SEJARAH IDEOLOGI DUNIA


Oleh: Darul Al-Fatih
Penulis Lepas

Ideologi adalah seperangkat ide yang melahirkan aturan yang mengatur manusia dalam bertindak dan berprilaku. Seperti yang kita ketahui, ideologi yang berkuasa saat ini adalah sistem politik Demokrasi dengan sistem ekonominya yaitu Kapitalisme yang diterapkan Amerika Serikat dan disebarkannya ke seluruh dunia. Lalu bagaimana sebetulnya sejarah dari berbagai ideologi yang pernah diterapkan pada level negara, dimana perbedaannya dan seperti apa peradaban yang dihasilkannya?


Ideologi Komunisme

Yang pertama kita bahas adalah ideologi Komunisme yang memiliki tujuan meniadakan kelas sosial dalam masyarakat, dan mulai diterapkan setelah meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005, negara yang masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos. Komunisme internasional adalah teori yang dicetuskan oleh Karl Marx.

Banyak orang yang mengira komunisme telah 'mati' setelah Revolusi 1989 yang berakhir pada bubarnya Uni Soviet dua tahun kemudian, yang diawali dengan keputusan Presiden Mikhail Gorbachev. Namun demikian, setelah runtuhnya Uni Soviet dan pecahnya Yugoslavia, terdapat beberapa negara yang masih dipimpin oleh pemerintahan Marxis–Leninis dengan partai tunggal.

Negara yang masih di pimpin dengan Marxis–Leninis tersebut adalah Kuba, Laos, Vietnam, dan Tiongkok, sedangkan Korea Utara menyebut ideologinya sebagai Juche, yang mereka anggap sebagai perkembangan dari Marxisme–Leninisme. Meskipun demikian, Tiongkok, Laos, Vietnam dan Kuba telah mengubah sistem ekonominya menjadi lebih terbuka. Di India, komunis memimpin pemerintahan di tiga bagian negara. Sementara di Nepal, partai komunis menjadi mayoritas di parlemen.

Sedangkan Sosialisme adalah paham yang mirip dengan Komunisme namun Sosialisme lebih condong ke arah pengaturan ekonomi sosial yang lahir untuk mengkritik sistem ekonomi Kapitalisme karena menghasilkan ketimpangan yang sangat mencolok antara kaum pemilik modal (borjuis) dan kaum pekerja (proletar).

Kata sosialisme kali pertama digunakan oleh Alexander Vinet, teolog Protestan asal Perancis dalam artikel yang ditulis dalam surat kabar Le Semeur pada 1831. Paham sosialisme didukung oleh beberapa tokoh, seperti Robert Owen, Saint Simon, Charles Fourier, Karl Marx, Friedrich Engels, Moses Hess, dan lain sebagainya.

Indonesia sendiri pernah terpengaruh paham sosialisme. Paham tersebut masuk pada 1912 melalui Henk Sneevliet, tokoh komunis asal Belanda. Pada 1914, Sneevliet mendirikan Indische Social-Democratische Vereeniging (ISDV). ISDV ini dibentuk atas dasar kegelisahan terkait kondisi sosial politik di Indonesia saat itu.

Cita-cita kebebasan dan kemandirian yang dibawa Sneevliet melalui ISDV kemudian mendorong beberapa tokoh Indonesia bergabung. Hingga awal kemerdekaan Indonesia, paham kiri ini telah memunculkan beberapa partai, seperti Partai Sosialis Indonesia, Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Murba, dan lain sebagainya.

Meski ide Komunisme-Sosialisme mampu memberikan mimpi keadilan sosial dengan menawarkan penyetaraan, namun faktanya justru berkebalikan. Akibat ideologi ini ekonomi masyarakat menjadi sulit berkembang dan ide ini telah mengadopsi paham sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan masyarakat secara total, sehingga kesadisan dari para penganut ide ini begitu nyata terasa, terutama di Indonesia dengan adanya peristiwa pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965 (G30S/PKI).


Ideologi Kapitalisme

Ideologi kapitalisme adalah sebuah ideologi yang ditokohi oleh Adam Smith, ideologi ini memberikan kebebasan penuh bagi setiap orang untuk mengendalikan kegiatan ekonomi dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Menurut Adam sebuah sistem akan menciptakan kesejahteraan apabila pemerintah tidak melakukan intervensi terhadap mekanisme dan kebijakan pasar.

Sejarah kapitalisme adalah bagian dari sejarah Eropa yang diawali dengan State (negara merdeka) pada tahun 1648 dan menolak sistem otoritas Paus dan Gereja Katholik Roma yang melahirkan sekulariasme yang memberikan kekuasan kepada pemerintah dan agama hanya diakui di dalam gereja.

