DOSA POLITIK JOKOWI TAK TERMAAFKAN: PASCA LENGSER, RAKYAT PASTI AKAN MENUNTUT BALAS


Oleh: Darul Iaz
Jurnalis Lepas

Jakarta, 7 Agustus 2024 – Ahmad Khozinudin, seorang sastrawan politik, menulis opini tajam mengenai masa depan politik Presiden Joko Widodo setelah lengser dari jabatannya pada 20 Oktober 2024. Dalam tulisannya, Khozinudin menyoroti prediksi bahwa Jokowi akan menghadapi berbagai tuntutan dari rakyat atas "dosa-dosa politik" yang telah dilakukan selama masa jabatannya.

Khozinudin mengutip pernyataan dari Eros Djarot dalam sebuah podcast di kanal RH Channel, yang menyebutkan bahwa pada akhirnya Prabowo Subianto akan mengambil alih kendali politik Indonesia dan meninggalkan Jokowi. Prabowo, yang saat ini tampak mendukung Jokowi, diyakini hanya memenuhi "permintaan terakhir" Jokowi sebelum masa kekuasaan Presiden berakhir.

Menurut Khozinudin, bukan hanya Prabowo yang akan meninggalkan Jokowi, tetapi juga para pendukung dan politisi yang selama ini setia. Ia mencatat bahwa gerakan relawan Jokowi Mania telah bubar dan beralih membentuk Prabowo Mania, yang dianggap sebagai awal dari migrasi besar-besaran para pendukung Jokowi setelah 20 Oktober 2024.

Khozinudin menegaskan bahwa upaya Jokowi untuk meminta maaf kepada rakyat tidak akan mendapatkan pengampunan. Ia menyebut bahwa rakyat sudah tidak percaya lagi pada Jokowi, menggambarkannya sebagai pembohong yang dosa-dosa politiknya tak termaafkan. Sebagai bukti, ia mengutip kebijakan kontroversial Jokowi yang baru-baru ini menerbitkan PP Nomor 28 Tahun 2024 tentang penyediaan alat kontrasepsi bagi pelajar dan remaja, yang menurutnya melegitimasi perzinaan di kalangan muda.

Khozinudin juga menyebut bahwa Jokowi, menyadari kekuasaannya yang semakin mendekati akhir, berusaha mencari jalan keluar dengan membentuk Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan bergantung pada dukungan Prabowo. Namun, ia yakin bahwa upaya ini tidak akan berhasil dan Prabowo pada akhirnya akan memutuskan hubungan dengan Jokowi.

Dalam pandangan Khozinudin, tanggal 20 Oktober 2024 akan menjadi hari yang menentukan bagi Jokowi, di mana kekuasaannya akan berakhir dan rakyat akan menuntut balas atas berbagai kebijakan yang dianggap merusak. Ia menyimpulkan bahwa sanksi dan hukuman harus diterapkan kepada Jokowi agar menjadi pelajaran bagi generasi mendatang.

Opini ini mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap kepemimpinan Jokowi dan mengisyaratkan masa depan politik yang penuh tantangan bagi mantan presiden tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar