
Oleh: Irohima
Penulis Lepas
Kecelakaan bus hingga merenggut nyawa kembali terjadi. Niat untuk pergi study tour dalam rangka memperluas wawasan siswa dan menjadi pembelajaran di luar sekolah dalam suasana menyenangkan justru berbuah petaka yang memakan korban jiwa. Mirisnya lagi, ditemukan unsur kelalaian manusia yang menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Pilu, canda tawa di separuh perjalanan, seketika berubah dengan sesaknya tangisan para keluarga korban.
Kecelakaan maut yang melibatkan Bus Trans Putera Fajar, telah menyebabkan belasan penumpang tewas di Ciater, Subang, Jawa Barat. Bus yang mengangkut rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana Kota Depok tersebut bertujuan melakukan serangkaian kegiatan study tour sekolah. Korban meninggal tercatat sebanyak 11 orang, terdiri dari 9 orang siswa SMK, seorang Guru dan seorang warga di lokasi kejadian, sementara 32 orang lainnya mengalami luka-luka (CNN Indonesia, 12/05//2024).
Penyebab kecelakaan diduga karena tidak berfungsinya sistem rem atau rem blong, kondisi mesin bus juga sudah tidak layak jalan. Bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala yang telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023.
Kecelakaan yang terjadi pada Bus Trans Putera Fajar membuat Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menghimbau masyarakat atau sekolah agar lebih memperhatikan kelengkapan dan kelayakan bus serta menyewa bus dari perusahaan yang legal dan memiliki izin.
Menurut Investigator Senior KNKT Ahmad Wildan, selain terdapat banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kecelakaan, namun secara umum kecelakaan bus wisata yang berulang terjadi dikarenakan banyaknya pengelola bus wisata yang beroperasi secara ilegal hingga memunculkan kemungkinan kendaraan yang digunakan tidak layak jalan, ditambah pengemudi bus yang tidak kompeten.
Banyaknya kecelakaan transportasi yang terjadi karena kelayakan kendaraan yang kerap luput dari pengawasan. Selain itu terdapat banyak faktor lain yang berpengaruh dan saling terkait dalam hal ini. Seperti sarana transportasi yang mahal, dalam keadaan sulit seperti sekarang, masyarakat atau konsumen cenderung akan memilih transportasi yang berharga murah meski tak memenuhi syarat kelaikan.
Karena kebutuhan akan transportasi menjadi salah satu kebutuhan yang penting dalam mendukung mobilitas masyarakat secara umum, maka banyak pemilik sarana transportasi melihat hal ini sebagai peluang, namun sayangnya keterbatasan modal membuat mereka tidak memenuhi berbagai persyaratan agar layak jalan.
Pemilik sarana transportasi terkadang menekan biaya operasional dengan tidak rutin mengontrol kendaraan, dikarenakan biaya pendaftaran izin angkutan dan uji berkala kendaraan tidak murah dan mudah serta tidak melakukan pemeliharaan kendaraan karena mahal, sementara omzet besar begitu diharapkan. Di lain sisi, kesadaran dan kepedulian atas keselamatan orang lain juga lambat laun hilang ditelan oleh prinsip “memperoleh untung sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya” ini adalah prinsip ekonomi kapitalis yang menjadi salah satu biang masalah.
Lain halnya dengan armada bus yang memiliki kelayakan jalan, meski sudah banyak yang bertebaran, tetap saja masyarakat selaku konsumen, akan lebih memilih harga yang lebih terjangkau, mengingat tarif bus yang memiliki kelayakan lebih tinggi dan kerap mengalami peningkatan harga. Masyarakat seperti tak punya pilihan di antara kebutuhan transportasi dan jaminan keselamatan yang tak pernah sejalan. Kondisi jalan juga memberikan pengaruh terhadap keselamatan perjalanan, perlu diingat bahwa telah banyak terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh kondisi jalan rusak dan berlubang.
Banyaknya kecelakaan yang disebabkan jalan rusak ataupun transportasi yang tidak layak adalah bukti bahwa sistem transportasi di negeri ini tidak berjalan dengan baik. Negara juga abai akan keselamatan rakyat juga abai atas kontrol kelayakan transportasi. Negara harusnya menjadi pihak yang bertanggung jawab atas keselamatan rakyatnya.
Memang benar adanya setiap perusahaan Otobus dan pengemudi harus melakukan pendaftaran izin angkutan dan uji berkala kendaraan, mereka juga harus memeriksa kondisi armada secara rutin. Namun hendaknya pemerintah juga harus melakukan kontrol dan pengawasan ketat, serta mempermudah semua hal terkait urusan administrasi dan biaya. Perbaikan terhadap fasilitas publik seperti jalan juga harus diusahakan, karena mencegah kecelakaan tak cukup hanya dengan memasang spanduk dengan tulisan peringatan bahwa kondisi jalan rawan, harus ada upaya yang berkelanjutan.
Dalam Islam, negara memegang peranan penting sebagai penanggung jawab mutlak dalam meriayah dan memenuhi seluruh kebutuhan rakyat secara umum termasuk kebutuhan akan transportasi. Negara juga wajib menjamin keselamatan dan memberi rasa aman kepada rakyat saat sedang bepergian.
Negara dalam Islam akan melakukan berbagai kebijakan terkait keselamatan dalam transportasi. Beberapa di antaranya adalah membangun dan memperbaiki sarana publik seperti jalan dan segala propertinya secara keseluruhan dengan kualitas terbaik. Untuk ruas jalan yang berpotensi terjadi kecelakaan, pemerintah akan melakukan mitigasi untuk mengurangi risiko kecelakaan dengan memperbaiki struktur jalan, memasang rambu atau penerangan dan lain sebagainya.
Pemerintah dalam Islam juga akan menyediakan moda transportasi terkini dengan teknologi canggih dan memiliki sistem keselamatan yang akurat. Negara juga akan memberi akses yang mudah, murah, nyaman dan aman serta berkualitas kepada rakyat untuk dapat menikmati fasilitas transportasi. Industri IT akan dibangun untuk melakukan segala riset yang dapat membantu rakyat agar terhindar dari semua gangguan perjalanan, termasuk kecelakaan.
Islam juga akan menerapkan sistem sanksi yang tegas bagi siapa saja yang berani melanggar aturan. Semua akan bisa diwujudkan karena negara dalam Islam memiliki Baitul mal sebagai kas negara yang membiayai seluruh kebutuhan rakyat termasuk membiayai transportasi dan seluruh infrastruktur publik. Perlu diketahui bahwa baitul mal memiliki salah satu sumber pemasukan yaitu dari pengelolaan SDA yang mandiri. Pengelolaan SDA sendiri tanpa campur tangan asing ataupun swasta akan membuat keuntungan dari pengelolaan SDA bisa optimal bahkan lebih dari cukup untuk membiayai seluruh kebutuhan rakyat.
Wallahualam bisshawab
0 Komentar