
Oleh: Sartika Ummu hafidz
Penulis Lepas
Sejak akhir April 2024, warganet China dan beberapa negara lain membahas kematian Fat Cat (21). Fat Cat ditemukan di bawah jembatan Yangtze Chongqing pada Sabtu, 25 April 2024. Dilansir dari tvonenews, Kamis, 09 mei 2024.
Fat Cat rela hanya makan sayur dan bekerja sangat keras demi mewujudkan keinginan kekasihnya membuka toko bunga. Setelah Fat Cat berhasil mengumpulkan uang Rp.1 Milyar, ia berikan pada Tan Zhu. Sayangnya, pengorbanan itu dibalas dengan penghianatan oleh sang kekasih. Kisahnya viral di media sosial TikTok, Twitter hingga Douyin (aplikasi China).
Dilansir dari Jawa Pos Radar lawu, sedang ramai di platform tiktok bahwa tanggal 3 Mei presiden China Xi Jinping akan menetapkan hari kematian Fat Cat sebagai hari lelaki setia sedunia.
China adalah negara yang memeluk ideologi komunis. Di mana mereka tidak percaya dengan adanya Sang Pencipta. Mereka menganggap alam semesta, manusia dan kehidupan ini berasal dari materi. Seluruh kehidupan ini ada dengan sendirinya tidak ada yang menciptakan.
Karna ideologi yang mereka anut kehidupan di China bebas, tinggal bersama pacar dalam sebuah rumah layaknya seorang suami dan istri adalah hal yang wajar di sana. Tidak ada peraturan yang mengharuskan adanya ikatan pernikahan terlebih dahulu, asal suka sama suka maka sah saja hidup bersama.
Kisah Fat Cat membuat banyak netizen di seluruh dunia simpati dan menganggap cintanya begitu tulus pada sang kekasih patut untuk diberikan empati. Seolah menjadi tren cinta bukti sampai mati, meski tak bisa memiliki.
Bagaimana pandangan Islam?
Islam begitu menjaga kemurnian hati umatnya. Syariat Islam melarang remaja memberikan hatinya sebelum terjadinya ijab qabul. Hal ini agar mereka terhindar dari cinta yang semu.
Syariat Islam melarang untuk berpacaran karena hal tersebut mendekati perbuatan zina. Sebagaimana dalam Al-Quran surah Al-Isra ayat 32:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra ayat 32)
Nabi Muhammad ﷺ juga menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan tidak diperbolehkan berduaan. Sebagaimana dalam hadis berikut:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ وَلاَ تُسَافِرَنَّ امْرَأَةٌ إِلاَّ وَمَعَهَا مَحْرَمٌ
Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata, Aku mendengar Rasulullah ﷺ berkhutbah, ia berkata, 'Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta ada mahramnya'.”
Dengan syariat ini, hati seorang muslim adalah milik Sang Pencipta. Ia tidak akan sembarang memberikan cinta. Hal ini menjaga agar terhindar dari sakitnya patah hati dan pengharapan kepada manusia.
Islam juga memiliki metode untuk menyalurkan ghorizah Nau (berkasih sayang) dengan cara yang berbeda. Bagi laki-laki yang sudah punya kemampuan untuk menikah dianjurkan untuk berta'aruf. Bukan dengan cara berpacaran. Namun, bagi pemuda yang belum mampu untuk menikah, maka di anjurkan untuk menundukkan pandangan dan juga berpuasa.
Bagaimana bunuh diri dalam pandangan Islam?
Nabi sholallohu'alaihi wassalam bersabda; “Barang siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, maka dia akan disiksa dengan benda tersebut di neraka jahanam,” seperti dikutip dari Hadits Riwayat Al Bukhari (6105) dan Muslim (110).
Hidup adalah sebuah perjalanan panjang menuju kampung halaman akhirat. Bukan hanya soal tulusnya cinta, tapi juga ada hisab dari segala perbuatan manusia. Cinta setelah pernikahan akan berbuah pahala. Sedangkan cinta dalam pacaran akan berbuah nestapa.
Berbeda dengan komunis yang memberikan solusi kepada orang yang depresi dengan datang ke psikolog, Islam mengobati mereka yang depresi dengan kembali kepada Al-Qur'an kalam Illahi.
Karena fitrah manusia adalah mengagungkan sesuatu. Maka dengan kembali kepada Allah ﷻ, Dzat yang bukan hanya menciptakan kehidupan ini tapi juga mengaturnya, manusia akan benar dalam memberikan cintanya.
Wallohu'alam alam bissowab.
0 Komentar