Individualisme adalah jiwa dari kapitalisme, dengan menyuarakan ide-ide kebebasan dan negara merdeka, revolusi yang bermula dari Inggris lalu menyebar keseluruh daratan eropa, dan gerakan itu menolak otoritas agama (gereja/paus) pada saat itu sehingga lahirlah sekularisme (agama hanya diakui didalam tempat ibadah).

Revolusi Industri dan revulis Perancis melahirkan nasionalisme dan liberalisme yang menurunkan otoritas raja yang aristokrat dan berhasil merubah politik otokrasi dinasi tradisional ke demokrasi liberal modern, yang digawangi oleh para pemilik modal (Kapitalis) dan konglomerat.

Saat ini ketika kapitalisme dengan politik demokrasinya berkuasa, dapat kita rasakan ketimpangan sosial yang begitu curam antara si kaya dan si miskin yang menyebabkan gesekan kerap kali terjadi. Kapitalisme telah membuat pemilik modal atau si orang kaya dapat dengan mudah menjaga dan menggandakan kekayaannya, sedangkan orang miskin justru sangan sulit sekali keluar dari lingkaran kemiskinannya.

Para kapitalis dalam sistem ini dapat mengontrol aturan, hukum dan kekuasaan yang didapat dari memanfaatkan masyarakat umum yang telah selaras dengan paham kapitalisme dengan menggunakan modal yang para kapitalis miliki. Ditambah kapitalisme menempatkan negara sebagai regulator dan stabilisator saja sehingga negara tidak memiliki kuasa dalam mengontrol eksploitasi dari kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) oleh individu maupun organisasi asing dan aseng dari negerinya sendiri.


Ideologi Islam

Islam bukan sekedar agama, namun Islam juga sebuah ideologi dan merupakan ideologi pertama yang lahir dan mampu diterapkan pada level negara. Tidak dapat dipungkiri bahwa Islam merupakan sumber inspirasi dari lahirnya ideologi-ideologi baru seperti Kapitalisme, Komunisme, Sosialisme dan sebagainya. Sumber aturan dalam ideologi Islam berbeda dengan ideologi lainnya yang didapat dari buah pemikiran dan hawa nafsu manusia. Dalam Islam, Al-Qur'an, hadis, ijma, dan qiyas menjadi sumber hukum sehingga terbebas dari keberpihakan dan hawa nafsu manusia.

Sejarah diterapkannya ideologi Islam dimulai ketika bulan Juli tahun 619 Masehi ketika Rasulullah ï·º memulai strategi dakwah baru, yakni menawarkan Islam kepada berbagai Kabilah, utusan resmi dan individu ketika musim haji sehingga beberapa penduduk Yatsrib tertarik untuk memeluk Islam. Misalnya, Suwaid bin Shamit. Ia adalah seorang pemuda sekaligus penyair yang sangat cerdas dan menggunakan syairnya untuk menyebarkan ajaran Islam di Yastrib, lalu di musim haji tahun 620 Iyas bin Mu'adz menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah ï·º.

Masuknya Iyas bin Mu'adz ke dalam Islam merupakan peristiwa penting dalam sejarah penyebaran Islam di Yastrib. Hal ini karena Iyas bin Mu'adz adalah seorang tokoh berpengaruh dan keislamannya menjadi contoh bagi orang-orang lain di Yastrib untuk masuk Islam. Waktu berlalu dan perkembangan Islam di Yastrib semakin luar biasa sehingga menjadi agama mayoritas disana meskipun Rasulullah ï·º belum mengetahuinya.

Setelah kematian Abu Thalib, dan perselisihan dengan orang-orang Quraisy semakin meningkat. Rasulullah ï·º pun membuat keputusan dan memerintahkan kepada kaum muslimin di Makkah untuk berhijrah menuju Yastrib. Pada tanggal 17 Juni 622 Rasulullah ï·º meninggalkan rumahnya di Mekkah lalu tinggal tiga hari di Gua Tsur di dekat Mekkah, kemudian 21 Juni 622 Rasulullah ï·º memulai perjalanannya menuju Yastrib dan tiba di Masjid Quba dekat Madinah tanggal 2 Juli 622 yang kemudian tanggal 6 Juli 622 Rasulullah ï·º tiba di Yastrib dan melaksanakan Sholat Jum'at disana.

