SANGSI INTERNASIONAL TIDAK MENJADI SOLUSI ATAS PERMASALAHAN PALESTINA


Oleh: Darul
Penulis Lepas

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa keputusan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), tidak akan mempengaruhi tindakan Israel. Kendati demikian, keputusan ICC akan “menjadi preseden berbahaya”.

Di bawah kepemimpinan saya, Israel tidak akan pernah menerima upaya apa pun yang dilakukan Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag untuk melemahkan kami membela diri,” ungkap Netanyahu melalui akun Telegramnya Jum'at (26/04/2024).

Telah banyak fakta ketidakberdayaan dunia internasional terhadap Israel yang semakin menegaskan bahwa kaum Muslim tidak bisa mengharapkan pihak lain, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun HAM untuk menolong mereka. HAM bahkan lepas tangan ketika anak-anak dan wanita dibunuh. Justru PBB juga terlibat dalam kelahiran dan pengakuan negara penjajah Israel tersebut.

Mustahil pula meminta bantuan kepada negara-negara Barat, karena mereka baik AS maupun Uni Eropa, mendukung kaum Yahudi penjajah. Bahkan Amerika Serikat telah mengerahkan bantuan militer secara rutin setiap tahunnya untuk keperluan militer kaum Yahudi.

Israel menjadi kuat karena disokong oleh kekuatan besar. Karena itu sudah seharusnya Palestina pun didukung oleh kekuatan besar kaum Muslim. Jika kafir Barat saja bersatu membela Israel, kenapa Kaum muslim hanya mengecam, mengadakan perundingan yang hasilnya semakin mempersempit wilayah Palestina?

Faktanya persoalan Palestina dan negara Muslim lainnya, seperti xinjiang, kashmir, irak, suriah, lebanon, myanmar, pattani, hanya bisa diselesaikan dan dituntaskan melalui jalan jihad yang dipimpin oleh Khalifah (seorang kepala negara dari negara Khilafah).

Agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejauh ini telah menewaskan 33.360 warga, sebagian besar anak-anak dan perempuan, dan melukai lebih dari 75.993 warga. Saat ini lebih dari 2,3 juta orang di Gaza tak punya rumah. Berbagai fasilitas umum telah hancur-lebur. Suplai makanan dan kebutuhan pokok mereka pun tak pernah cukup.

Serangan balasan Iran terhadap entitas Yahudi juga hanya gertak sambal yang sebelumnya telah dikoordinasikan dengan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, pada Minggu, 14 April 2024, mengatakan Teheran telah memberi tahu negara-negara regional tentang serangan terhadap Israel 72 jam sebelumnya, bahwa serangan itu bersifat terbatas. Iran juga menyebutkan balasan mereka hanya untuk menghukum rezim Israel serta tidak menargetkan Amerika dan pangkalan mereka di wilayah tersebut.

Kemunafikan dunia Barat dan para pemimpin Arab sudah dengan terang di pertontonkan sehingga eksistensi Israel dapat terus berdiri. Oleh karena itu solusi pasti yang mampu ditawarkan dunia hanyalah dengan hadirnya Khilafah, setidaknya ada tiga alasan yang melatar belakanginya:

Pertama: Ketidakmampuan lembaga-lembaga internasional untuk melindungi Palestina. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengaku bahwa badan dunia itu tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan perang rezim Zionis di Gaza dan menyerukan kepada mereka “yang berkuasa untuk melakukan hal itu”.

Apalagi sejarah memperlihatkan PBB juga telah mengakui eksistensi negara Israel. Padahal jelas Israel adalah penjajah kejam yang bukan saja menduduki wilayah Palestina. Mereka juga mengusir dan membantai penduduk aslinya. PBB telah dikendalikan oleh negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan seperti Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.

Kedua: Para pemimpin negara-negara Arab dan Dunia Islam bukan saja berdiam diri. Sebagian dari mereka malah menyokong Israel dan bekerjasama dengan induk semangnya, yakni Amerika Serikat dan Inggris. Serangan main-main Iran ke negeri Zionis adalah sebagian dari politik kotor para pemimpin Dunia Islam terhadap nasib Gaza. Apalagi sikap penguasa Yordania yang terang-terangan menyokong entitas Yahudi.

Ketiga: Hanya negara Khilafah yang akan sanggup memobilisasi kekuatan umat untuk mengusir entitas Yahudi. Negara Khilafah akan menghapus belenggu nasionalisme yang telah merantai umat dari memberikan pertolongan terhadap saudara mereka yang teraniaya seperti di Gaza, Palestina. Khilafah akan mengembalikan sense of ukhuwah islamiyah ke tengah umat sehingga mereka akan merasakan lagi layaknya satu tubuh.

Walahuallam.

Posting Komentar

0 Komentar