
Oleh: Amalia Nurul Viqri
Penulis Lepas
Berita terbaru bulan Juni dikagetkan dengan kasus pembunuhan anak terhadap orang tua kandungnya sendiri. Akhir zaman ini, begitu mudahnya menghilangkan nyawa seseorang bahkan pada orang tersayang. Hanya bermotif sakit hati.
Seperti kasus pembunuhan anak terhadap orangtua yang diberitakan oleh Liputan6.com (21/6/24). Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang anak di Pesisir Barat, Lampung, terhadap orang tuanya ternyata berawal dari permintaan korban untuk dibantu diantarkan ke kamar mandi.
Kemudian kasus kedua yang sedang viral di sosial media seorang pedagang ditemukan tewas di sebuah toko perabot kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Hasil penyelidikan polisi, pelaku ternyata adalah dua anak kandungnya sendiri. “Modusnya sakit hati terhadap korban karena pelaku dimarahin oleh korban,” tutur Kapolres Jakarta Timur. (Liputan6.com, 23/6/24)
Akar Masalah
Anak akhir zaman jauh dari kata akhlak. Hal ini disebabkan oleh sekulerisme dan liberalisme. Hingga sudah tidak asing lagi pada zaman sekarang kasus pembunuhan baik orang tua terhadap anak atau pun sebaliknya, anak terhadap orang tuanya terjadi. Mereka bebas melakukan apapun tanpa ada hukuman yang berefek jera.
Pendidikan saat ini bukan menjadikan anak berakhlak, justru seperti yang sudah kita ketahui bahwasanya pendidikan era demokrasi hanya mengedepankan nilai akademik, akhlak nomor sekian, pelajaran agama 1 jam perminggu, guru hanya transfer knowledge mengenyampingkan akhlak serta masih banyak orangtua yang tidak mau tau dan menyerahkan seluruhnya pada guru. Padahal ilmu akan masuk dan berkah ketika memiliki adab dan akhlak.
Sesuai Pandangan IsIam
Dalam salah satu haditsnya, Rosulullah ï·º pernah ditanya “Apa yang paling banyak memengaruhi seseorang agar bisa masuk surga?” Beliau menjawab “Taqwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.”
Akhlak adalah sifat yang harus dimiliki setiap hamba ketika sedang melakukan aktivitas. Sifat tersebut berkaitan dengan apa-apa yang dilakukan atau ditinggalkan oleh seseorang. Ketika seorang muslim memiliki akhlak yang baik dan terpuji tentu akan selalu penuh dengan kasih sayang ketika memperlakukan sesama makhluk, tidak akan sampai membunuh orang kesayangannya. Karena sesungguhnya orang yang berakhlak akan mendapatkan pahala yang besar dari sisi Allah ï·».
Menjadikan anak berakhlak salah satunya melalui pendidikan. Dan pendidikan itu bukan hanya tugas guru di sekolah melainkan yang paling utama adalah tugas orangtua di rumah. Nafsiyah (perilaku) anak tergantung aqliyah (pola pikir)nya. Ketika anak sudah memahami bahwa membunuh adalah perbuatan haram maka akan dijauhi. Standar halal haram benar-benar anak perhatikan.
Disinilah peran masyarakat dan negara saling mengawasi dan menasehati. Hingga terjalin hubungan baik antara individu, masyarakat dan negara. Selain pemahaman, aturan juga harus diterapkan sebagaimana mestinya. Aturan yang diterapkan oleh negara haruslah mempermudah masyarakat untuk hidup lebih tenang dan bahagia.
Agar keadaan tersebut dapat terwujud tentunya aturan yang harus diterapkan adalah aturan dari Allah ï·» melalui Al Qur'an dan As-Sunnah bukan yang lain. Dan aturan Allah ï·» tersebut mustahil dapat diterapkan tanpa hadirnya sistem pemerintahan Islam (Khilafah) dan sistem Islam hanya dapat terwujud dibawah naungan Daulah Islam.
Wallohua'lam bisshowab
0 Komentar