Pada September 622, Nabi Muhammad ï·º pun membawa pengikutnya berhijrah ke Yatsrib yang berjarak 320 kilometer (200 mi) dari utara Mekkah. Yatsrib kemudian berubah nama menjadi Madinat an-Nabi, yang berarti 'kota Nabi', tetapi kata an-Nabi menghilang, dan hanya disebut Madinah, yang berarti 'kota'.

Di Madinah Rasulullah ï·º menjadi pemuka agama sekaligus kepala negara dari wilayah yang berdaulat penuh dengan menerapkan syariat Islam secara total. Hijrah menciptakan landasan untuk pembentukan masyarakat Islam yang terorganisir. Rasulullah ï·º mendirikan sebuah kontrak sosial, Konstitusi Madinah, yang menyatukan suku-suku Arab dan suku-suku Yahudi di Madinah dalam satu komunitas yang diatur dengan adil, dan Islam sebagai ideologi terus menyebar hingga mampu menguasai sepertiga dunia hanya dalam waktu 30 tahun dibawah sistem pemerintahan Islam yaitu Khilafah.

Zaman khulafa Ar-Rasyidin dan beberapa khalifah dinasti Umayyah, Islam menguasai hampir sepertiga dunia. Dua imperium besar saat itu hancur yaitu Persia dan Romawi. Mesir dan Afrika Utara, Spanyol (Andalusia) dan Sebagian Eropa, Persia dan sebagian Asia tengah berada dibawah kekuasaan Islam. Kemudian dalam waktu yang cukup lama di bawah naungan Islam, mereka makmur dan berjaya sebagaimana zaman khalifah Umar bin Abdul Aziz yang saat itu sulit mencari orang yang mau menerima sedekah karena sulit ditemui orang miskin serta kemakmuran dirasakan oleh makhluk selain manusia.

Berbagai ilmu pengetahuan berkembang sehingga melahirkan banyak ilmuan dan penemu yang prinsip ilmunya masih digunakan hingga saat ini, seperti Al-Jazari sebagai penemu robotika dan mekanik, Fatima Muhammah Al-Fihri sebagai pendiri Universitas pertama, Ibnu Batutah sebagai penjelajah dunia pertama, Ibnu Sina sebagai Bapak Kedokteran, Al-Battani sebagai ilmuwan astronomi dan matematika, Abu Nasir Al-Farabi sebagai penemu tangga nada dalam musik, Abbas Ibn Firnas sebagai pionir penerbangan, Ibnu Haitham sebagai ilmuan optik pertama, Al-Khawarizmi sebagai bapak Aljabar, Ar-Razi sebagai ilmuwan kimia pertama dan masih banyak lagi sejarah emas yang diukir oleh peradaban Islam.

Peradaban Islam secara nyata telah memakmurkan seluruh manusia dan mahluk hidup lain dibawah naunggannya sehingga kenyamanan hidup dapat dirasakan selama berabad-abad yang kemudian menemui keruntuhannya akibat penghianatan seorang munafik rakus kekuasaan yang memiliki jabatan tinggi sebagai perwira militer, dialah Mustafa Kemal Atatürk la’natu-Llâh ‘alayh yang telah membubarkan Daulah Islam pada 3 Maret 1924 dan membuat ibu kota negara yang berada di Istanbul menjadi Republik Turki.


Kesimpulan

Kini sudah 100 tahun lamanya umat Islam tanpa Daulah Khilafah, hidup merana dan tertindas seperti genosida penduduk Palestina oleh penjajah Israel, genosida Muslim Rohingya oleh militer Myanmar, genosida dan doktrinisasi etnis Uighur di Xinjiang-China, penyerangan sekala besar kelompok Hindu radikal kepada muslim di India, penembakan di masjid wilayah Christchurch-Selandia Baru yang menewaskan 50 orang dan 20 lainnya luka-luka, diskriminasi minoritas muslim di hampir seluruh eropa, larangan penggunaan jilbab maupun busana muslim jenis abaya di sekolah negeri Prancis dan masih banyak lagi.

Sedangkan kaum muslim yang ada di luar wilayah konflik dininabobokan dengan kehidupan hedonis yang memabukkan serta selalu dijauhkan dari agama Islam agar kaum muslim tidak paham akan agamanya sendiri dan saling berdebat di antara internal mereka sendiri sesama muslim. Karena itulah sudah waktunya kita sadar dan kembali berjuang serta menyadarkan umat bahwa kehidupan kaum muslimin saat ini sangatlah tidak ideal dan sudah waktunya kita kembali kepada Islam.

Wallahualam Bissawab.

Posting Komentar

0 Komentar