PM INGGRIS MENGUTUK PENYERANGAN MASJID DAN AKSI PENJARAHAN


Oleh: Diaz
Jurnalis Lepas

Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Rodney Starmer KCB PC QC, menyampaikan pernyataan keras terkait aksi penyerangan terhadap masjid dan penjarahan toko-toko yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis kanan. Dalam pernyataannya, Starmer dengan tegas mengutuk kekerasan yang terjadi pada akhir pekan ini dan menegaskan bahwa mereka yang terlibat akan menghadapi konsekuensi hukum.

"Saya mengutuk keras kekerasan oleh ekstrim kanan yang telah kita saksikan pada akhir pekan ini," ucap Starmer. "Tanpa diragukan lagi, mereka yang berpartisipasi dalam kekerasan ini akan merasakan kekuatan hukum secara penuh. Polisi akan melakukan penangkapan, individu yang terlibat akan ditahan, dakwaan dan hukuman akan dijatuhkan. Saya jamin, Anda akan menyesal ikut ambil bagian dalam kekacauan ini, baik itu secara langsung ataupun memprovokasi tindakan ini di dunia maya lalu melarikan diri."

Starmer menegaskan bahwa tindakan tersebut bukanlah aksi protes, melainkan kekerasan terorganisir yang tidak memiliki tempat di jalan-jalan atau di dunia maya Inggris. Ia juga menyoroti insiden serangan terhadap hotel Rotherham tempat para pencari suaka tinggal, di mana geng-geng perampok melanggar hukum, memecahkan jendela, mengobarkan api, dan membuat penghuni serta staf ketakutan.

"Tidak ada pembenaran sama sekali untuk melakukan tindakan ini, dan semua orang yang berhaluan kanan seharusnya mengutuk bentuk kekerasan ini," lanjutnya. Starmer menekankan bahwa semua masyarakat berhak merasa aman, namun justru para ekstrimis malah menyasar masyarakat Muslim, ditambah dengan penyerangan terhadap masjid-masjid dan masyarakat minoritas lainnya. Ia menyebutkan adanya tindakan salut Nazi di jalanan dan penyerangan terhadap polisi, disertai retorika rasis yang tak terkendali.

Dalam pungkasnya, Starmer menegaskan bahwa tindakan kekerasan bernuansa kriminal dari ekstrim kanan ini tidak merepresentasikan negara Inggris, dan Inggris berkomitmen untuk membawa semua pelaku ke pengadilan. "Mereka yang merasa jadi sasaran karena warna kulit Anda atau agama Anda, saya tahu betapa menakutkannya ini. Saya ingin Anda tahu bahwa massa kekerasan ini tidak merepresentasikan negara kita. Kami akan membawa mereka ke pengadilan," tutupnya.

Posting Komentar

0 Komentar