KASUS GUS MIFTAH DAN SUNHAJI: PELAJARAN PENTING TENTANG SIKAP MENTAL


Oleh: Arslan Al-Fatih
Jurnalis Lepas

Viralnya kasus antara Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dan penjual es teh Sunhaji menjadi sorotan publik. Dalam kasus ini, ucapan 'goblok' yang dilontarkan Gus Miftah di sebuah pengajian menuai kritik tajam. Namun, dai muda Ustaz Felix Siauw (UFS) melihat ada isu lebih mendasar yang harus diperhatikan, yaitu soal mentalitas sosial.


Sikap Tidak Etis dan Permasalahan Mental

Ustaz Felix menilai, meskipun ucapan Gus Miftah tidak etis, perhatian publik hanya terfokus pada kata-kata tersebut. Padahal, menurutnya, kasus ini juga menyingkap persoalan mentalitas di tengah masyarakat. Dalam video bertajuk Ngobrolin Goblok secara Komprehensif di kanal YouTube-nya, UFS menyoroti pola pikir yang terbentuk akibat kebiasaan Gus Miftah memborong dagangan pedagang kecil saat pengajian.

"Nah, inilah yang memunculkan harapan besar dari para pedagang, seperti yang terjadi pada Sunhaji. Sikap mental ini menjadi sesuatu yang harus dikritik," ujarnya.


Fenomena Bantuan yang Tidak Menyentuh Akar Masalah

Pasca viral, Sunhaji menerima berbagai bantuan, mulai dari biaya umrah hingga rumah gratis. UFS mengapresiasi simpati masyarakat, namun mengingatkan bahwa bantuan semacam itu bisa memunculkan dampak negatif, seperti kecemburuan sosial. "Bantuan ini berpotensi menimbulkan iri dari orang-orang yang merasa lebih membutuhkan," tegasnya.

UFS juga menekankan bahwa pedagang seharusnya fokus pada usaha maksimal tanpa mengharap bantuan orang lain. Jika ada ustadz yang membantu dengan memborong dagangan atau memberikan donasi, itu adalah bentuk kebaikan, bukan kewajiban.


Tanggung Jawab Pemerintah dalam Mengatasi Kemiskinan

Bagi UFS, akar permasalahan yang sebenarnya adalah ketidakhadiran pemerintah dalam mengatasi kemiskinan. Ia menilai, komunitas Muslim, ormas, atau individu tidak seharusnya menanggung beban yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara. "Yang harus membantu orang miskin di Indonesia adalah pemerintah, bukan komunitas Muslim atau individu," tegasnya.


Pentingnya Pembentukan Sikap Mental yang Sehat

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya membangun sikap mental yang sehat di masyarakat. Bantuan sesaat mungkin meringankan, tetapi tidak menyelesaikan akar masalah. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih strategis diperlukan, termasuk mendorong pemerintah untuk menjalankan perannya dengan baik.


Kesimpulan

Kasus Gus Miftah dan Sunhaji bukan hanya soal ucapan 'goblok', tetapi juga cerminan persoalan mentalitas sosial dan sistem yang tidak berpihak. Publik perlu memanfaatkan momen ini untuk mengevaluasi pola pikir tentang bantuan, serta mendesak pemerintah agar lebih bertanggung jawab dalam menangani kemiskinan.

Wallahu a’lam bishshawab.

Posting Komentar

0 Komentar