari keluarga sendiri sangatlah sering terjadi. Seperti kasus di Sidoarjo awal tahun kemarin.

Seorang ayah di Sidoarjo tega memperkosa anak kandunnya hingga 10 kali. Akibatnya korban mengandung hingga melahirkan bayi laki-laki. Pelaku adalah AM (45) warga Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo. Sedangkan korban diketahui masih berusia 15 tahun. (detikjatim, 22 Januari 2024).

Masih banyak kasus lain yang serupa, seorang Ayah bejat bak hewan yang memakan anaknya sendiri. Lalu apakah hukuman penjara bisa membuat jera? Tidak. Karena masalah ini adalah bukti dari lemahnya iman seorang hamba, hasil dari agama yang hanya sebagai formalitas. Padahal agama bukan hanya sebagai formalitas saja melainkan sebagai pengatur hidup dan penjaga diri.

Kejahatan seperti ini juga bukti dari kehidupan yang jauh dari hukum Allah, hukum yang tidak diterapkan di dalam keseharian. Padahal Islam sebagai agama pengatur, agama yang sempurna lagi paripurna. Agama yang mempunyai aturan dari bangun tidur sampai ke tidur lagi. Segala aktivitas mempunyai aturan dan sanksi yang berlaku bagi setiap hamba.

Islam ada untuk solusi masalah, Islam ada sebagai hukum penegak dunia. Hukuman bagi para pelaku zina itu tertera di Surah An-Nur ayat 2, Allah berfirman:

اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖوَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.

Hukuman yang membuat jera bagi pelaku dan juga membuat orang lain takut untuk melakukan hal yang sama. Tapi kita saat ini tengah di nina bobokan oleh penguasa, oleh teknologi dan hal lainnya. Sibuk dunia hingga lupa akhirat, sibuk memperbanyak harta hingga anaknya menjadi korban nafsu sang ayah.

Mari semakin mendekatkan diri kepada sang ilahi, perbaiki diri untuk menjadikan hamba yang taat lagi beriman.

Wallahu'alam bishowab

Posting Komentar

0 Komentar