PELECEHAN TERUS BERULANG AKIBAT SISTEM KAPITALIS DITERAPKAN


Oleh: Titin Surtini
Muslimah Peduli Umat

Sosok seorang ibu diibaratkan malaikat tak bersayap yang senantiasa memberikan kasih sayang dan perlindungan kepada buah hatinya. Dan digambarkan juga bahwa surga berada di telapak kaki ibu.

Tapi bagaimana jika seorang ibu sebaliknya justru tega memberikan neraka kepada darah dagingnya sendiri, miris sekali.

Baru-baru ini terjadi dua kasus ibu yang tega mencabuli anaknya sendiri dan direkam karena di iming-imingi uang. Mereka adalah ibu muda berinisial R (22) di Tangerang Selatan, Banten, yang dilaporkan melecehkan anak kandungnya sendiri yang berusia 4 tahun. Kejadian serupa dilakukan ibu inisial AK (26), yang tega mencabuli putra kandungnya yang masih berusia 10 tahun di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (detiknews.com, 09/06/2024).

Pembuatan yang menjijikan tersebut membuktikan bahwa sistem kehidupan hari ini begitu rusak dan merusak. Perempuan yang sering dianggap korban, nyatanya mampu berbuat sangat keji, bahkan kepada darah dagingnya sendiri hanya karena terpedaya oleh uang.

Sosok yang semestinya menjadi pendidik pertama dan utama, justru menghancurkan anak-anaknya sendiri dengan perbuatan di luar etika.

Perilaku menyimpang ini juga menggambarkan bahwa sistem pendidikan gagal mencetak individu berkepribadian Islam. Karena arah dari sistem pendidikan ini hanyalah materi. Yang melahirkan generasi rusak yang tidak beradab dan memuaskan hawa nafsunya tanpa batasan syariat.

Peristiwa pelecehan yang sering terjadi tidak lepas dari lemahnya peran negara dalam mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Beban hidup yang semakin berat akibat sistem kapitalisme membuat kesejahteraan hidup cuma mimpi saja. Kadang-kadang beban ganda harus dipikul seorang ibu untuk membantu menafkahi keluarga.


Islam Menjaga Fitrah Ibu

Seorang ibu yang paham agama akan menyadari tugasnya sebagai pelindung juga pendidik pertama dan utama bagi buah hatinya.

Dalam Islam, jiwa seorang ibu harus bersih dari pemikiran kapitalisme-sekularisme. Kualitas ibu yang buruk lahir dari penerapan sistem yang buruk.

Sistem pendidikan Islam akan mencetak generasi yang berlandaskan Islam. Peserta didik akan ditanamkan akidah yang kuat, yang dengannya ia akan berbuat berdasarkan ketakwaannya. Generasi muda akan dididik untuk menguasai sains dan teknologi agar bisa menjadi umat terbaik.

Tak hanya itu, sistem pergaulan yang diatur berdasarkan Islam akan mencegah terjadinya perzinaan, pelecehan, pemerkosaan dan kemaksiatan yang lain. Interaksi antara laki-laki dan perempuan akan diatur berdasarkan syariat Islam, seperti larangan khalwat, ikhtilat tanpa hajat syar'i, tabarruj, dan sebagainya.

Seorang Khalifah sebagai pemilik kebijakan akan menyaring media yang dikonsumsi masyarakat. Negara akan menindak tegas siapapun yang membuat konten yang rusak dan merusak akidah Islam.

Islam juga akan memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku yang melanggar syariat Islam. Sanksi berupa ta'zir akan diberikan sesuai tingkat kemaksiatan yang dilakukan. Dengan sanksi ini, akan memberikan efek jera kepada pelaku sekaligus membuat anggota masyarakat menjadi enggan melakukan kejahatan serupa, inilah sifat zawajir dalam Islam.

Selain itu, sanksi bisa menjadi penebus dosa bagi pelaku, di akhirat ia tidak akan disiksa lagi karena perbuatannya di dunia, sebab ia sudah dijatuhi hukuman berdasar syariat. Inilah sifat jawabir yang tidak dimiliki sistem selain sistem Islam

Negara yang menerapkan Islam secara menyeluruh dalam bingkai Khilafah juga akan menerapkan sistem ekonomi Islam yang mampu menyejahterakan rakyatnya. Dibawah naungan Daulah Islamiyyah yang dipimpin oleh seorang Khalifah.

Wallahu 'alam bissowab.

Posting Komentar

0 Komentar