KEUTAMAAN DAKWAH DAN PEMIMPIN YANG ADIL DALAM ISLAM


Oleh: Arslan
Penulis Lepas

Ramadhan telah berlalu, setiap Muslim tentu ingin meraih derajat tertinggi di sisi Allah. Ketika Ramadhan banyak bentuk ibadah yang dapat dilakukan, mulai dari i'tikaf, membaca Al-Qur'an, bersedekah, hingga berpuasa dan berdzikir. Namun, ada satu bentuk ibadah yang memiliki kedudukan sangat tinggi meskipun Ramadhan telah berlalu, yakni dakwah, terutama dalam rangka menegakkan syariat Islam secara kaffah.


Ibadah Tertinggi dalam Islam

Allah ﷻ telah menegaskan dalam Al-Qur'an bahwa dakwah adalah perbuatan yang paling baik:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: 'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang Muslim (yang berserah diri)?" (QS. Fussilat: 33)

Dakwah bukan sekadar aktivitas lisan, melainkan suatu kewajiban untuk menegakkan Islam di tengah umat. Dalam hadits Rasulullah ﷺ disebutkan:

بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
"Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat." (HR. Bukhari No. 3461)

Ini menunjukkan bahwa setiap Muslim memiliki tanggung jawab untuk berdakwah sesuai kemampuannya, tidak terbatas hanya kepada para ulama atau pemuka agama.


Kedudukan Tertinggi di Hari Kiamat

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah ﷺ menyebutkan tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari kiamat, salah satunya adalah imam yang adil:

...سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: إِمَامٌ عَادِلٌ
"Ada tujuh golongan yang akan Allah lindungi di bawah naungan-Nya pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil..." (HR. Bukhari No. 660, Muslim No. 1031)

Keadilan seorang pemimpin dalam Islam sangatlah penting. Ia harus menerapkan hukum-hukum Allah secara menyeluruh (kaffah). Keadilan sejati hanya akan terwujud dalam sistem pemerintahan Islam yang sesuai dengan syariat, yaitu khilafah. Tanpa sistem ini, penerapan hukum Allah tidak dapat dilakukan secara penuh.


Pentingnya Dakwah untuk Menegakkan Keadilan Islam

Keadilan dalam Islam tidak bisa terwujud hanya dengan ibadah individual semata. Dibutuhkan perjuangan kolektif untuk menegakkan hukum Allah di muka bumi. Oleh karena itu, para pengemban dakwah memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing umat menuju keadilan yang hakiki.

Syaikh Nawawi bin Umar Banten rahimahullah menjelaskan bahwa seseorang akan masuk surga melalui pintu yang sesuai dengan amalannya yang paling dominan:

والحاصل ان كل من أكثر نوعا من العبادة خص بباب يناسبه ينادى منه جزاء وفاقا
"Setiap orang yang telah memperbanyak jenis ibadah tertentu, maka ia akan dikhususkan dengan pintu masuk surga yang sesuai dengan amalnya." (Maroqil 'Ubudiyyah, hal. 152, Darul Kutubil 'Ilmiyyah, Beirut, 1971)

Oleh karena itu, mereka yang istiqamah dalam dakwah akan masuk surga dari pintu dakwah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
"Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya." (HR. Muslim No. 1893)


Istiqomah dalam Dakwah

Sebagai seorang Muslim, kita tidak hanya diperintahkan untuk beribadah secara individual, tetapi juga untuk berdakwah dan menegakkan keadilan Islam di tengah masyarakat. Dakwah bukan sekadar tugas ulama, tetapi kewajiban setiap individu Muslim.

Wallahu A'lam bish-Shawab.

Posting Komentar

0 Komentar