DUNIA PENDIDIKAN KEMBALI BERDUKA


Oleh: Ela Laelasari
Muslimah Peduli Umat

Dunia Pendidikan kembali berduka, rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dalam peristiwa naas itu terdapat 11 orang meninggal dunia, dan 32 orang luka ringan dan berat.

Dari pengakuan sejumlah penumpang, diduga kuat kecelakaan bus terjadi akibat rem blong. Menurut keterangan kepala bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat menyebutkan bahwa pada aplikasi Mitra darat, bus tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala telah kadaluarsa sejak 6 Desember tahun 2023.

Selain itu, kondisi mesin bus tersebut juga tidak layak jalan, karena sebelum terjadi kecelakaan, bus sempat mengalami masalah. Supir dan karnet bus mengaku sudah berupaya memperbaiki kerusakan tersebut dengan memanggil montir.

Tidak ada satu pihak pun yang menginginkan kecelakaan maut ini terjadi. Tidak ada yang menyangka perjalanan wisata harus diakhiri dengan perpisahan selamanya. Terlepas dari kecelakaan dan meninggalnya para korban ini merupakan ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, alangkah baiknya apabila peristiwa ini dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah agar kejadian ini tidak terulang lagi.

Ada banyak Faktor yang berpengaruh dan saling berkaitan dari kasus kecelakaan ini diantaranya: pertama, mahalnya transportasi membuat konsumen atau penyewa memilih transportasi yang murah, menghemat pengeluaran tetapi mengabaikan keselamatan.

Kedua, bus tidak layak tetapi masih dipaksa Jalan melayani penumpang. Ketidak layakan itu terindikasi dari tidak adanya surat izin angkutan serta status lulus uji berkala yang sudah kadaluarsa.

Ketiga, jika kita melihat dari sisi pemilik perusahaan transportasi, keterbatasan modal membuat mereka meminimalisasikan pengeluaran sehingga membiarkan kendaraan tidak layak Jalan dibuat seolah-olah layak Jalan.

Keempat, negara juga pihak yang bertanggung jawab atas keselamatan masyarakat di jalan. Seharusnya pemerintah mengawasi dan mengontrol kepada pihak perusahaan transportasi agar senantiasa memeriksa secara berkala kondisi Armada dan melakukan uji berkala kendaraannya, bukan hanya sekedar himbauan saja.

Apabila kita bercermin dari kasus ini, fungsi negara sebagai pelayan masyarakat belum berjalan dengan baik. Negara sekedar melakukan imbauan dengan sarana agar tidak terjadi kecelakaan seperti halnya tulisan peringatan yang hanya yang bisa kita lihat di jalan-jalan Raya "hati-hati jalanan bergelombang, kurangi kecepatan". pengguna jalannya diminta hati-hati menyesuaikan kondisi jalan, bukan jalannya yang diperbaiki, agar pengguna aman dan nyaman berkendara.

Visi pelayanan dalam sistem Islam adalah negara bertanggung jawab penuh dalam memenuhi hajat publik, salah satunya transportasi nyaman dan infrastruktur publik yang aman bagi pengguna jalan.

Inilah yang semestinya negara lakukan untuk menjamin keselamatan rakyat. Pertama, pemerintah membangun dan memperbaiki sarana publik, seperti jalan raya Secara totalitas artinya perbaikan Jalan harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan, pengaspalan hingga sampai pada proses pengerjaanya.

Kedua, pemerintah menyediakan moda transportasi dengan teknologi terbaru dengan tingkat keselamatan yang tinggi sehingga moda transportasi jenis apapun terjamin kualitasnya.

Ketiga, membangun industri strategis, yakni industri IT dengan segala risetnya yang dapat membantu menghindarkan rakyat dari hal-hal yang mengganggu perjalanan, sehingga dapat terhindar dari kecelakaan.

Keempat, pemerintah menegakkan sistem sanksi tegas bagi siapapun yang melanggar aturan yang sudah negara terapkan.

Agar transportasi aman, nyaman dan penumpang selamat selama perjalanan, negara mewujudkannya dengan pembiayaan melalui anggaran Baitul Mal. Salah satu sumber pemasukan Baitul Mal yaitu pengelolaan kekayaan alam harus ditangani dengan benar agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari sumber daya alam yang mereka miliki, diantara manfaat itu adalah transportasi dan infrastruktur publik yang memadai, aman dan menyenangkan.

Wallohua'lam bisshowab

Posting Komentar

0 Komentar