EKONOMI SULIT, KEWARASAN MAKIN TERHIMPIT


Oleh: Sartika
Penulis Lepas

Kasus sadis kembali terjadi. Seorang suami bernama Tarsum (41) tega membunuh lalu memutilasi istrinya, Yanti (40) pada Jumat 3/5/2024 di Desa Cisongol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Diduga ada persoalan pinjol dan masalah ekonomi dibalik kasus mutilasi Tarsum terhadap istrinya ini.

"Berdasarkan pemeriksaan-pemeriksaan saksi, terutama saksi kunci anak dari pelaku dan korban. Memang ada hal-hal didapat keterangan bahwa memang yang terkait dengan ekonomi keluarga dan itu cukup membebani," ujar Kapolres Ciamis AKBP Akmal (detikJabar, Minggu, 5/5/2024)


Kenapa Ekonomi Sulit?

Saat ini sebagian besar rakyat Indonesia mengalami sulitnya ekonomi. Harga bahan pokok yang melambung tinggi, pajak tanah ikut naik, belum lagi biaya sekolah anak dan banyak lagi kebutuhan lainnya. Lapangan pekerjaan yang semakin sempit, bagi mereka yang minim pendidikan. Banting tulang siang malam pun dilakukan demi sesuap nasi. Namun, masih saja tidak tercukupi. Tak jarang banyak orang yang beranggapan hutang adalah solusi. Hingga akhirnya semakin jatuh kelembah jurang kemiskinan.

Semua itu adalah buah dari sistem kapitalis yang saat ini berlaku di negara kita. Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tak ubahnya hanya menambah beban bagi rakyat jelata. Sehingga membuat rakyat hampir gila sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup saja. Kondisi mental yang tertekan membuat orang tak lagi mampu berfikir jernih. Apalagi lemahnya iman membuat orang mudah gelap mata. Sehingga hawa nafsu yang lebih menguasai jiwa, menutupi akal manusia.

Mutilasi dianggap solusi, bagi suami yang tergoncang jiwanya akibat dari bobroknya sistem saat ini. Kehilangan seorang istri menjadi pilihan yang diambil untuk mengakhiri permasalahan yang terjadi. Sedang diri harus mempertanggung jawabkan perbuatanya di dalam bui. Meninggalkan anak dengan nominal hutang yang sangat tinggi.


Bagaimana Solusinya dalam Islam?

Begitu sempurna Islam mengatur alam semesta, sehingga seluruh aspek kehidupan pun ada aturannya. Sistem Islam mengutamakan pendidikan aqidah ditanamkan sedini mungkin, agar keimanan tertancap kuat di lubuk hati. Sehingga dalam menjalani kehidupan ini selalu dalam rambu syariat Pencipta. Meskipun dalam keadaan sulit akalnya akan lebih memilih solusi sabar daripada harus terjerumus ke dalam hutang yang berbunga. Karena Allah ﷻ menghalalkan jual beli tapi mengharamkan Riba.

Selain itu negara yang menerapkan hukum Islam, akan menjamin kesejahteraan rakyatnya. Berbeda dengan kapitalis yang membiarkan Sumber Daya alam di kelola oleh pihak yang mempunyai modal, meskipun itu orang Luar Negeri. Keuntungan yang didapat para pemilik modal sangat banyak sedangkan rakyat hanya mendapat limbahnya saja. Di dalam sistem Islam, sumber daya alam yang ada akan diolah oleh negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan juga keamanan. Sehingga kewarasan rakyat lebih terjaga, karena beban hidupnya dipikul oleh negara.

Islam juga melarang manusia berbuat dzolim, baik kepada orang lain maupun kepada dirinya sendiri. Dalam hukum Islam, tindakan pembunuhan adalah satu di antara beberapa dosa besar yang konsekuensinya sangat berat di hadapan Allah ﷻ. Begitu berbahayanya dosa dari tindakan pembunuhan, sampai Allah berfirman dalam Al-Quran Surat al-Maidah ayat 32 yang intinya ialah bahwa membunuh satu manusia sama seperti membunuh semua manusia:

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفْسًۢا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِى ٱلْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحْيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم بَعْدَ ذَٰلِكَ فِى ٱلْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ
Artinya: "Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi." (QS. Al-Maidah: 32).

Terlebih apabila pembunuhan tersebut dilakukan dengan cara yang disengaja, Allah mengancam pelakunya dengan neraka jahanam yang azabnya kekal.

Seperti yang terangkan dalam Qur'an Surat An-Nisa ayat 93:

وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَآؤُهُۥ جَهَنَّمُ خَٰلِدًا فِيهَا وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُۥ وَأَعَدَّ لَهُۥ عَذَابًا عَظِيمًا
Artinya: "Barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya."

Berbeda dengan sistem kapitalis yang memberikan hukuman kurungan penjara seumur hidup, di kemudian hari akan muncul pelaku lain. Dalam Islam pelaku pembunuhan akan dihukum Qishash (dibunuh). Hal ini sangat adil dan juga agar menimbulkan efek jera bagi pelakunya. Dengan demikian akan meminimalisir tindak kejahatan di negara ini.

Hanya dengan menerapkan syariat Islam dalam sebuah negara, rakyat akan terjamin kewarasannya. Peradaban Islam sudah menjadi bukti nyata mampu menjaga bahkan dua pertiga dunia selama lebih dari 13 abad. Walaupun berbeda agama tetap seluruh rakyat sejahtera dalam naungannya. Mari bersama mewujudkan kembali kehidupan Islam seperti yang dicontohkan Rosulullah ﷺ dahulu.

Wallohu'alam bissowab.

Posting Komentar

0 Komentar