
Oleh: Siti Nurhasanah
Muslimah Peduli Umat
Maraknya aborsi adalah dampak dari Pergaulan bebas. Aktifitas pergaulan bebas memicu maraknya aborsi sebagai dampak Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). Tidak sedikit pelaku aborsi saat ini. Bahkan mayoritas pelakunya adalah para remaja. Fenomena remaja saat ini sangat memprihatinkan. Mengingat Indonesia merupakan penduduk mayoritas muslim pertama namun para remajanya seakan kehilangan jati diri dan identitas keislamannya.
Kehidupan remaja yang berkiblat pada pergaulan dan gaya hidup barat menjadi bukti semakin tergerusnya nilai-nilai keislaman dalam diri mereka. Segala hal tentang Islam pun dianggap kuno dan tak kekinian. Remaja dengan pribadi yang belum stabil adalah kalangan yang rentan menjadi pelaku aborsi.
Ada banyak faktor yang menjadi pemicu aborsi ini, diantaranya adalah rusaknya tata pergaulan, kurangnya perhatian dari orang tua, gagalnya sistem Pendidikan dalam mencetak generasi berakhlak mulia, kebijakan negara yang memfasilitasi pergaulan bebas, sistem sanksi yang tak menjerakan juga maraknya tayangan yang menjerumuskan dan merusak akidah serta pemikiran.
Semua ini adalah buah dari penerapan sistem sekulerisme kapitalisme dalam kehidupan. Sistem yang berakidah pemisahan agama dari kehidupan. Yang membuat manusia tidak takut akan siksa Allah tatkala melakukan kemaksiatan seperti zina, aborsi dan semacamnya. Sistem yang membolehkan bahkan memberikan fasilitas kepada remaja untuk melakukan hubungan seks bebas yang berakibat terjadinya aborsi di kalangan remaja. Nampak jelas bahwa rusaknya moral generasi saat ini adalah dampak dari di tetapkannya sistem yang salah, sistem yang tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Berbeda dengan sistem Islam. Di dalam Islam, semua aktifitas manusia itu ada aturannya, apalagi masalah pergaulan. Berkaitan dengan sistem pergaulan dalam Islam, manusia oleh Allah diberi potensi hidup berupa kebutuhan jasmani dan naluri, salah satunya yaitu naluri beragama, naluri mempertahankan diri dan naluri melestarikan keturunan yang ketiganya menuntut adanya pemenuhan, dan apabila tidak dipenuhi maka akan membawa dampak sesuai dengan sifat masing-masing kebutuhan tersebut.
Dengan tuntunan Islam, remaja akan menjalani hidup dengan prinsip yang khas, mereka tidak akan mudah terombang-ambing menjalani hidup. Ini karena pemahaman bahwa tujuan hidup semata untuk beribadah kepada Allah.
Di samping hal itu, Islam mengharamkan pergaulan bebas/zina dan aborsi. Di dalam sistem Islam, Negara akan menutup semua celah melaui berbagai aspek, di antaranya penerapan sistem pergaulan Islam, menerapkan kurikulum yang berbasis akidah Islam, memberikan sanksi yang menjerakan, juga menata media agar menginformasikan kebaikan dan ketakwaan.
Wallohua'lam bisshowab
0 Komentar