TAGAR KABURAJADULU INDIKASI KEGAGALAN SISTEM


Oleh: Maya Dhita
Pegiat Literasi

Seruan tagar KaburAjaDulu ramai di platform X dan sosial media lainnya. Hal ini menuai bermacam-macam reaksi dari para netizen. Mesin pencarian untuk tagar ini akan membawa kita kepada sederetan postingan tentang lowongan pekerjaan di luar negeri, beasiswa pendidikan ke luar negeri, cara bekerja di luar negeri, dan berbagai hal lain terkait hidup di luar negeri. Intinya bagaimana caranya untuk bisa meninggalkan negeri ini demi mendapatkan kesempatan yang lebih baik.

Sad but true. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah lelah hidup di negaranya sendiri. Mereka menginginkan kehidupan yang lebih baik. Keberhasilan sejumlah orang yang tinggal, sekolah, atau bekerja di luar negeri menjadi iming-iming yang menggiurkan bagi mereka yang gagal dan putus asa dengan keadaan negeri ini. Rupanya ikatan nasionalisme tidak sekuat apa yang digembar-gemborkan oleh pengusungnya. Nyatanya, ikatan ini harus pudar terkena tuntutan ekonomi dan idealisme.


Mengapa Ingin Kabur?

Ada bermacam-macam alasan seseorang ingin meninggalkan negara kelahirannya. Meski kebanyakan adalah faktor ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti represi politik, tekanan sosial, pendidikan, dan keamanan.

  • Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi menjadi faktor dengan persentase terbesar alasan seseorang untuk meninggalkan negeri ini. Mereka menghadapi kesulitan ekonomi dan tidak adanya kepastian masa depan. Tingginya tingkat pengangguran menunjukkan rendahnya peluang kerja. Tidak hanya itu, biaya hidup yang makin tinggi dan nilai upah yang rendah. Kesejahteraan hanya dirasakan oleh mereka yang bermodal besar.

  • Masalah Politik
Rendahnya tingkat kepercayaan terhadap pemerintah menjadikan pupusnya harapan akan kehidupan dalam negeri yang lebih baik. Hal ini dilihat dari tingginya tingkat korupsi dan merata hampir di seluruh instansi pusat dan daerah seakan telah dinormalisasi. Rumitnya birokrasi, pemerintahan yang otoriter, serta tidak adanya kepastian hukum menjadi alasan kuat bagi seseorang untuk pindah ke negara lain.

Secara ekstrim alasan politik ini bisa kita lihat dari masalah yang dialami oleh Myanmar. Adanya kudeta militer di Myanmar hingga menggulingkan pemerintahan terpilih, menjadikan kondisi Myanmar penuh tekanan. Banyak warga Myanmar yang akhirnya memilih untuk melarikan diri ke Thailand demi menghindari tekanan pemerintah.

  • Masalah Sosial
Adanya diskriminasi dan ketidakadilan yang dirasakan seseorang menjadi tekanan yang terkadang tidak bisa diterima oleh seseorang. Sehingga ia memilih untuk meninggalkan tanah kelahirannya. Faktor penyebab diskriminasi tersebut bisa jadi masalah agama, ras, suku, gender.

  • Masalah Pendidikan
Saat kualitas pendidikan di dalam negeri dinilai tidak mendukung riset, teknologi, dan peluang kerja, maka mereka akan lebih memilih untuk mencari ekosistem pendidikan yang lebih baik.

  • Masalah Keamanan
Faktor keamanan juga berpengaruh pada keinginan seseorang untuk kabur dari negaranya. Hal ini dipicu oleh:

Pertama, tingginya tingkat kriminalitas dan lemahnya penerapan hukum.

Kedua, ketidakstabilan politik dan sosial. Misalnya: sering terjadi demonstrasi, kerusuhan, atau ancaman teroris.

Ketiga, adanya konflik berkepanjangan. Misalnya, konflik antar etnis, atau konflik antar agama.

Dari sini dapat kita pahami bahwa beredarnya tagar #KaburAjaDulu bukan semata-mata karena ingin lari dari permasalahan tetapi lebih karena ingin mencari solusi untuk perubahan dan kehidupan yang lebih baik. Selain itu adanya alasan yang bersumber dari berbagai aspek kehidupan ini menunjukkan bahwa sistem yang ada sekarang bukanlah sistem yang tepat bagi keberlangsungan hidup umat. Sistem kapitalisme sekuler ini hanya akan membawa kerusakan dan makin jauh dari terwujudnya kesejahteraan masyarakat.


Sistem Islam adalah Solusi

Sistem pemerintahan Islam yang berlandaskan syariat memiliki tujuan utama yaitu mewujudkan kesejahteraan umat dalam berbagai aspek kehidupan. Hukum syarak pun tercermin dalam seluruh aspek kehidupan.

  • Ekonomi
Penerapan sistem ekonomi Islam oleh Khilafah sekaligus memastikan seluruh kebutuhan pokok warga negara dapat dapat terpenuhi mulai dari pangan, sandang, papan. Begitu pula pemenuhan layanan pendidikan dan kesehatan secara gratis untuk seluruh warga tanpa kecuali.

  • Sosial
Negara Khilafah menjamin pemenuhan kebutuhan pokok seluruh warga negara untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata. Masyarakat pun ikut menjaga ketahanan sosial melalui mekanisme zakat, infak, dan sedekah.

Negara mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang luas bagi rakyat, karena seluruh pengelolaan SDA berada di bawah kewenangan negara sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Negara pun memiliki banyak industri aktif yang memerlukan banyak tenaga kerja pula. Negara juga memiliki sumber dana yang kuat sehingga mampu memberikan modal kerja bagi rakyat yang tidak mampu. Semua itu dilakukan atas kesadaran peran penguasa sebagai raa'in bagi rakyatnya.

  • Keamanan
Khilafah mewujudkan sistem pertahanan keamanan yang kuat disertai persenjataan dan teknologi yang mutakhir untuk melindungi negara dari ancaman internal maupun eksternal.

Dalam Islam sistem hukum pidana berdasarkan syariat dengan sanksi tegas bersifat jawabir dan zawajir. Jawabir artinya akan menjadi penebus dosa bagi pelaku kriminal yang telah dijatuhi hukuman yang syar'i. Sedangkan bersifat zawajir artinya mampu memberikan efek jera bagi pelaku dan juga orang lain untuk melakukan tindakan kriminal yang sama. Hal inilah yang menjadikan hukum pidana Islam mampu memberikan jaminan kelangsungan hidup bagi masyarakat.


Khatimah

Begitulah sistem Islam dalam kehidupan bernegara. Seluruh aturan dan kebijakan hukumnya bersumber pada hukum syarak. Khilafah mewujudkan kesejahteraan rakyat dalam berbagai aspek kehidupan dalam koridor hukum syarak.

Allah ﷻ berfirman:

وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَيَتَعَدَّ حُدُوْدَهٗ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيْهَاۖ وَلَهٗ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ ࣖ
Siapa saja yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya serta melanggar batas-batas hukum-Nya, niscaya Allah memasukkan dirinya ke dalam api neraka. Dia kekal di dalamnya dan dia akan mendapat azab yang menghinakan.” (QS An-Nisa’ [4]: 14).

Dengan kehidupan yang penuh rahmat di bawah naungan daulah Islam, maka tidak akan ada alasan bagi generasi muda untuk #KaburAjaDulu.

Wallahualam bissawab.

Posting Komentar

0 Komentar