GEMPA GARUT KEMBALI TERJADI, INGATKAN KITA BERBENAH DIRI


Oleh: Darul
Penulis Lepas

Sabtu, 27 April 2024 kemarin, gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Garut dengan pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 70 kilometer dan parameter 8,42 LS dan 107,26 BT.

Sebanyak 110 rumah rusak akibat gempa tersebut dengan kerusakan terbanyak terjadi di Kabupaten Garut dengan rusaknya 41 unit rumah, Kabupaten Bandung 24 unit rumah, Kabupaten Sukabumi 17 unit rumah, Kabupaten Tasikmalaya 7 unit rumah, dan Kota Tasikmalaya 5 unit rumah.

Dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake) dan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust Fault), menurut laporan BMKG.

Sebagai umat Islam kita harus sadari bahwa gempa bumi bukan sekedar fenomena alam. Akan tetapi lebih dari itu, gempa merupakan peringatan dari Sang Pencipta agar manusia kembali mengingat-Nya dan kembali kepada aturan-Nya. Sebagaimana telah diterangkan dalam Al-Qur'an surat Al-Isra' ayat 58 dan 59:

وَاِنْ مِّنْ قَرْيَةٍ اِلَّا نَحْنُ مُهْلِكُوْهَا قَبْلَ يَوْمِ الْقِيٰمَةِ اَوْ مُعَذِّبُوْهَا عَذَابًا شَدِيْدًاۗ كَانَ ذٰلِكَ فىِ الْكِتٰبِ مَسْطُوْرًا
58. Dan tidak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari Kiamat atau Kami siksa (penduduknya) dengan siksa yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Lauh Mahfuzh).

وَمَا مَنَعَنَآ اَنْ نُّرْسِلَ بِالْاٰيٰتِ اِلَّآ اَنْ كَذَّبَ بِهَا الْاَوَّلُوْنَۗ وَاٰتَيْنَا ثَمُوْدَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوْا بِهَاۗ وَمَا نُرْسِلُ بِالْاٰيٰتِ اِلَّا تَخْوِيْفًا
59. Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena (tanda-tanda) itu telah didustakan oleh orang terdahulu. Dan telah Kami berikan kepada kaum samud unta betina (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya (unta betina itu). Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan:

Kewajiban ketika terjadi gempa bumi dan lainnya semisal gerhana, angin kuat, banjir, yaitu menyegerakan taubat, merendahkan diri kepada-Nya, meminta afiyah/keselamatan, memperbanyak dzikir dan istighfar/meminta ampun.” (Majmu’ Fatawa 150/152-9).

Sebagai manusia yang lemah dan penuh dosa, kita pun harus introspeksi diri. Berbagai musibah bisa jadi merupakan teguran atas kemaksiatan yang telah kita lakukan. Selain sudah ditetapkan Allah ﷻ, bencana terjadi karena ada peran manusia yang merusak alam. Berbagai kerusakan yang terjadi adalah akibat keserakahan manusia.

Walahuallam.

Posting Komentar

0 Komentar